Berita Banda Aceh
Telusuri Penyebab Emping Melinjo Ditolak Singapura, Anggota DPRA Hubungi Kemendag
"Saya selaku anggota dewan sangat menyayangkan peristiwa ini karena peluang mendulang rupiah dari ekspor terhambat karena kendala teknis." KHALID
"Saya selaku anggota dewan sangat menyayangkan peristiwa ini karena peluang mendulang rupiah dari ekspor terhambat karena kendala teknis." KHALID, Anggota DPRA
SERAMBNEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPRA dari Fraksi Golkar, Khalid mengaku terkejut mendengar informasi adanya penolakan impor emping melinjo (kerupuk mulieng) asal Pidie oleh Negara Singapura.
Khalid yang sedang berada di Jakarta bersama anggota DPRA lain langsung berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menanyakan penyebab penolakan oleh otoritas Singapura.
"Kebetulan Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti orang Golkar, saya sudah tanya ke Kemendag, dan ini hanya masalah klasik," kata Khalid melalui telepon dari Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Dari informasi yang diperoleh Khalid menyebutkan bahwa dalam proses pengiriman emping melinjo tidak ditemukan sertifikat karantina maupun pelabuhan ekspor, sehingga ditolak oleh otoritas Singapura. "Saya selaku anggota dewan sangat menyayangkan peristiwa ini karena peluang mendulang rupiah dari ekspor terhambat karena kendala teknis," imbuh Khalid.
Persoalan ini pun mendapat atensi khusus dari Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA. Dia meminta langsung Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Aceh segera mencarikan solusi.
"Saya memberi apresiasi kepada Pj Gubernur Aceh yang sigap dan serius mengurusi masalah ini. Kita berharap persoalan ini segera ada jalan keluar, sehingga tidak berdampak negatif bagi Aceh," imbuhnya.
Khalid meminta supplier dan petani melinjo, khususnya di Pidie dan Pidie Jaya (Pijay), untuk tetap menjaga kualitas barang. Sebab, emping melinjo Aceh tidak hanya digemari warga lokal dan nasional, tapi sudah mendunia.
Sebelumnya diberitakan, emping melinjo yang dikirim oleh pedagang di pusat pasar Beureunuen, Kabupaten Pidie gagal masuk Singapura lantaran tidak ada izin dari Badan Karantina Indonesia Hewan, Ikan dan Tumbuhan Nanggroe Aceh Darussalam.(mas)
Inventarisir Semua Produk Lokal
Di samping itu, anggota DPRA dari daerah pemilihan (dapil) Pidie dan Pijay ini juga meminta Pemerintah Aceh menginventarisir semua produk lokal yang bernilai ekspor dan negara tujuannya.
Selain emping melinjo, Aceh memiliki banyak produk unggulan yang berpotensi diekspor. Sebut saja seperti minyak nilam, pala, cengkih, cokelat, dan sebagainya. "Ini penting untuk diperiksa mata rantai pasokan (supply chains) agar tidak ada lagi kendala serupa di masa yang akan datang. Di samping itu, pemerintah wajib ikut menjaga kualitas dan kuantitasnya," ujar Khalid.(mas)
Berita Banda Aceh
emping melinjo pidie ditolak Singapura
permintaan emping melinjo
Emping Melinjo Pidie
Khalid
Siswi SLBN Pembina Aceh Raih Juara Satu LKS Diksus Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Semarak HUT Ke-80 RI, SD 57 Banda Aceh Gelar Jalan Santai dan Lomba 17-san |
![]() |
---|
Gadis 16 Tahun Dirudapaksa di Banda Aceh, Korban Lalu Dibawa ke Medan, Dianiaya, dan Disekap Pelaku |
![]() |
---|
Meriahkan Hari Kemerdekaan, Partai Gerindra Aceh Gelar Pasar Murah dan Bagi Sembako |
![]() |
---|
Puluhan Guru Banda Aceh dan Aceh Besar Dilatih Manajemen Konflik Berbasis Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.