Berita Banda Aceh

Daud Beureueh Berpeluang Jadi Pahlawan Nasional

Tokoh Aceh, Teungku Daud Beureueh memiliki peluang untuk ditetapkan menjadi pahlawan nasional.

|
Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/TEUKU ICHLAS ARIFIN
SAMPAIKAN MATERI - Ketua Bidang Organisasi Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Aceh, Drs. Husaini Husda, M.Pd ketika menyampaikan materi pada seminar nasional History Expo VI di Auditorium FKIP USK, Senin (4/11/2024). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEHTokoh Aceh, Teungku Daud Beureueh memiliki peluang untuk ditetapkan menjadi pahlawan nasional. Pasalnya, ia memiliki peranan penting terhadap Indonesia di awal-awal kemerdekaan.

Hal itu disampaikan oleh Himpunan Mahasiswa Sejarah FKIP USK sebagai penyelenggara dan Ketua Bidang Organisasi Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Aceh, Drs Huisaini Husda, M.Pd pada Seminar Nasional History Expo VI: “Layakkah Teungku Daud Beureueh dijadikan Pahlawan Nasional” di Auditorium FKIP USK, Darusaalam, Banda Aceh, Senin (4/11/2024).

Huisaini Husda menyampaikan, bahwa Teungku Daud Beureueh memungkinkan untuk menjadi pahlawan nasional. Menurutnya hal tersebut dikarenakan oleh kontribusi Teungku Daud Beureueh terhadap Republik Indonesia saat itu, seperti pernah diangkat menjadi Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Karo hingga pernah membantu Indonesia dalam menyumbang pesawat untuk tanah air.

Namun, lanjutnya, ketika Teungku Daud Beureueh menginginkan permintaannya untuk menerapkan Syariat Islam di Aceh pada saat itu, justru yang diberikan berupa dicabutnya beberapa organisasi-organisasi pemerintah dan Aceh terpaksa melebur ke Provinsi Sumatera Utara sehingga membuat Teungku Daud Beureueh kecewa pada waktu itu.

“Apa permintaannya? Daud Beureueh kan hanya menjawab pemberian Syariat Islam. Tapi kenyataannya apa? Beberapa tahun berselang malah dijawab dengan dicabutnya dan dibubarnya beberapa organisasi-organisasi pemerintah dan Aceh menjadi salah satu wilayah yang tunduk kepada Sumatra Utara. Itu kan kecewa sekali, jadi makanya itu beliau sebenarnya bukan memberontak, akibat kekecewaan itu sehingga ia naik gunung istilahnya,” Ujar Huisaini.

Husaini juga menambahkan, bahwa ada beberapa bukti sejarah lain dimana tokoh-tokoh yang menjadi pemberontak pada Orde Lama diangkat menjadi pahlawan nasional. Seperti Syafruddin Prawiranegara yang dulunya pernah menjadi Perdana Menteri PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) karena ketidakpuasannya terhadap pemerintahan pusat yang menyebabkan ketimpangan sosial, namun disisi lain ia juga pernah memimpin pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi tahun 1948. Sehingga berdasarkan Kepres No. 113/TK/2011 pada 7 November 2011 Syafruddin Prawiranegara diangkat menjadi pahlawan nasional.

Kemudian, Husaini juga menegaskan bahwa Teungku Daud Beureueh sudah bersih dari tindakan pemberontakan DI/TII Aceh dikarenakan sudah mendapatkan amnesti dari Indonesia. 

Dan hal tersebutlah yang membuat Husaini yakin bahwa Teungku Daud Beureueh memungkinkan diangkat menjadi pahlawan nasional dengan sebab catatan pemberontakannya di masa lalu sudah dihapus dengan pemberian amnesti oleh negara.

“Daud Beureueh itu sudah dibersihkan dan sudah diberikan amnesti oleh pemerintah pusat terhadap dia sehingga sudah dibersihkan, nah sekarang dia sudah bersih. Dia tidak ada lagi kaitannya dengan pemberontak karena dia sudah diberikan amnesti, amnesti itu adalah pemberian negara,” tegasnya.

Disisi lain, Husaini juga mengatakan bahwa kemungkinan Teungku Daud Beureueh diangkat menjadi pahlawan nasional akan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat Aceh, terlebih Teungku Daud Beureueh pernah terlibat langsung dalam peristiwa kontroversial yaitu Revolusi Sosial Perang Cumbok dimana Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) bentukan Daud Beureueh berkonflik dengan kaum Uleebalang yang dipimpin oleh Teuku Daud Cumbok. Ia menambahkan peristiwa tersebut sudah selesai dengan adanya penyelesaian konflik diantara kedua pihak.

“Sudah selesai semua, dan waktu itu kan ada kasus penyelesaian konflik. Sudah selesai juga sebenarnya antara PUSA dengan uleebalang itu sudah selesai. Ada beberapa persoalan lain sudah selesai semua,” pungkasnya.(i)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved