Pidie

Festival Sastra Pidie 2024 Resmi Ditutup, Ini Nama-nama Juara dan Asal Sekolahnya

Even ini sukses menghadirkan berbagai kalangan, termasuk pemerintah, akademisi, dan pemerhati budaya

Editor: Nur Nihayati
IST
Foto bersama peserta Festival Sastra Pidie 2024 yang diselenggarakan oleh Yayasan Semangat Bina Ukhwah bekerja sama dengan Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud Ristek RI, resmi ditutup, Rabu (23/10/2024). 

Even ini sukses menghadirkan berbagai kalangan, termasuk pemerintah, akademisi, dan pemerhati budaya

SERAMBINEWS.COM, SIGLI  – Festival Sastra Pidie 2024 yang digelar Yayasan Semangat Bina Ukhwah bekerja sama dengan Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud Ristek RI di Sigli, resmi ditutup, Rabu (23/10/2024).

Even ini sukses menghadirkan berbagai kalangan, termasuk pemerintah, akademisi, dan pemerhati budaya, yang turut memberikan dukungan terhadap pelestarian sastra lokal.

Ketua Yayasan Semangat Bina Ukhwah, Rahmad Rizki, S.Kom., MT, mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini.

Namun, Rahmad juga menyoroti tantangan pelestarian sastra Pidie, terutama terkait minimnya perhatian dan sumber daya.

“Kami di Yayasan tidak berani menyebut ini Festival Sastra Pidie I, karena kami khawatir tidak ada yang kedua. Energi kami terbatas seperti kuota internet 1 GB, mungkin akan berbeda jika pemerintah Pidie melanjutkan kegiatan ini dengan dukungan finansial yang lebih besar, layaknya internet unlimited,” ujar Rahmad.

 Ia juga menyoroti kelangkaan penutur hikayat, salah satu tradisi sastra lokal Pidie. “Jika ini menjadi festival terakhir, maka bisa jadi hikayat akan punah seperti burung Kauai O'o di Hawaii yang kicauannya terakhir terdengar pada 1985,” tambahnya.

Bunda Literasi Pidie, Saptati Rengganis, S.P., yang juga istri Penjabat Bupati Pidie, turut hadir dan memberikan sambutan inspiratif. 

‘Darurat literasi dan sastra harus menjadi kepedulian kita bersama. Jangan sampai generasi muda kehilangan kemampuan berbahasa dan bersastra.

Seni dan budaya memiliki peran penting dalam membentuk karakter, nilai-nilai luhur, dan keberagaman," ujarnya.

"Melalui seni, kita memperoleh wawasan dan inspirasi yang menumbuhkan gagasan-gagasan baru serta membentuk pola pikir kritis.

Budaya membawa kita untuk menghargai keberagaman, merangkul hak asasi, serta meningkatkan semangat kebersamaan," tegasnya.

Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Pidie, Turno Junaidi, SKM, MKM, mengungkapkan komitmennya untuk mendukung pelestarian sastra Pidie.

"Harapan dari Yayasan agar sastra Pidie lebih bergema akan kami upayakan, mudah-mudahan sastra bisa menjadi bagian dari perayaan Hari Jadi Pidie ke-515 mendatang," ujarnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie, Malia Safriani, S.Pd, M.Pd, menambahkan bahwa pelestarian budaya dan sastra merupakan tanggung jawab bersama.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved