Kesaksian Warga Deliserdang: 3 Kali Diserang Puluhan Prajurit TNI, Ditodong Pistol, Diseret, Dipukul
Saat itu, sekitar 30 prajurit Armed memukuli pemuda di sekitar Dusun IV dan III secara membabi buta.
Seorang warga bernama Rofika sempat melarikan diri ke rumah neneknya, tetapi tetap dikejar.
Para prajurit mendobrak pintu rumah dan menyeret Rofika keluar untuk dianiaya, meskipun dia tidak tahu apa-apa.
“Di warung ini, dipukul meja, ada gelas dan piring sampai pecah. Di sini ada 4 orang yang tak sempat lari dan ditodongkan pistol,” ungkap Tony.
Setelah penyerangan itu, sekitar tujuh warga dibawa ke markas Armed, di mana mereka hanya didudukkan dan kemudian dipulangkan pada Sabtu (10/11/2024) dini hari.
Penyerangan ketiga terjadi ketika para prajurit Armed merasa cemas untuk pulang ke asrama karena harus melewati jalan di Dusun III Desa Selamat, di mana warga setempat mulai berkumpul.
“Ramai lah lagi datang mereka. Di situ lah, siapa yang lewat hajar. Terus ada kata-kata ancaman, ‘Kubakar kampung kalian ini,’ Jadi warga trauma lah. Itu lah kami merasa suasana sudah mencekam dan tak ada yang berani tidur,” sebut Tony.
Warga setempat sempat ingin mengabadikan momen penyerangan brutal tersebut dengan ponsel, tetapi para prajurit Armed mengancam agar mereka tidak merekam kejadian tersebut.
“Siapa yang mau videokan, ‘Woy hapus itu videonya, kalau tidak kupecahkan itu handphonemu.’ Makanya tak ada video yang menyebar,” jelasnya. Akibat dari kejadian tersebut, banyak warga yang masih trauma dan merasa takut untuk keluar rumah atau bekerja.
Bahkan, anak-anak pun merasa ketakutan untuk pergi ke sekolah.
Besar harapan warga agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kami di sini sudah tidak memiliki harga diri dibuatnya. Kami menuntut mereka diproses hukum. Kalau tidak sesuai, kami akan menuntut sampai ke atas. Kami ini adalah korban salah sasaran semua,” tandas Tony.
Baca juga: Pangdam Bukit Barisan Siap Tukar Nyawa dengan Korban Penyerangan 33 Prajurit TNI di Deli Serdang
Seorang Ibu di Deli Serdang Tak Berani Bekerja karena Trauma Diserang Oknum TNI
Sri Ulina Perangin-angin, seorang ibu berusia 35 tahun, masih merasakan ketakutan yang mendalam untuk keluar rumah setelah mengalami serangan brutal oleh sejumlah prajurit Armed Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan di Desa Selamat, Kabupaten Deli Serdang.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat malam, 9 November 2024, dan meninggalkan trauma yang mendalam bagi warga setempat.
Sri mengenang kembali malam mencekam tersebut. Sekitar pukul 22.30 WIB, setelah membeli jamu di Pasar 6, ia mengendarai sepeda motor menuju rumahnya di Dusun III Desa Selamat.
CEO Tribun Network Dahlan Dahi Raih MAW Talk Awards 2025 Kategori Tokoh Media Berpengaruh |
![]() |
---|
Jajak Pendapat, Mayoritas Warga Israel Yakin tidak ada Orang tak Bersalah di Gaza |
![]() |
---|
Kakanwil kemenag dan Kadisdik Tinjau Program Limit Mengaji, Upaya Bentuk Generasi Qurani |
![]() |
---|
Tiba di Aceh Seusai Docking, KMP BRR Siap Layani Penumpang Rute Banda Aceh-Sabang dan Sebaliknya |
![]() |
---|
Kemenhut RI Verifikasi Tiga Usulan HKm Kelompok Tani Hutan Abdya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.