Berita Banda Aceh

Bunda Literasi Aceh Kunjungi Simeulue, Dorong Anak-Anak Gemar Membaca dan Menulis

Bunda Literasi Aceh Hj Safriati SSi MSi mengunjungi berbagai pelosok desa untuk mendorong pengembangan literasi secara nyata di lapangan. 

Editor: mufti
IST
SOSIALISASI LITERASI - Bunda Literasi Aceh Hj Safriati SSi MSi berfoto bersama anak-anak seusai sosialisasi pentingnya literasi di Desa Lauke, Kecamatan Simeulue Tengah, Kabupaten Simeulue, Senin (11/11/2024). 

Budaya literasi, khususnya minat membaca dan menulis harus dimulai sejak dini. Bunda Literasi Aceh Hj Safriati SSi MSi mengunjungi berbagai pelosok desa untuk mendorong pengembangan literasi secara nyata di lapangan. 

Bunda Literasi Aceh Hj Safriati SSi MSi mengunjungi Desa Lauke, Kecamatan Simeulue Tengah, Kabupaten Simeulue, Senin (11/11/2024), untuk mengajak anak-anak mencintai budaya membaca sejak usia dini. Dalam kegiatan yang berlangsung pada siang hari itu, Hj. Safriati berbagi buku bacaan dan materi edukasi yang menarik minat anak-anak. Dengan penuh antusias, ia memperkenalkan pentingnya literasi sebagai langkah awal dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak-anak di wilayah tersebut.

Kegiatan literasi ini dihadiri oleh para ibu dan anak-anak yang tampak bersemangat mengikuti acara. Bunda Literasi Aceh juga mengajak para ibu untuk berperan aktif dalam mendampingi anak-anak mereka agar terbiasa membaca setiap hari.

Melalui program ini, Hj. Safriati berharap generasi muda Simeulue dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan berwawasan luas, meskipun tinggal di wilayah yang jauh dari pusat kota.

Acara ini diakhiri dengan pembagian buku bacaan kepada anak-anak dan dialog interaktif dengan para ibu mengenai cara meningkatkan minat baca di lingkungan keluarga. Hj Safriati menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin sebagai upaya membangun pondasi pendidikan yang kuat di Simeulue serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui literasi.

"Terus bersemangat ibu-ibu dan anak-anaku semua, ya. Semoga membaca dapat kita semarakkan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Safriati. 

Masih rendah

Tingkat literasi di Aceh memang masih kurang. Sebelumnya Penjabat Gubernur Aceh, Dr H Safrizal ZA MSi menekankan pentingnya literasi dalam memajukan bangsa, terutama bagi Aceh. "Tidak ada bangsa yang maju di dunia dengan literasi rendah. Bangsa yang maju berada di atas yang lain, karena lebih dulu melek huruf dan memiliki angka literasi yang tinggi," ujarnya saat mengukuhkan Hj Safriati SSi MSi sebagai Bunda Literasi Aceh serta meresmikan Ruang Teater Library di Mall Baca Aceh atau Gedung Perpustakaan Wilayah Aceh, Selasa (5/11/2024). 

“Data menunjukkan bahwa angka literasi Indonesia saat ini berada pada angka 69,42, menduduki peringkat ke-62 dari 70 negara yang diukur, sedangkan Aceh memiliki indeks literasi 66,23. Hal ini, menurut Safrizal, menuntut perhatian dan usaha keras Bunda Literasi serta seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.

Safrizal menggarisbawahi bahwa rendahnya literasi juga berpengaruh pada tingkat pendidikan masyarakat, di mana rata-rata lama sekolah di Aceh hanya sekitar 9,5 tahun. “Tantangan kita adalah menaikkan angka literasi dan rata-rata lama sekolah. Banyak anak kita di Aceh putus sekolah di jenjang SMA. Ini harus kita atasi,” ujarnya. Ia mendorong Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, serta dinas terkait lainnya untuk bekerja sama dalam meningkatkan mutu pendidikan di Aceh, terutama di daerah terpencil.

Lebih lanjut, Pj Gubernur Aceh juga menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi digital. Ia mengusulkan agar perpustakaan digital dan tutorial digital lebih diperkenalkan di pelosok Aceh. "Guru-guru harus mendapatkan pembaruan pengetahuan secara berkala agar bisa disampaikan kepada murid-muridnya. Kita ada di era digital, ini kesempatan untuk mengatasi hambatan akses literasi," kata Safrizal.

Safrizal juga mengapresiasi peran aktif Bunda Literasi kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan literasi. Safrizal menargetkan Aceh bisa menembus 10 besar nasional dalam indeks literasi. "Mari bantu Aceh untuk mengejar target ini. Aceh sejak dulu dikenal dengan peradaban dan tradisi literasinya. Dengan infrastruktur dan semangat yang kita miliki, kita harus lebih maju dari daerah lain,” ujarnya.(sak/tri)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved