Berita Banda Aceh

Tim FBS Raih 2 Penghargaan di Kompetisi Riset Internasional di Makau

"Gelatin kaya akan kolagen, sehingga dapat dimanfaatkan untuk merawat kulit.” ZAHRINA SHALHAN, Guru Pembimbing

|
Editor: mufti
IST
RAIH DUA PENGHARGAAN - Tim Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Banda Aceh meraih dua penghargaan dalam kompetisi riset di Makau, Cina, 27 Oktober 2024. 

"Gelatin kaya akan kolagen, sehingga dapat dimanfaatkan untuk merawat kulit.” ZAHRINA SHALHAN, Guru Pembimbing

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tim SMA Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School (FBS) Banda Aceh meraih dua penghargaan sekaligus, yakni silver medal dan WIIPA Special Award dalam kompetisi riset internasional, di Makau, Cina, 24-27 Oktober 2024. 

Sebanyak 500 proyek penelitian dari seluruh negara diikutsertakan dalam Pameran Inovasi dan Penemuan Internasional Makau (MiiEX) itu.

Para siswi yang mengharumkan nama Aceh dan Indonesia itu yakni Almas Shatha Mulia, Farahazka Ziffani Fauzi, Camila Shahraz, Adzra Afifa, Izzati Syafiqah Nurul Ain dan Michelle Nathalie Chandra. Sementara seorang lagi, Shanisa Izzati tidak dapat berhadir mengikuti kompetisi karena ujian sekolah.

Pembimbing, Zahrina Shalhan, mengungkapkan rasa bangganya melihat bagaimana perjalanan anak-anak didiknya memulai penelitian di tengah sibuknya kegiatan sekolah. "Harapan saya, pengalaman ini dapat menjadi memori yang mereka ingat sebagai kenangan berharga di masa depan," katanya kepada Serambi, Rabu (6/11/2024).

Dijelaskan, penelitian yang meraih medali tersebut berjudul "Alternative Gelatin Production: Extracting Gelatin from Tuna's Skin for Peel-off Mask". Siswi memanfaatkan kulit ikan tuna yang jarang dikonsumsi masyarakat Aceh untuk diambil gelatinnya. "Gelatin kaya akan kolagen, sehingga dapat dimanfaatkan untuk merawat kulit. Salah satunya sebagai bahan peel-off mask (masker wajah)," jelas Rina.

Diceritakan, sebelum terbang ke Makau untuk presentasi secara secara langsung, siswi terlebih dahulu mengumpulkan abstrak dan detail mengenai penelitian mereka melalui situs resmi yang disediakan oleh pihak penyelenggara. 

Kemudian pihak penyelenggara mengirim e-mail kelayakan penelitian untuk dipamerkan ke daerah administratif khusus Cina itu. Persiapan mengikut kompetisi ini sudah dilakukan sejak awal Agustus lalu. 

Pihaknya, kata Rina, membaca banyak jurnal sebelum akhirnya memutuskan untuk mengerjakan penelitian tersebut. Dimulai dari mengumpulkan bahan sampai penulisan hasil penelitian yang semuanya diselesaikan pada 31 Agustus.

Setelah meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang internasional itu, Rina mengatakan belum berencana untuk mengkomersilkan hasil penelitian tersebut. "Mungkin akan dilanjutkan ketika mereka kuliah nanti. Selain itu, Peel-off mask yang kami sebut Gelatu ini membutuhkan penelitian dan pengujian lebih mendalam untuk memenuhi berbagai standar produksi," jelasnya.

Pihaknya juga berharap, ke depan pemerintah pemerintah khususnya di Aceh dapat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan mengenai penelitian, sehingga siswi lebih familiar dengan riset dan lebih banyak lagi siswi yang dapat mengikuti berbagai kompetisi penelitian dunia serta mengharumkan nama Aceh di kancah internasional. "Harapan saya juga agar pemerintah memberikan beasiswa jalur penelitian sebagai bentuk apresiasi kreativitas siswi," pungkasnya.(rn)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved