Breaking News

Profil Natalius Pigai, Aktivis yang Kini Menteri HAM Kabinet Prabowo-Gibran, Kekayaan Rp 4,37 Miliar

Natalius Pigai, kini resmi jadi Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) di Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/IRFAN KAMIL
Aktivis HAM Natalius Pigai tiba di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (20/10/2024) malam. 

SERAMBINEWS.COM - Inilah profil serta sepak terjang Natalius Pigai, kini resmi jadi Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) di Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).

Natalius Pigai resmi dilantik hari ini di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Diketahui Natalius Pigai merupakan seorang aktivis asal Papua.

Ia merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengabdi selama 15 tahun di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Natalius Pigai yang lahir di Paniai, Papua Tengah, pada 25 Desember 1975, adalah salah satu tokoh yang dikenal kritis dalam memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.

Sejak usia muda, Pigai sudah menunjukkan tekad kuat dalam membela hak-hak masyarakat, khususnya kelompok-kelompok yang terpinggirkan.

Pigai adalah lulusan Sekolah Tinggi Pemerintah Masyarakat Desa di Yogyakarta, tempat ia memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintah (S.I.P.). 

Selain menempuh pendidikan formal, Pigai juga rajin memperkaya pengetahuannya melalui berbagai pelatihan dan pendidikan non-formal.

Baca juga: Profil Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Jadi Menteri Agama Kabinet Prabowo

Pada 2003, ia mengambil pendidikan statistika di Universitas Indonesia dan melanjutkan pendidikannya sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2005.

Pigai juga menyelesaikan pendidikan kepemimpinan di Lembaga Administrasi Negara pada 2010-2011. 

Karier profesional Pigai dimulai sebagai staf khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari tahun 1999 hingga 2004.

Selama periode tersebut, ia terlibat dalam berbagai isu penting, termasuk sebagai moderator dialog interaktif di TVRI dari 2006 sampai 2008. 

Kontribusinya terus berlanjut saat ia menjadi konsultan Deputi Pengawasan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias dan tim asistensi di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri pada 2010-2012.

Sebagai putra asli Papua, Pigai tidak pernah melupakan tanah kelahirannya.

Ia aktif di berbagai lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada hak-hak kelompok terpinggirkan, seperti Yayasan Sejati dan Yayasan Cindelaras.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved