Kesehatan

Mana yang Lebih Bagus Antara Nasi Panas dan Nasi Dingin? Simak Penjelasn Ahli Gizi Berikut

Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo mengonfirmasi, nasi panas dan nasi dingin memiliki perbedaan, khususnya kandungan karbohidrat

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
KOLASE SERAMBINEWS.COM/FREEPIK/PIXABAY
Ilustrasi nasi dingin vs nasi panas - Antara Nasi Panas dan Nasi Dingin, Mana yang Lebih Sehat dan Rendah Kalori? Ini Penjelasan Ahli Gizi. 

SERAMBINEWS.COM - Nasi adalah makanan pokok yang tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia dan sebagian besar negara di Asia.

Di Indonesia, nasi biasanya disajikan panas atau baru dimasak untuk menemani berbagai hidangan. Namun, belakangan ini muncul tren baru: mengonsumsi nasi dalam kondisi dingin.

Kebiasaan mengonsumsi nasi dingin ini mulai mendapat perhatian, terutama karena disebut-sebut memberikan manfaat tertentu bagi tubuh.

Salah satu alasan orang beralih ke nasi dingin adalah karena dianggap memiliki kalori yang lebih rendah dibandingkan nasi panas. 

Penurunan kalori ini terjadi karena proses pendinginan mengubah struktur pati dalam nasi, yang kemudian menjadi pati resisten.

Lantas, apakah ada perbedaan mengonsumsi nasi dingin dan nasi panas?

Diantara keduanya, mana yang lebih sehat?

Nasi panas vs nasi dingin

Dilansir dari Kompas.com, Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo mengonfirmasi, nasi panas dan nasi dingin memiliki perbedaan, khususnya kandungan karbohidrat yang akan dicerna oleh tubuh.

Baca juga: Ini Alasan Alasan Nasi Dingin Lebih Sehat Dibanding Nasi Panas Bagi Penderita Diabetes

Namun, nasi dingin yang dimaksud adalah nasi yang sengaja didinginkan melalui refrigerator.

Refrigerator adalah alat elektronik yang berfungsi untuk mendinginkan makanan dan minuman agar tetap awet dan segar.

"Mengonsumsi nasi yang didinginkan di dalam refrigerator ternyata memiliki kelebihan yang menguntungkan bagi tubuh dibandingkan mengonsumsi nasi panas," kata Toto, Jumat (25/10/2024) dikutip dari Kompas.com.

Hal ini senada dengan temuan studi kecil yang dilakukan peneliti Polandia dari Universitas Ilmu Kedokteran Poznan dan diterbitkan di Nutrition and Diabetes pada 16 April 2022

Dilansir dari Bussiner Insider, studi yang mempelajari 32 pasien diabetes tipe 1 itu membandingkan kadar gula darah setelah partisipan mengonsumsi 46 gram nasi panas dan 46 gram nasi dingin yang sudah dimasukkan ke dalam lemari es selama 24 jam.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi nasi dingin memiliki kadar gula darah yang lebih stabil.

Selain itu, peningkatan lonjakan gula darah lebih sedikit dan waktu lonjakan gula darah yang lebih singkat dibandingkan mereka yang mengonsumsi nasi panas.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved