Berita Nagan Raya

Besok, Debat Cabup/Cawabup Nagan Raya, MPD Usul Masukkan Isu Pendidikan, Terutama soal Mutu

Debat publik diselenggarakan KIP Nagan Raya akan berlangsung besok Kamis, 7 November 2024 di Gedung Alun-Alun Suka Makmue, Nagan Raya.

Penulis: Rizwan | Editor: Mursal Ismail
zoom-inlihat foto Besok, Debat Cabup/Cawabup Nagan Raya, MPD Usul Masukkan Isu Pendidikan, Terutama soal Mutu
For Serambinews.com
Wakil Ketua MPD Nagan Raya, Ardiansyah.

Debat publik diselenggarakan KIP Nagan Raya akan berlangsung besok Kamis, 7 November 2024 di Gedung Alun-Alun Suka Makmue, Nagan Raya

Laporan Rizwan I Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Nagan Raya mengusulkan agar isu pendidikan menjadi salah satu agenda utama dalam debat Calon Bupati/Wakil Bupati Nagan Raya.

Debat publik diselenggarakan KIP Nagan Raya akan berlangsung besok Kamis, 7 November 2024 di Gedung Alun-Alun Suka Makmue, Nagan Raya

Wakil Ketua MPD Nagan Raya, Ardiansyah MSi, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (6/11/2024).

Menurutnya, isu pendidikan sangat relevan dan penting mengingat pendidikan adalah kebutuhan yang harus dipenuhi masyarakat dan menjadi salah satu kewajiban pemerintah untuk memberikan layanan terbaik bagi generasi mendatang. 

"Tema tentang pendidikan harus menjadi salah satu isu utama dalam debat kandidat calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di Kabupaten Nagan Raya," katanya.

Menurut Ardiansyah, sebagaimana diketahui bahwa pendidikan adalah kebutuhan yang  yang harus diberikan dengan maksimal.

Baca juga: Kodim 0107/Aceh Selatan Mendadak Periksa Ponsel Prajurit, Pastikan Tak Ada yang Terlibat Judi Online

Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pelita  Nusantara Kabupaten Nagan Raya tersebut juga mengungkapkan saat ini dunia pendidikan di Kabupaten Nagan Raya masih ditemukan persoalan yang harus menjadi atensi semua pihak. 

Terutama menyangkut mutu pendidikan, penempatan guru pada sekolah dan pengelolaan manajemen sekolah. 

"Serta masih banyak peserta didik di satuan pendidikan yang belum mampu baca Alquran," jelasnya. 

Ia juga menambahkan,  satuan pendidikan yang berada di perbatasan juga harus diperhatikan terutama penempatan tenaga pendikan yang bisa dijangkau dari lokasi domisili para guru. 

Dengan demikian sebaran tenaga pendidikan juga masih menjadi salah satu persoalan di satuan pendidikan. 

“Ada banyak hal yang harus menjadi atensi semua pihak, terutama menyangkut dengan mutu dan pengelolaan manajemen sekolah," ujarnya. (*)

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved