Konflik Palestina vs Israel

Netanyahu Lanjutkan Agresi Israel di Gaza setelah Pembunuhan Yahya Sinwar

“Hamas tidak akan lagi menguasai Jalur Gaza dan wilayah tersebut memiliki kesempatan untuk menghentikan poros kejahatan," ujarnya.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribunnews/AFP
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar (kiri) dan PM Israel Benjamin Netanyahu (kanan). -- Netanyahu menegaskan Israel akan melanjutkan agresinya di Jalur Gaza setelah pembunuhan Yahya Sinwar. 

“Tentara dan Shin Bet mengumumkan bahwa, pada akhir perburuan selama setahun, kemarin (Rabu, 16/10/2024) pasukan tentara Israel di Jalur Gaza selatan membunuh Yahya Sinwar, pemimpin Hamas," kata tentara Israel dan Shin Bet dalam pernyataannya, Kamis.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.438 jiwa dan 99.246 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (18/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Wafa Palestine.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Baca juga: Komentar Pemimpin Dunia atas Kematian Yahya Sinwar, AS Merasa Lega, Iran: Sumber Inspirasi

Baca juga: Terciduk Selingkuh dengan Istri Orang, Pria di Bogor Digerebek, Diamuk Warga hingga Diamankan Polisi

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved