Kisah Pilu Agam Menerjang Api Selamatkan Istri dan 2 Anak dari Kebakaran, Ditemukan Tewas Berpelukan

Kisah pilu dialami Agam Syahril Maulana (40) beserta keluarganya yang tewas dalam kebakaran rumahnya di Jalan Papanggo 3B, Tanjung Priok

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU
Kebakaran rumah di Papanggo 3B, Tanjung Priok, Jakarta Utara, merenggut empat orang nyawa. Jumat, (8/11/2024). 

SERAMBINEWS.COM - 4 orang sekeluarga korban kebakaran rumah di Jalan Papanggo 3B, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan, Jumat (8/11/2024).

Satu keluarga tersebut terdiri dari empat orang, yakni, Agam Sahril Maulana (40), Yuliani (35), Stepi (8), dan Alfat (3).

Sang Ibu Yuliani tewas berpelukan sama anak perempuannya Stepi.

Sementara Agam ditemukan dalam kondisi tergeletak dengan posisi tangan membopong putranya yang bernama Alfat.

Kisah pilu dialami Agam Syahril Maulana (40) beserta keluarganya yang tewas dalam kebakaran rumahnya di Jalan Papanggo 3B, Tanjung Priok, Jakarta Utara, habis terbakar, Jumat (8/11/2024).

Perjuangan Agam di akhir hayatnya itu disaksikan oleh Siti Komariah, tetangganya yang juga menjabat sebagai Ketua RT 12, RW 05, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Siti mengatakan, saat api mulai melalap rumahnya, Agam sudah bangun dari tidurnya dan berusaha memadamkan si jago merah.

"Sudah (bangun), sudah sempat memadamkan api," ucap Siti saat diwawancarai di tempat kejadian perkara (TKP), Jumat.

Namun, saat itu, Agam memutuskan kembali masuk ke rumah karena mengingat istri dan dua anaknya masih berada di kamar lantai dua.

 
Saat Agam naik ke lantai dua rumahnya, api mendadak semakin membesar.

Lantai dua rumah Agam yang beralaskan triplek langsung ludes terbakar. 

Begitu pula dengan tangganya yang terbuat dari kayu.

Baca juga: Dua Rumah di Lhokseumawe Terbakar, Satu Orang Terluka, Tujuh Mengungsi

Akibat tangga yang sudah terbakar, Agam tak bisa membawa turun istri dan kedua anaknya.

Keempatnya terjebak di dalam satu kamar sampai akhirnya api menggerogoti anggota tubuh mereka hingga tewas.

Siti mengungkapkan, saat ditemukan, istri Agam yang bernama Yuliani (33) dalam kondisi berpelukan dengan putrinya yang bermama Stepi (14).

Sementara Agam ditemukan dalam kondisi tergeletak dengan posisi tangan membopong putranya bernama Alfat (3).

"Ibunya, lagi berpelukan sama anaknya (Yuliani). Kalau bapaknya kayaknya mau mengangkat anaknya (Alfat)," ungkap Siti.

Kini, keempat korban tewas tersebut sudah dievakuasi ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.

Agam, tinggal bukan hanya bersama keluarga kecilnya. Rumah berukuran 10×13 meter tersebut diisi oleh lima orang lainnya.

Lima orang tersebut di antaranya, Fauziah (63), Adi Octaviadi (40), Tandra Octaviana (35), Adnan (14), dan Arya (8).

Kelima keluarga Agam itu berhasil menyelamatkan diri dan keluar dari rumahnya ketika api semakin membesar.

Siti mengungkapkan, Fauziah yang merupakan ibu Agam, nekat melompat dari lantai dua rumahnya kurang lebih setinggi tiga meter saat kebakaran terjadi.

Usai melompat, Fauziah langsung meminta pertolongan kepada Siti yang kebetulan rumahnya besebrangan.

"Dia langsung ke saya. Katanya 'tolong padamkan (api), aku jatuh'. Saya bilang 'Ibu, tolong duduk di sebalah sana' karena saat itu rumah saya posisinya juga sudah banyak asap, saya takut dia sesak," ucap Siti.

Akhirnya, warga mengajak Fauziah menjauh dari rumahnya yang masih terbakar.

Usai melompat, Siti mengatakan, Fauziah masih bisa berjalan seperti biasanya.

Namun, kini ia dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan itensif.

 

Diberitakan sebelumnya, kebakaran tersebut terjadi pada Jumat dini hari, pukul 01.41 WIB.

Kebakaran itu disebabkan karena adanya korsleting.

Arus pendek listrik menyebabkan munculnya api sehingga membakar bangunan itu.

Kemudian, seorang warga mendatangi Pos Damkar Papanggo untuk meminta bantuan.

Petugas damkar langsung meluncurkan satu unit mobil. Namun, karena api sudah membesar, 13 unit dengan 9 pompa dan 4 pompa pendukung diluncurkan ke tempat kejadian perkara (TKP).

Ada sekitar 70 personel damkar yang diterjunkan untuk memadamkan api tersebut.

Sekira pukul 03.34 WIB, api baru bisa dipadamkan.

Kebakaran ini juga menyebabkan kerugian sekitar Rp 900 juta.

 

 

RS Polri Terima 4 Jenazah Korban Kebakaran di Tanjung Priok untuk Identifikasi

Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, menerima empat jenazah korban kebakaran di Jalan Papanggo 3B, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (8/11/2024) dini hari.

"Pukul 06.17 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara Polri telah menerima empat jenazah dengan kasus kebakaran di kampung Papanggo, Jakarta Utara," ujar Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri, Brigjen Pol Prima Heru, di RS Polri Kramatjati, Jumat.

Brigjen Prima menjelaskan bahwa jenazah-jenazah tersebut langsung masuk ke ruang forensik untuk proses otopsi dan identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).

Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan untuk mengetahui identitas masing-masing korban, bergantung pada kondisi jenazah.

"Kita sedang siapkan proses identifikasi dan Tim Antemortem juga sudah siap. Lama proses identifikasi tergantung kondisi jenazah," tambah Prima. (*)

Baca juga: Kapolsek Peureulak Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Paya Lipah

Baca juga: Waspada, Aceh Potensi Hujan Deras Disertai Angin Kencang dan Petir

Baca juga: Tebus Sawah hingga Maskawin, Banyak Warga Pidie Beli Emas

Sudah tayang di Kompas.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved