Berita Pidie

Lerai Cekcok, Warga Pidie Meninggal Ditikam dengan Obeng di Batam, Tiga Pelaku Diciduk, 1 Residivis

"Kami keluarga korban minta kepada penegak hukum agar pelaku pembunuhan dihukum seberat-beratnya,” kata istri korban, Hayati Saniwar (53).

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
Istri korban Hayati Saniwar (53) memperliatkan foto suaminya di handphone di rumahnya. 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kamaruzzaman atau kerap disapa Ayah (57), warga Kabupaten Pidie ditemukan tewas ditikam di kawasan Kamupung, Aceh Simpang Dam, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kamaruzzaman ditikam menggunakan obeng yang mengenai bagian dada dan ulu hati di kawasan Kampung Aceh, Sei Beduk, Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat (25/10/2024) sekira pukul 06.00 WIB.

Polisi akhirnya menangkap tiga pelaku pembunuhan warga Aceh yang diringkus di kawasan Simpang Dam, Kota Batam.

"Kami keluarga korban minta kepada penegak hukum agar pelaku pembunuhan dihukum seberat-beratnya,” kata istri korban, Hayati Saniwar (53), kepada Serambinews.com, Sabtu (2/11/2024) malam.

“Perbuatan pelaku dianggap sangat keji dan membuat keluarga kami sangat terpukul atas peristiwa tersebut," ucap Hayati Saniwar.

Kata Hayati, dirinya berharap adanya keadilan dengan menghukum pelaku seberat-beratnya.

Menurut dia, suaminya jadi sasaran pembunuhan lantaran meleraikan aksi cekcok temannya dengan pelaku. 

Sementara temannya berhasil kabur meski sempat dikejar pelaku menggunakan senjata tajam. 

"Saya mendapatkan kabar saat Ayah sudah mau di bawa ke rumah sakit. Beberapa saat kemudian dikabarkan kembali bahwa Ayah sudah meninggal," ujarnya lirih. 

Hayati mengaku, dirinya sangat berduka secara mendalam dan merasa kehilangan yang dialaminya. 

Sosok suami di mata Hayati, tidak ada masalah dengan orang lain. 

“Saya tidak bisa menerima perbuatan keji ini. Suami saya orang baik, dan saya ingin keadilan ditegakkan,” ucapnya. 

“Pelaku harus mendapat hukuman yang setimpal atas apa yang sudah dia lakukan terhadap suaminya,” tuntut Hayati yang tidak mampu membendung air matanya tumpah menghiasi pipi. 

Ia menyebutkan, bahwa dalam kasus itu, dirinya tidak mengetahui secara detail terhadap kronologi kejadian tersebut hingga nyawa suaminya melayang. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved