Motivasi
Self-Reward Sehat vs Boros, Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental tanpa Menguras Isi Dompet
Tren self-reward mulai muncul secara lebih luas pada awal tahun 2000-an, seiring dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.
Penulis: Gina Zahrina | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Di akhir bulan, banyak orang merasakan dorongan untuk memberikan penghargaan pada diri sendiri atau yang biasa disebut self-reward.
Praktik ini tidak hanya memberikan kebahagiaan sesaat, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan mental.
Namun, penting untuk memahami perbedaan antara self-reward yang mendukung kesehatan mental dan yang berpotensi menguras keuangan.
Self-reward merupakan cara untuk mengapresiasi diri setelah menjalani bulan yang penuh tantangan.
Menurut beberapa ahli psikologi, memberikan diri penghargaan dapat meningkatkan motivasi dan mengurangi stres. Dengan merayakan pencapaian, sekecil apapun, kita bisa memperbaiki mood dan merasa lebih bahagia.
Self-reward yang sehat biasanya mencakup aktivitas atau pembelian yang bermanfaat dan memberikan kebahagiaan tanpa menimbulkan beban finansial.
Contohnya, memasak makanan favorit di rumah, menikmati waktu berkualitas dengan keluarga, atau melakukan hobi yang disukai.
Sebaliknya, self-reward yang boros sering kali melibatkan pengeluaran besar untuk barang-barang mewah atau pengalaman mahal, seperti makan di restoran bintang lima setiap akhir bulan.
Contoh Self-Reward Sehat:
Makan Enak di Rumah: Cobalah memasak makanan baru atau mencoba resep yang sudah lama ingin dicoba.
Me-Time: Luangkan waktu untuk membaca buku atau menonton film favorit.
Aktivitas Gratis: Menghabiskan waktu di alam, seperti jalan-jalan di taman atau hiking.
Contoh Self-Reward Boros:
Makan di Restoran Mahal: Menghabiskan uang lebih untuk makanan yang sebenarnya bisa dinikmati dengan budget lebih rendah.
Belanja Barang Mewah: Membeli pakaian atau aksesori mahal yang tidak terlalu dibutuhkan.
Panduan Praktis Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis |
![]() |
---|
Belajar Nilai Kehidupan dari Novel The Alchemist Karya Paulo Coelho, Kisah Santiago Mengejar Impian |
![]() |
---|
Cara Mengembangkan Kebahagiaan Dari Buku The Happiness Project oleh Gretchen Rubin |
![]() |
---|
Cara Mengatasi Overthinking dari The Power of Now karya Eckhart Tolle |
![]() |
---|
Panduan Cara Berpikir Kritis, Mengasah Kemampuan Analisis dan Pemecahan Masalah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.