Konflik Palestina vs Israel
Pasukan Israel Memulai Operasi Penculikan Warga Sipil di Tepi Barat, 17 Orang Hilang Tanpa Jejak
Penduduk setempat juga melaporkan mendengar suara keributan dan pecahan yang berasal dari lokasi penculikan.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Pasukan Israel Memulai Operasi Penculikan Warga Sipil di Tepi Barat, 17 Orang Hilang Tanpa Jejak
SERAMBINEWS.COM – Pasukan Israel mulai melakukan serangkaian operasi penculikan terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat pada Minggu (17/11/2024) malam.
Pasukan Israel telah melancarkan operasi penculikan di Kota Betlehem, wilayah selatan Tepi Barat yang diduduki, menangkap sedikitnya 17 orang.
Operasi tersebut, yang menargetkan Kamp Pengungsi Dheisheh pada Minggu malam dan Senin dini hari, merupakan bagian dari upaya sistematis rezim Israel yang sedang berlangsung untuk menekan keluarga warga Palestina yang telah dibunuh atau dipenjarakan oleh rezim.
Tidak diketahui bagaimana nasib para korban penculikan itu.
Para korban penculikan termasuk saudara laki-laki Omar Manaa, warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel selama serangan di Betlehem pada tahun 2022 serta tahanan yang dibebaskan Karam Nasry, Yazan Jaidi, dan Saleh Jaidi.
Setelah ditangkap, para korban diikat dengan tali dan dibawa ke sebuah gedung untuk diinterogasi.
Sumber-sumber Palestina menggambarkan tindakan tersebut sebagai cara lain rezim untuk meneror warga Palestina.
Penduduk setempat juga melaporkan mendengar suara keributan dan pecahan yang berasal dari lokasi penculikan.
Operasi penculikan yang menyasar kamp tersebut juga menyaksikan pasukan Israel menyerbu sejumlah rumah, termasuk rumah tahanan yang dibebaskan, Raghad Shamroukh.
Menurut sumber, pasukan Israel terus mengepung kamp tersebut dan menjadikan penghuninya sasaran serangan dan penculikan lebih lanjut.
Serangan juga dilaporkan terjadi di tempat lain di Tepi Barat, termasuk kota Dura, sebelah barat al-Khalil di bagian selatan wilayah Palestina, lingkungan Kafr Saba di kota Qalqilya, dan Kamp Pengungsi Balata di kota Nablus, yang keduanya terletak di Tepi Barat utara.
Serangan terakhir dilaporkan diikuti oleh konfrontasi antara pasukan penyerang dan pejuang Palestina.
Rezim Israel telah secara nyata meningkatkan agresinya di seluruh wilayah sejak Oktober lalu, ketika ia menyeret Jalur Gaza ke dalam perang genosida.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, setidaknya 732 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan rezim di Tepi Barat selama periode tersebut.
Di mana rezim Israel juga telah membunuh sekitar 43.846 warga Palestina lainnya, sebagian besar wanita dan anak-anak, di Gaza.
Israel Nyatakan Tepi Barat Sebagai ‘Zona Pertempuran Baru’
Israel dilaporkan mengubah kebijakannya di Tepi Barat dengan menjadikannya “garis depan paling kritis kedua, tepat setelah Gaza” di mana rezim tersebut melancarkan perang genosida.
Surat Kabar Israel, Hayom melaporkan pada Septeber bahwa ketegangan baru-baru ini telah meyakinkan pejabat tinggi rezim Israel bahwa mereka tidak dapat lagi memandang Tepi Barat sebagai "arena sekunder" yang membutuhkan pemeliharaan yang stabil.
Meskipun arahan untuk mengklasifikasikan Tepi Barat sebagai "zona pertempuran" masih dalam tahap awal, serangkaian serangan di Tepi Barat akan segera terjadi, tambah laporan itu.
Laporan itu juga mencatat bahwa serangan Israel “akan terus berlanjut di masa mendatang” karena dua tim tempur brigade saat ini dikerahkan di kamp pengungsi Jenin dan kota Tulkarm.
"Operasi Jenin hanyalah permulaan," kata laporan itu mengutip pernyataan pejabat keamanan.
Pada 28 Agustus 2024, militer Israel melancarkan serangan besar-besaran di Tepi Barat, mengerahkan ratusan tentara dan melancarkan serangan udara terhadap Jenin, Tulkarm, dan Tubas, yang merupakan pusat utama perlawanan Palestina terhadap rezim perampas kekuasaan.
Pasukan perlawanan Palestina setempat telah menghadapi invasi militer Israel sejak dimulainya agresi, yang merupakan yang terbesar di Tepi Barat yang diduduki dalam lebih dari dua dekade.
"Pejuang kami tengah bertempur sengit dengan pasukan musuh yang menyerbu kamp Tulkarm dan menghujani pasukan infanteri di lorong-lorong kamp dengan rentetan peluru, sehingga mengenai sasaran secara langsung," kata Brigade Tulkarm, cabang lokal Brigade Al-Quds Jihad Islam Palestina.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Viral di Medsos, Warga Israel Kesakitan Tertimpa Kulkas Rampasan dari Warga Palestina |
![]() |
---|
Truk Bantuan Terguling di Gaza Timpa Pencari Bantuan, 20 Warga Palestina Tewas |
![]() |
---|
PBB: Ambisi Netanyahu Perluas Operasi Militer Demi Duduki Seluruh Gaza Akan Datangkan Bencana |
![]() |
---|
Trump Sebut Netanyahu Tak Becus Urus Bantuan, AS Siap Ambil Alih Misi Kemanusiaan di Gaza |
![]() |
---|
UNICEF: Israel Bunuh 28 Anak per Hari di Gaza melalui Pengeboman dan Kelaparan, 18.000 Anak Syahid |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.