Cahaya Aceh
Pantai Ujong Pie dan Guha Tujoh, Daya Tarik Pesisir Pidie
Di pesisir, panorama alam Pidie mampu menarik wisatawan untuk berkunjung, baik mereka yang sedang melintas kabupaten atau sengaja berkunjung.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pidie menyimpan pesona keindahan alam, mulai dari pesisir hingga hulu, dengan landscape pengunungan dan hutan yang lebat.
Di pesisir, panorama alam Pidie mampu menarik wisatawan untuk berkunjung, baik mereka yang sedang melintas kabupaten atau sengaja berkunjung.
Adalah kecamatan Muara Tiga atau Laweung hingga Kecamatan Batee yang memiliki ragam pesona yang wajib dikunjungi.
Destinas pertama yang wajib dikunjungi adalah Pantai Ujong Pie di Laweung.
Hamparan laut biru dengan ombak yang tenang, pantai berpasir kecoklatan memanjang hingga ratusan meter, kapal-kapal kayu milik nelayan dengan corak yang unik berjejer di tepian. Itulah sekilas gambaran Pantai Ujong Pie, Laweung.
Pantai ini menjadi salah satu yang menarik di Pidie. Letaknya di Kecamatan Muara Tiga atau lebih dikenal Laweung, berjarak 36 km dari Kota Sigli atau 81 km dari Kota Banda Aceh.
Wisatawan lokal kerap menjadikannya tempat menanti senja.
Terdapat dua jalur menuju ke Ujong Pie, bisa ditempuh lewat Gunung Seulawah atau Tol, maupun lewat jalur Krueng Raya/Pasir Putih. Kedua jalur ini menyajikan pemandangan yang unik.
Pantai Ujong Pie berada di pinggir kampong nelayan. Jadi wisatawan tak hanya disajikan keindahan laut. Tapi bisa melihat budaya sosial masyarakat pesisir.
Mengenai aksi gotong royong saat pergi dan pulang melaut, maupun transaksi jual ikan usai mendarat.

Di Pantai Ujong Pie, terdapat sebuah dermga tua terbengkalai. Lalu oleh wisatawan, dermaga yang rapuh jika dijadikan spot foto yang sangat estetik.
Sejumlah café dan warung-warung berdiri di kawasan ini, menyediakan berbagai minuman segar dan mie Aceh. Mie Suree (tongkol) adalah ciri khasnya. Ini adalah kuliner yang wajib dicoba.
Lalu beralih ebrapa kilometer, wisatawan bisa menginjakkan kaki ke Guaha Tujoh. Gua Tujoh merupakan gua yang paling terkenal di Aceh dan menyimpan banyak cerita di baliknya.
Gua yang masih berada di Laweung ini dipercaya menjadi tempat orang-orang suci berkalut, menjauhkan diri dari hiruk-pikuk duniawi.
Beberapa masyarakat percaya, jika gua ini memiliki kedalaman yang tak terhingga, bahkan tembus hingga tanah suci. Cerita-cerita itu akan menemani pertualangan menelusiri gua tujoh.
Meskipun jauh dari pemukiman warga, mencari gua tujoh tidak terlalu sulit, karena dapat dipandu oleh google maps. Jalan utama ke gua ini sudah beraspal, hanya saja beberapa ratus meter sebelum lokasi parkir, pengunjung harus melalui jalan bertanah.
Di pintu gua, sang juru kunci sudah menunggu kedatangan tamu dengan ramah. Beberapa kedai menyediakan minuman juga tersedia di mulut gua. Karena gua tojoh masih alami, pengunjung yang masuk wajib dipandu, agar tak tersesat.
Memegang sebuah senter besar, sang juru kunci atau pemandu siap mengajak wisatawan berkeliling. Sejak masuk awal, pengunjung harus sudah turun ke dalam tanah beberapa meter. Lantai gua nyaris selalu licin.
Stalagmit dan stalaktit yang indah memenuhi seisi gua. Beberapa diantaranya membentuk burung, kubuh, hingga berbagai wujud lainnya.

Lalu ada Pantai Lhok Mamuni di pesisir Batee yang hamparan pasirya mulus dan berlatarkan tebing. Pantai yang menghap Selat Melaka ini asih dikatakan perawan, karena jarang dikunjungi oleh wisatawan.
Nah kalau kalian menyukai pantai-pantai yang belum banyak dijamah orang, Pantai Lhok Mamuni wajib jadi pilihan destinasi untuk dikunjungi.
Kabupaten Pidie menyimpan pesona alam yang sangat indah dan penuh kejutan. Di mulai dari garis pantai yang indah menghadap ke selat Melaka yang sibuk, sungai-sungai yang mengalir dengan deras, waduk-waduk yang tenang, hingga penggunungan yang dibaluti kabut.
Di Aceh, pariwisata Pidie memang belum sepopuler Sabang atau Banda Aceh, tapi Pidie tetap memiliki daya tarik tersendiri. Daerah yang kerap dijuluki “negeri pedir” ini banyak menyimpan surga yang tersembunyi.
Perlahan tapi serius, Pemerintah Aceh dan Pemkab Pidie mulai menyibak satu persatu kemolekannya. “surga-surga” yang dulu tersembunyi kini ditawarkan kepada wisatawan untuk didatangi.
Pemerintah sadar, pariwisata adalah satu sumber penggerak ekonomi daerah. Karena pariwisata mampu mendatangkan banyak orang dari luar, maka secara otomatis dapat menarik pundi-pundi rupiah masuk ke Pidie.
Kabupaten yang memiliki 23 kecamatan ini, tak hanya dikenal dengan alam yang indah. Namun kabupaten ini, adalah “rumah” bagi ragam kuliner yang kaya akan rempah. Setiap sajian dari Pidie akan menghembuskan aroma rempah yang pekat dan menggugah selera.
Untuk wisata pantai pidie memiliki Pantai Laweung, Pantai Pelangi, dan Pantai Mantaktari. Lalu ada Waduk Ajui, Guha Tujoh, Air Terjun Tangse, Glee Taleuk, Gunong Peut Sagoe, hingga KM 6 Tangse yang kini kian populer.
Untuk kuliner, Pidie memiliki Mie Suree Laweung yang khas, boh manok weng (telor kocok) Lameu, gulai bebek aroma rempah, hingga ikan kerling Tangse. Untik oleh-oleh Pidie memiliki kerupuk meuling (emping) hingga kupiah riman.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal menyampaikan, Pidie memiliki daya tarik pariwisata yang lengkap, mulai panorama alam, situs sejarah, atraksi budaya, hingga kuliner yang lezat.
Sehingga bagi para wisatawan, Pidie juga layak masuk dalam salah satu list kunjungan jika ke Aceh. Pihaknya pun ingin mempromosikan wisata Pidie yang lebih luas. (*)
CEK ARTIKEL LAINNYA TENTANG WISATA ACEH DI SINI
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Aceh Optimalkan Wisman Malaysia |
![]() |
---|
Dalam 4 Bulan, Sudah 7,3 Juta Wisatawan Kunjungi Aceh |
![]() |
---|
Kunjungan Wisatawan ke Aceh Meningkat Tajam, Capai 7,3 Juta pada Awal 2025 |
![]() |
---|
Dari Jamuan Malam ke Arah Masa Depan: Wagub Aceh Ajak Dunia Tengok Keindahan Aceh |
![]() |
---|
Aceh Travel Mart 4.0, Gubernur Tegaskan Komitmen Menuju Destinasi Wisata Halal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.