Internasional

Di Hadapan Peserta KTT, Mohammed bin Salman Sebut Tindakan Israel di Gaza 'Genosida'

Pangeran Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, mengkritik keras tindakan Israel terhadap Gaza, dengan menyebutnya sebagai "genosida"

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Eddy Fitriadi
MAYA ALLERUZZO, BANDAR AL-JALOUD / POOL / SAUDI ROYAL PALACE / AFP
Kolase foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Di Hadapan Peserta KTT, Mohammed bin Salman Sebut Tindakan Israel di Gaza 'Genosida'. 

SERAMBINEWS.COM - Pangeran Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, mengkritik keras tindakan Israel terhadap Gaza, dengan menyebutnya sebagai "genosida".

Ini merupakan salah satu kritik paling tajam yang pernah disampaikan oleh pejabat Saudi sejak dimulainya perang. Kritik ini disampaikan dalam sebuah KTT yang dihadiri oleh pemimpin-pemimpin Muslim dan Arab.

Selain mengutuk serangan Israel di Gaza, Pangeran Mohammed juga mengkritik serangan Israel terhadap Lebanon dan Iran. Meskipun demikian, Israel membantah dengan keras tuduhan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

Pangeran Mohammed juga mengeluarkan peringatan kepada Israel agar tidak menyerang wilayah Iran, sebagai bagian dari perbaikan hubungan yang terjadi antara Saudi dan Iran, yang sebelumnya merupakan dua negara yang bersaing.

Dalam KTT tersebut, para pemimpin juga menyerukan agar Israel menarik diri sepenuhnya dari Tepi Barat dan Gaza. Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan mereka terhadap eskalasi konflik yang terus berlangsung.

Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud, mengkritik kegagalan komunitas internasional dalam menghentikan perang di Gaza dan menuduh Israel menyebabkan kelaparan di wilayah tersebut.

 Pangeran Faisal mengatakan bahwa kegagalan utama komunitas internasional adalah tidak dapat menghentikan konflik dengan segera dan mengakhiri agresi Israel terhadap Gaza.

Perang ini dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas menyerang Israel selatan, mengakibatkan lebih dari 1.200 orang tewas dan 251 lainnya disandera.

Sebagai balasan, Israel meluncurkan kampanye militer untuk menghancurkan Hamas, yang berujung pada lebih dari 43.400 kematian di Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Laporan dari Kantor Hak Asasi Manusia PBB juga mencatat bahwa hampir 70 persen dari korban yang diverifikasi di Gaza selama enam bulan terakhir adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, para pemimpin di KTT tersebut mengecam serangan Israel terhadap staf dan fasilitas PBB di Gaza, yang semakin memperburuk situasi kemanusiaan.

Knesset Israel baru-baru ini mengesahkan undang-undang yang melarang Unrwa (Badan Pengungsi Palestina PBB) beroperasi di Israel dan Yerusalem Timur yang diduduki, dengan tuduhan bahwa organisasi tersebut berkolusi dengan Hamas.

Beberapa negara, termasuk AS dan Inggris, menyatakan keprihatinan serius mengenai langkah ini, yang dapat menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Dalam konteks KTT ini, juga dibahas mengenai kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih. Para pemimpin negara Teluk, termasuk Saudi, menyadari kedekatannya dengan Israel, tetapi mereka juga memiliki hubungan baik dengan Trump dan berharap ia dapat memanfaatkan pengaruh dan keahliannya dalam perundingan untuk mengakhiri konflik di kawasan ini.

Di Arab Saudi, Trump lebih dihargai dibandingkan dengan Presiden Joe Biden, meskipun rekam jejak Trump di Timur Tengah cukup campur aduk. Trump membuat Israel senang dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan mengesahkan aneksasi Dataran Tinggi Golan.

 Namun, langkah-langkah tersebut memicu kemarahan di dunia Muslim. Trump juga berhasil merundingkan Abraham Accords pada 2020, yang membuka jalan bagi hubungan diplomatik antara Israel dan beberapa negara Arab, termasuk UEA, Bahrain, Maroko, dan Sudan.

Salah satu editorial di surat kabar terkemuka Saudi saat ini bertajuk, "Era Baru Harapan. Kembalinya Trump dan Janji Stabilitas," yang mencerminkan pandangan positif terhadap kemungkinan peran Trump dalam membawa stabilitas di kawasan tersebut.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved