Konflik Rusia vs Ukraina

Ukraina Desak Tentara Korea Utara Menyerah dan Membelot, Tawarkan Makanan dan Tempat Tinggal Nyaman

"Kami mengimbau para prajurit Tentara Rakyat Korea yang dikirim untuk mendukung rezim Putin. Jangan mati tanpa alasan di tanah asing,”

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/IST
Ukraina Desak Tentara Korea Utara Menyerah dan Membelot, Tawarkan Makanan dan Tempat Tinggal Nyaman 

Ukraina Desak Tentara Korea Utara Menyerah dan Membelot, Tawarkan Makanan dan Tempat Tinggal Nyaman

SERAMBINEWS.COM – Ukraina mendesak tentara Korea Utara yang tiba di Rusia untuk menyerah.

Ukraina berjanji akan menawarkan mereka makanan dan tempat tinggal kepada tentara Korea Utara.

"Kami mengimbau para prajurit Tentara Rakyat Korea yang dikirim untuk mendukung rezim Putin. Jangan mati tanpa alasan di tanah asing,”

“Jangan ulangi nasib ratusan ribu prajurit Rusia yang tidak akan pernah kembali ke tanah air," kata Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina, dalam pesan berbahasa Korea di saluran pesan Telegramnya pada hari Rabu.

“Menyerahlah! Ukraina akan menyediakan tempat berteduh, makanan, dan kehangatan bagi Anda,” tambahnya, sembari memperkenalkan saluran telepon khusus penyerahan diri “Saya Ingin Hidup.”

Proyek ini awalnya dirancang untuk membantu prajurit Rusia di Ukraina yang tidak ingin berpartisipasi dalam invasi Rusia, yang dilancarkan pada Februari 2022, untuk menyerahkan diri dengan aman kepada pasukan Ukraina.

Pemimpim tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un melakukan inspekasi terhadap pasukan militer negara itu.
Pemimpim tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un melakukan inspekasi terhadap pasukan militer negara itu. (KCNA)

Hingga Juni, lebih dari 300 tentara Rusia telah menyerah melalui hotline tersebut, menurut pemerintah Ukraina.

"Tidak masalah berapa banyak tentara yang dikirim Pyongyang atau ke sektor mana – mereka akan diterima,”

“Kamp tawanan perang Ukraina siap menerima tentara dari kebangsaan, agama, atau ideologi apa pun," kata Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina.

Pesan tersebut diunggah bersama sebuah video, berdurasi lebih dari satu menit, yang memperlihatkan fasilitas tempat tinggal tentara Korea Utara yang menyerah.

"Di kamp-kamp, ​​tawanan perang ditempatkan di kamar-kamar yang besar, hangat, dan terang dengan tempat tidur terpisah,”

“Mereka menerima tiga kali makan sehari, dan makanan mereka meliputi daging, sayuran segar, dan roti," kata narator video tersebut dalam bahasa Korea.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersama Tentara Revolusioner Rakyat Korea (KPRA).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersama Tentara Revolusioner Rakyat Korea (KPRA). (STR/KCNA VIA KNS/AFP)

Pesan Ukraina kepada tentara Korea Utara muncul setelah AS dan NATO mengonfirmasi bahwa mereka memiliki bukti bahwa pasukan Korea Utara telah dikerahkan ke Rusia.

Lloyd Austin, kepala pertahanan AS, mengatakan masih harus dilihat apa sebenarnya tindakan pasukan Korea Utara di sana.

Tetapi menurut Korea Selatan dan Ukraina, mereka bersiap untuk bergabung dengan pihak Rusia dalam perang di Ukraina.

Austin menambahkan, AS juga masih berupaya menentukan apa yang akan didapatkan Korea Utara sebagai imbalan atas bantuannya kepada Rusia dalam hal sumber daya manusia.

 

12 Ribu Tentara, 500 Perwira, 3 Jenderal Korea Utara Tiba di Rusia

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un telah mengutus ribuan tentaranya ke Rusia.

Mereka dipersiapkan untuk membantu Rusia dalam upaya pertempuran melawan pasukan Ukraina.

Seorang pejabat senior militer Korea Utara dan orang kepercayaan Kim Jong Un telah tiba di Rusia untuk mengawasi pasukan Korea Utara.

Pasukan Korea Utara, yang menurut laporan terbaru sedang dimobilisasi di dekat garis depan di Ukraina, akan diawasi oleh Kim Yong Bok, wakil kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea.

Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan Kim Yong Bok tiba di Rusia, namun dipastikan bahwa ia ada di sana pada Kamis (24/10/2024) lalu.

Ukraina mengatakan pekan lalu bahwa sekitar 12.000 tentara Korea Utara, termasuk 500 perwira dan tiga jenderal, berada di Rusia untuk menjalani pelatihan.

Presiden Rusia, Vladimir Putin menolak berkomentar bahwa Korea Utara telah mengirim pasukan untuk membantu tentaranya.

Diketahui, Rusia dan Korea Utara dalam waktu dekat akan memutuskan bagaimana menerapkan pakta yang mereka buat pada bulan Juni yang mencakup klausul pertahanan bersama untuk saling membantu jika terjadi agresi eksternal.

Kedatangan Korea Utara telah menimbulkan kekhawatiran di Ukraina, sekutu Baratnya dan Korea Selatan tentang apa yang mereka lihat sebagai eskalasi berbahaya dalam perang Ukraina.

Profil Kim Yong Bok telah menanjak selama setahun terakhir. 

Jabatannya sebagai wakil kepala angkatan darat dikukuhkan ketika ia dilaporkan di media pemerintah sebagai anggota rombongan Kim Jong Un selama kunjungan ke pangkalan pelatihan operasional utama di Korea Utara bagian barat pada bulan Maret.

Kim Yong Bok mendampingi pemimpin Korea Utara dalam kunjungan ke upaya rekonstruksi di daerah yang dilanda banjir di provinsi Pyongan Utara, 

sebagaimana dilaporkan di media pemerintah pada tanggal 30 September, dan pada latihan tembakan artileri langsung oleh lulusan akademi militer, sebagaimana dilaporkan pada tanggal 6 Oktober.

Berita kedatangan Kim Yong Bok di Rusia muncul di tengah laporan media bahwa pasukan Korea Utara sedang dimobilisasi di dekat garis depan di Ukraina, dan pertempuran dengan pasukan Ukraina dapat dimulai minggu ini.

Badan intelijen militer Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa Rusia mengangkut tentara Korea Utara ke garis depan dengan truk berplat sipil.

Polisi Rusia pada Minggu menghentikan sebuah truk Kamaz dengan pelat nomor sipil di jalan raya Kursk-Voronezh, kata badan intelijen tersebut

Menambahkan bahwa kendaraan itu dilaporkan membawa personel militer Korea Utara, tetapi pengemudi tidak membawa perintah tempur yang terdokumentasi.

Secara terpisah, The New York Times melaporkan pada Sabtu bahwa pasukan pertama Korea Utara telah melakukan perjalanan hampir 6.500 kilometer (4.038 mil) ke wilayah Kursk pada hari Rabu, dengan ribuan pasukan lainnya tiba setiap hari.

Mengutip data pergerakan pasukan dari seorang perwira senior militer Ukraina, surat kabar itu mengatakan bahwa sebanyak 5.000 tentara Korea Utara diperkirakan telah tiba pada hari Senin.

Korea Selatan minggu lalu merilis gambar satelit terperinci yang katanya menunjukkan pengerahan pertama pasukan Korea Utara ke Rusia

Amerika Serikat juga mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah melihat bukti bahwa Korea Utara telah mengirim 3.000 tentara ke Rusia untuk kemungkinan pengerahan di Ukraina.

Pada hari Jumat, wakil menteri luar negeri Korea Utara yang bertanggung jawab atas urusan Rusia, mengatakan bahwa ia mendengar rumor yang disebarkan oleh media asing bahwa pasukan telah dikirim ke Rusia.

Wakil menteri menolak untuk mengonfirmasi apakah pasukan memang ada di sana, dan mengatakan bahwa kementeriannya terpisah dari Kementerian Pertahanan.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved