Haul Ke-15 Gus Dur di Yogyakarta: Refleksi Kebijaksanaan dan Warisan Pemikiran untuk Bangsa
Peringatan Haul Gus Dur, lanjutnya, menjadi ruang belajar bersama akan teladan beliau dalam kampanye tentang keberagaman dan kesetaraan...
Penulis: Khalidin | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Khalidin Umar Barat I Yogyakarta
SERAMBINEWS.COM, YOGYAKARTA - Jaringan GUSDURian menggelar peringatan Haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Laboratorium Agama Masjid Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.
Dalam keterangan pers yang dikirim kepada Serambinews.com, Minggu (17/11/2024) menyebutkan acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, termasuk Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh, dan pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al-Hadar.
Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian, Jay Akhmad, menyebut bahwa pada hakikatnya peringatan Haul Gus Dur mengartikan sosok Gus Dur yang selalu hadir di tengah masyarakat.
“Banyak yang mengatakan sejatinya Gus Dur pulang, bukan pergi,” ucapnya.
Peringatan Haul Gus Dur, lanjutnya, menjadi ruang belajar bersama akan teladan beliau dalam kampanye tentang keberagaman dan kesetaraan.
“Peringatan haul Gus Dur ini menjadi ruang belajar bersama kita dan ini bagian dari rangkaian Jaringan GUSDURian untuk memperingati dan mengkampanyekan tentang beda dan setara,” paparnya.
Direktur Jaringan GUSDURian, Alissa Wahid, menyoroti bahwa warisan Gus Dur tidak hanya dirasakan di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional.
“Kami bersyukur selama 15 tahun ini, kami tetap mampu menghadirkan beliau dalam keseharian bangsa Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, Gus Dur adalah pemimpin dengan akar jati diri yang kuat, yang memahami bahwa kepentingan umat harus diutamakan.
Gus Dur, lanjutnya, dengan penuh kesadaran akan membela yang lemah dan menghadirkan imaji Tuhan dalam setiap perjuangannya melawan ketidakadilan.
“Gus Dur membuktikannya dengan menjadi warga dunia tanpa kehilangan akar kesantrian dan kekiaiannya,” paparnya.
Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh menekankan pentingnya menyebarkan nilai-nilai Gus Dur, meski hanya sebagian kecil.
“Kita jadi Gus Dur 25 persen saja sudah untung. Bisa juga kita jadi Gus Dur 10 atau 5 persen atau bahkan 1 persen."
"Tapi Gus Dur 1 persen ini kalau jumlahnya menyebar ke seluruh pelosok Indonesia, maka insyaallah saat ini ada Gus Dur 100 persen.
VIDEO - Viral! Heboh Ucapkan 'Orang Tolol Sedunia', Ahmad Sahroni Beri Klarifikasi |
![]() |
---|
Dua Personel Polda Aceh Raih Perak di Kejurnas Rugby Yogyakarta |
![]() |
---|
Drama Politik Gus Dur: dari DPR Disebut Taman Kanak-Kanak hingga Dekrit Presiden 23 Juli 2001 |
![]() |
---|
10 Kota dengan SDM Tertinggi di Indonesia, Banda Aceh Peringkat Ke-2 |
![]() |
---|
Pelatihan Produksi Parfum, Wali Kota Illiza Teken MoU dengan Rektor UII Yogyakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.