Perang Gaza

Siap Lindungi Israel dari Serangan Balasan Iran, AS Minta Teheran Urungkan Niatnya

Iran seharusnya tidak menanggapi pembalasan Israel. Mereka tidak seharusnya melakukannya

|
Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Tasnim News
Sistem pertahanan udara Iran telah berhasil mematahkan agresi Israel. 

SERAMBINEWS.COM - Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Iran seharusnya tidak menanggapi serangan Israel yang dilakukan pekan lalu, tetapi jika itu dilakukan, AS akan melindungi Israel.

“Iran seharusnya tidak menanggapi pembalasan Israel. Mereka tidak seharusnya melakukannya,” Jean-Pierre mengatakan pada konferensi pers pada hari Rabu.

“Jika mereka melakukannya, kami akan mendukung Israel dalam membela diri, namun mereka tidak seharusnya melakukannya,” katanya.

Komentar Jean-Pierre muncul setelah media AS melaporkan, mengutip sumber Iran anonim, bahwa Iran akan memberikan tanggapan “definitif dan menyakitkan” ke Israel, kemungkinan sebelum pemilihan presiden AS pada 5 November.

Citra satelit menunjukkan kerusakan pada bangunan di lokasi Khojir, yang diyakini sebagai pencampur bahan bakar padat untuk rudal balistik.
Citra satelit menunjukkan kerusakan pada bangunan di lokasi Khojir, yang diyakini sebagai pencampur bahan bakar padat untuk rudal balistik. (SERAMBINEWS.COM/(dari akun peneliti Decker Eveleth di platform X).)

Pembantaian Tiada Akhir, 100 Warga Gaza Tewas, dan Hilang Tertimbun Reruntuhan saat Tertidur

Israel pasukan telah membunuh hampir 100 orang Palestinians, termasuk 25 anak-anak, dalam serangan udara di rumah-rumah di Gaza utara di mana orang-orang terlantar berlindung. 

Baca juga: Israel Ultimatum Iran: Jika Iran Serang Israel Lagi, Kami akan Serang Tempat yang Kami Selamatkan

Pengeboman pada Senin malam menargetkan sebuah bangunan lima lantai di Beit Lahia, sebuah kota utara yang telah berada di bawah pengepungan Israel yang parah dan serangan darat selama 24 hari.  

Setidaknya 93 korban jiwa telah dikonfirmasi, termasuk 25 anak-anak, menurut kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza. Empat puluh lagi hilang.  

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan 150 orang terluka.  

Rekaman yang ditayangkan di Al Jazeera menunjukkan mayat-mayat yang ditemukan ditutupi selimut di lokasi serangan. 

Seorang wanita terlihat berkabung di samping korban, termasuk beberapa anak dan cucunya.  

“Siapa yang harus saya tangisi?” dia bertanya. “Putra-putraku? Putri-putriku? Cucu-cucuku? Saudara-saudaraku? Mereka semua sudah pergi. Tidak ada yang tersisa untuk saya.”  

Bangunan yang ditargetkan adalah milik keluarga Abu Naser, yang baru-baru ini telah mengambil orang-orang terlantar yang diusir oleh pasukan Israel dari rumah mereka di Gaza utara.  

Antara 300 dan 400 orang sedang tidur di gedung tersebut pada saat serangan terjadi.  

Media lokal melaporkan bahwa orang-orang yang terluka meninggal karena kurangnya rumah sakit fungsional di Gaza utara, akibat penghancuran layanan kesehatan secara sistematis oleh pasukan Israel.  

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved