Perwakilan Lembaga di Aceh Diundang ke Jepang Pelajari Aplikasi MemoryGraph Tsunami, Ini Gunanya

Program yang didanai oleh Japan Science Technology (JST’s) ini secara umum bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para peneliti muda...

|
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Para delegasi dari Aceh foto bersama Dr Yamamoto Hiroyuki, Head of Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) saat berkunjung ke Kyoto University Jepang. 

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Koordinasi dari UPT Mitigasi Bencana atau Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala, Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Kyoto University mengundang delapan perwakilan dari beberapa institusi di Aceh, yakni Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Museum Tsunami Aceh dan TDMRC untuk mengikuti Sakura Science Exchange Program 2024 yang diselenggarakan di Kyoto, Jepang pada 19-26 Oktober 2024. 

Program yang didanai oleh Japan Science Technology (JST’s) ini secara umum bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para peneliti muda, arsiparis, dan pustakawan Aceh, untuk mempelajari teknologi informasi akademik terkini dan mengenal lembaga-lembaga yang ada di Jepang. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, presentasi, dan debat dalam forum internasional, serta memotivasi para peserta untuk mengembangkan diri sebagai calon pemimpin generasi berikutnya.

Salah satu perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Aceh yang mengikuti kegiatan ini, Ichsan Pratama mengatakan, para peserta akan diajak melakukan pelatihan praktis dan inspeksi pada skema lingkungan infrastruktur informasi untuk mengembangkan dan menyebarkan informasi arsip digital terkait bencana. 

Tujuannya agar para peserta mempelajari teknologi dan metode operasi arsip digital multibahasa yang dioperasikan oleh CSEAS, Universitas Kyoto, serta MemoryGraph yang merupakan aplikasi smartphone inovatif untuk mendokumentasikan situs bersejarah dan bencana, alat yang dikembangkan ini mampu membuat komposisi foto sebelum dan sesudah yang sangat penting untuk mendokumentasikan perubahan dari waktu ke waktu dan dampak bencana.

"Aplikasi MemoryGraph dikembangkan oleh lembaga penelitian Jepang, National Institute of Informatics yang kemudian akan diterapkan di negara masing-masing peserta, serta para peserta juga terlibat dalam pertukaran personel yang bertujuan untuk penelitian bersama di masa mendatang,” ujar peserta yang juga Kasubag Program dan Humas DPK Aceh itu melalui keterangannya, Senin (21/10/2024).

Sakura Science Exchange Program 2024 akan dilaksanakan selama enam hari di Center for Southeast Asian Studies (CSEAS), Kyoto University, Jepang, sejak 20-25 Oktober 2024 mendatang. Para delegasi yang diketua oleh Rizanna Rosemary, peneliti TDMRC USK ini juga mengunjungi perpustakaan Kyoto University sebagai media membangun literasi masyarakat dan sebagai pusat informasi. 

Para delegasi diterima langsung oleh Dr Yamamoto Hiroyuki, Head of Center for Southeast Asian Studies (CSEAS), Kyoto University dan Yoshimi Nishi PhD, Associate Professor Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Kyoto University. “Mereka memperkenalkan perpustakaan Kyoto University sebagai media membangun literasi masyarakat dan sebagai pusat informasi,” pungkasnya. (*)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved