Cahaya Aceh

Manis dan Lembutnya Roti Selai Samahani, Ikon Kuliner yang Wajib Dicoba Jika Bekunjung ke Aceh

Roti selai ini dulunya hanya dikenal sebagai jajanan kampung yang dinikmati oleh masyarakat lokal di Samahani, sebuah kawasan kecil di Kecamatan Kuta

Editor: Yeni Hardika
SERAMBINEWS.COM/GINA ZAHRINA
Roti selai samahani yang dijual oleh salah satu warung usaha di Pasar Samahani, Aceh Besar. 

Tak ada tambahan penyedap rasa ataupun bahan pengawet. 

roti selai samahani dikenal dengan selainya yang manis
Roti selai Samahani yang dulu hanya dikenal sebagai jajanan kampung kini jadi kudapan ikonik khas Aceh.

Selai dibuat setiap hari sejak pukul tiga subuh untuk memastikan kelezatan dan kesegarannya tetap terjaga.

“Kami buat selai setiap hari, biar tetap fresh. Kalau roti, bisa tahan 1,5 hari di suhu ruangan,” kata Khairunnas.

Karena kesederhanaan dan kualitas bahan-bahan itulah, banyak pengunjung merasa makanan ini sangat khas Aceh.

Menurut salah satu pengunjung, roti selai Samahani bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman.

Baca juga: Menikmati Keindahan Waduk Keuliling, Daya Tarik Objek Wisata Baru di Aceh Besar yang Semakin Dikenal

“Roti ini benar-benar beda. Manisnya pas, dan selainya sangat lembut. Ini makanan khas Aceh yang nggak bisa ditemukan di tempat lain,” kata Kausar Marreli, seorang pengunjung asal Riau. 

Baginya, setiap kali berkunjung ke Aceh, membawa pulang roti selai Samahani sudah menjadi kebiasaan yang wajib dilakukan.

Banyak pengunjung lain juga sependapat, bahkan beberapa dari mereka membawa selai hingga ke luar daerah, seperti Jawa Barat dan Jakarta, untuk dibagikan kepada keluarga dan teman.

Seiring waktu, permintaan terhadap roti selai Samahani terus meningkat.

Di hari biasa, Khairunnas mampu menjual 600 hingga 700 porsi roti, sedangkan di hari libur jumlahnya bisa mencapai 1.000 porsi.

Setiap porsi roti dihargai 8.000 rupiah, sementara selainya sendiri dijual terpisah dengan harga 50.000 rupiah per kilogram.

Roti selai ini tidak hanya menjadi oleh-oleh khas, tetapi juga simbol ketangguhan dan kesederhanaan masyarakat Aceh.

Setelah tsunami, usaha kecil seperti milik Khairunnas menjadi contoh nyata bagaimana komunitas lokal dapat bangkit dan melestarikan tradisi, sekaligus memperkenalkan kuliner khas mereka ke khalayak yang lebih luas.

Roti Selai Samahani kini bukan sekadar jajanan.

Bagi Khairunnas dan keluarganya, ini adalah simbol warisan yang terus hidup, menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

Baca juga: Kapal PLTD Apung, Monumen Sejarah Saksi Bisu Tsunami Aceh 2004 dan Daya Tarik Wisata di Banda Aceh 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved