Langsa
Yonizam Kembali Pimpin Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara Aceh
Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN) Provinsi Aceh periode...
Penulis: Zubir | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN) Provinsi Aceh periode 2020/2023, melaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke 1, di Wisma Bina Warga PTPN IV Regional 6 KSO, Selasa (29/10/2024).
Dalam Muswil ini, Ir. H. Yonizam kembali terpilih sebagai Ketua DPW FKPPN Provinsi Aceh periode 2024/2027, setelah 3 DPD FKPPN yang memiliki hak suara memilih Yonizam. Sedangkan 1 DPD FKPP ini memilih Ir. Firdaus.
Ketua DPW FKPPN Provinsi Aceh, Ir. H. Yonizam, menyampaikan, muswil ke 1 FKPPN dilaksanakan karena kepengurusan periode 2020-2023 telah berakhir masa jabatannya.
Kenapa Muswil ke 1, karena pembentukan pertama SK langsung dari DPN FKPPN atas usulan beberapa tokoh pensiunan PTPN -1 saat itu.
Setelah DPN FKPPN memiliki AD/ART dan SK Menkuham RI, maka DPN FKKPN secara hirarki legelitas organisasi lebih terarah terorganisir dengan baik.
Muswil ke 1 FKPPN ageda laporan harian pengurus (LHP) ada demisioner pengurus dan memilih ketua baru periode 2024-2027, serta menyusun program kerja dan rekomendasi organisasi.
Muswil ke 1 FKPPN ini dihadiri 200 orang peserta dari DPD Aceh Utara - DPD Aceh Timur, DPD Kota Langsa dan DPD Aceh Tamiang, serta Pengurus DPN FKPPN, Dapenbun Pusat, Pengurus DPW FKPPN, dan lainnya.
Ketua DPW FKPPN dalam sambutannya, mengaku kecewa atas ketidakhadiran Head Regional PTPN IV Regional 6 KSO pada kegiatan Muswil FKPPN Provinsi Aceh ini.
"Padahal undangan sudah jauh jauh hari kita sampaikan dan bahkan sudah ada arahan PTPN IV di Jakarta untuk hadir di acara Muswil ini," ucapnya.
Wakil Ketua II DPRK Langsa, Noma Khairil, saat memberi sambutan, mengaku tidak bangga lagi dengan keberadaan PTPN 1 saat ini berganti dengan PTPN IV Regional 6 KSO.
Karena tidak ada lagi eksistensi Aceh dan semua kebijakan di perusahaan perkebunan berplat merah tersebut di pusat.
Bahkan pimpinan sekarang sebutan Head Regional, Syahriadi Seregar tidak hadir dalam Muswil ke 1 FKPPN, ini menggambarkan tidak ada lagi kearifan lokal," sebutnya.
Bahkan sepengetahuannya lagi, pejabat dan pekerja juga sudah ada di droping dari PTPN lain di luar Aceh.
Dirinya menegaskan kondisi PTPN 1 harus kembali utuh di Aceh seperti dulu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.