Berita Lhokseumawe

Manfaatkan Limbah Minyak Goreng Tim Siswa SMAN 1 Lhokseumawe Raih Medali Pada Ajang Internasional

Kompetisi ISIF adalah kompetisi yang mempertemukan mahasiswa dan siswa dari berbagai negara untuk mempresentasikan berbagai proyek inovatif mereka.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
For serambinews.com
Para siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe meriah medali pada kompetisi ISIF. 

 

Kompetisi ISIF adalah kompetisi yang mempertemukan mahasiswa dan siswa dari berbagai negara untuk mempresentasikan berbagai proyek inovatif mereka.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE -  Dua tim  siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe berhasil meraih medali emas dan medali perak pada kompetisi Internasional Science And Invention Fair (ISIF) 2024, yang berlangsung di Balai Diklat Industri Denpasar, Bali. 

Kompetisi ISIF adalah kompetisi yang mempertemukan mahasiswa dan siswa dari berbagai negara untuk mempresentasikan berbagai proyek inovatif mereka.

Penyelenggaranya adalah IYSA (Indonesian Young Scientist Association) dengan berkolaborasi bersama ISIF (Internasional Science And Invention Fair), President of MILSET, Dean of Diponegoro University Vocational School, dan Head Of Actuarial Science Departement Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 

Untuk tahun 2024 ini, kompetisi ISIF berlangsung lima hari, yakni 5 - 9 November 2024. 

Untuk SMA Negeri 1 Lhokseumawe, yang lolos pada ajang ini sebanyak dua tim.

Tim pertama, mengambil katagori Life Science atau ilmu hayati.

Mereka terdiri dari Faras Agni, Bima Al Mahdi Novendra, Humaira, Zaskia Azzani, dan M Rizky Akbar.

Sedangkan judul meteri dari tim pertama adalah Utilization of Natural Resources of Tuna Into Fish Floss As An Effort to Improve Lhokseumawe Micro, Small, & Medium Enterprises (MSMEs), yaitu pemanfaatan sumber daya alam ikan tuna menjadi abon ikan sebagai upaya peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah di Lhokseumawe.

Tim pertama ini pun berhasil meraih medali emas.

Sedangkan tim kedua, mengambil kategori Social Sciences (pengetahuan sosial).

Mereks terdiri dari Thifaal Farisha Zoerwita, Defi Naura Syahqina Saragih, Syarifah Filzah Neilla Zahirah, Raski Zilzanna, dan Sayyidah Ameera Nadine.

Materi tim kedua berjudul Empowering Women Who Practice "Fried Food" Culinary Delights Through the Home Industry, in Using Waste Cooking Oil to Make Aromatherapy Candles, yaitu yang memamparkan tentang pemberdayaan perempuan melalui pemanfaatan limbah minyak goreng dari kuliner gorengan home industry menjadi lilin aromaterapi.

Hasilnya, tim kedua ini pun meraih medali perak.

Kepala SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Drs Saifuddin MM, awalnya memberi apresiasi kepada para siswa yang berhssil berprestais pada kompetisi berskala internasional ini.

Karena untuk bisa meriah medali pada kompteisi ini, para siswa telah melalui proses panjang. 

Diawali mendaftar hingga mereka dinyatkan lolos dan bisa mempresnetasikan inovasi mereka di Bali.

Dimana para siswa pun harus bersaing dengan 1.000 tim, baik berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri.

Disamping itu, dia pun memberi apresiasi kepada orang tua siswa.

Karena sudah pasti para orang tua siswa sudah berkontribusi yang luar biasa untuk mendukung dan memberi motivasi hingga anaknya mampu berprestasi.

"Kita juga memberikan apresiasi pada ibu Yohana Selviana SPd MPd selaku guru pembimbing," ujarnya.

Terakhir, dia mengharapkan agar seluruh siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe bisa terus berprestasi sesuai dengan minat dan bakatnya.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved