Berita Banda Aceh

Ikan Buntal Punya Nilai Ekonomis, Gelembungnya Laku Rp 5 Juta/Kg

"Kalau yang laku dijual bagian kulit sama gelembung ikan buntal. Kalau dagingnya nggak laku, jadi kita buang," kata Bahrul

|
Editor: mufti
SERAMBI/M ANSHAR
Pekerja menjemur ikan buntal untuk diambil kulit dan gelembungnya di Gampong Deah Glumpang, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Senin (4/11/2024). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ikan buntal yang dulunya dianggap tidak berharga dan jarang dikonsumsi--khususnya oleh warga Aceh--kini memiliki nilai jual tinggi dengan target pasar Vietnam.

Selain kulitnya yang bernilai jual Rp 30 ribu/kg, gelembung ikan buntal ternyata laku hingga Rp 5 juta/kg Gelembung ikan buntal tersebut memiliki potensi ekspor tinggi.

Bahrul, seorang pengusaha yang menggeluti bisnis pengiriman ikan buntal di Gampong Deah Glumpang, Kecamatan Meuraxa, mengaku, sudah menggeluti bisnis tersebut sejak satu setengah tahun terakhir.

Dimana, ia memiliki dua orang pekerja yang dengan cekatan melepas kulit ikan buntal dari dagingnya. Setelah terkelupas, para pekerja mengambil gelembung yang berada di dalam perut ikan tersebut.

"Kalau yang laku dijual bagian kulit sama gelembung ikan buntal. Kalau dagingnya nggak laku, jadi kita buang," kata Bahrul saat ditemui di tempat usahanya, Senin (4/11/2024).

Tidak semua ikan buntal laku dijual. Hanya ikan buntal yang memiliki duri saja yang dibeli. Ikan yang sudah dipilah dan dikeringkan, kemudian akan dikirim ke penampung di Medan.

Awalnya, ia mengetahui bahwa ikan buntal tersebut memiliki nilai jual dari seorang penampung yang menandatangani tempat usahanya, tiga tahun lalu. Merasa bahwa stok ikan buntal tersebut mudah di dapat dan punya peluang bisnis, dirinya tertarik untuk menjalaninya.

"Jadi ada buyer dari Vietnam yang temui kita, bahwa mereka mau tampung kulit sama gelembung ikan buntal tersebut. Lalu langsung kita mulai coba beli dari para nelayan," ujarnya.

Bahrul mengatakan, ia banyak mendapat ikan buntal dari nelayan penyelam, pemancing dan para pengepul di seputaran Banda Aceh dan Aceh Besar. Stok ikan buntal paling banyak ia peroleh dari nelayan pukat. "Jadi kalau di pukat itu banyak mereka dapat dan dijual ke kita. Kita beli dari mereka itu Rp 12 ribu per kilo," jelasnya.

Saat ini ia mengirim kulit dan gelembung ikan buntal sebulan sekali. Untuk kulit sekali kirim antara 100 hingga 300 kilogram. Sedangkan untuk gelembung ikan buntal hanya 5 hingga 10 kilogram per sekali kirim.

"Tapi waktu pengiriman ini nggak nentu dia. Bisa sebulan sekali, kadang tiga sekali. Tergantung stoknya banyak atau tidaknya. Kalau gelembung kecil kita kirim, karena dari satu ton ikan buntal yang kita beli, gelembungnya itu hanya dapat lima kilo saja," pungkasnya.(iw)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved