Konflik Palestina vs Israel
Prajurit Cadangan Israel Akhiri Hidup Setelah Dipanggil Bertugas, Ribuan Tentara Zionis Alami PTDS
ibu dari seorang prajurit Israel yang mengakhiri hidup mengatakan bahwa apa yang dilihatnya di Gaza mungkin menghantui kehidupan anaknya.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Data menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga prajurit Israel yang telah ditarik dari medan tempur menderita masalah kesehatan mental.
Departemen Rehabilitasi Kementerian Keamanan Israel mencatat bahwa setiap bulan, lebih dari seribu tentara baru ditarik dari medan tempur untuk mendapatkan perawatan.
Diantara mereka, 35 persen mengeluhkan kondisi mental mereka dan 27 persen mengalami reaksi mental atau gangguan stres pascatrauma.
Kantor berita, Israel Haaretz melaporkan bahwa 10 tentara bunuh diri antara 7 Oktober 2024 dan 11 Mei 2024, menurut data militer.
Uzi Bechor, seorang psikolog dan komandan Unit Respons Tempur Israel, mengungkapkan bahwa ia tidak diizinkan untuk membocorkan angka-angka tersebut dan mengklaim tingkat bunuh diri pada prajurit Israel "stabil".
Pada tahun 2021, bunuh diri menjadi penyebab utama kematian di kalangan tentara, dengan sedikitnya 11 tentara dilaporkan telah bunuh diri, menurut Times of Israel.
Tentara Zionis Banyak Jadi Korban usai Lawan Hamas dan Hizbullah
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dan Kepala Staf Israel, Herzi Halevi, menekan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk menyegel kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.
Hal ini mereka lakukan karena banyaknya korban di pihak Israel.
Dikutip dari The Jerusalem Post, disebutkan tentara pendudukan Israel ingin bergerak menuju gencatan senjata di Gaza dan Lebanon, mengingat tingginya jumlah korban di kalangan tentara Israel.
Korban dari pihak Israel berjatuhan lantaran perlawanan Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon yang kuat di kedua front dan prospek suram untuk mencapai keuntungan militer Israel.
Menurut laporan, Gallant dan Halevi juga telah mendesak Netanyahu untuk bekerja sama mencapai kesepakatan guna mengamankan pemulangan 101 tawanan Israel, hidup atau mati, dari Jalur Gaza.
Waktu sangat penting untuk memulangkan para sandera, yang saat ini disetujui oleh sebagian besar pejabat Israel.
"Hanya akan terjadi, jika memang terjadi, melalui kesepakatan dengan Hamas," ujar Gallant dan Halevi dalam upacara wisuda perwira pada tanggal 31 Oktober.
Perkembangan yang terjadi ini bertepatan dengan konfirmasi Radio Angkatan Darat Israel bahwa 87 warga Israel tewas pada bulan Oktober.
Ben Gvir akan Hentikan dan Usir Armada Kapal Terbesar yang Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza |
![]() |
---|
Israel Ancam Para Pemimpin Hamas di Luar Negeri Setelah Bunuh Abu Ubaida dan Keluarganya |
![]() |
---|
IDF Bunuh Abu Ubaida Bersama Istri dan Anak-Anaknya dalam Serangan Rudal di Gaza |
![]() |
---|
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.