Berita Banda Aceh

UT Aceh Wisuda 1.245 Lulusan

“Pemerintah saat ini terus meningkatkan kualitas pendidikan, terutama pendidikan tinggi untuk melahirkan generasi emas Indonesia.” MEITA ISTIANDA

Editor: mufti
IST
SERAHKAN PENGHARGAAN - Dekan FSHIP Universitas Terbuka (UT), Meita Istianda, menyerahkan piagam penghargaan kepada lulusan terbaik UT Aceh, di Auditorium Ali Hasjmy, UIN Ar-Raniry, Minggu (17/11/2024). 

“Pemerintah saat ini terus meningkatkan kualitas pendidikan, terutama pendidikan tinggi untuk melahirkan generasi emas Indonesia.” MEITA ISTIANDA, Dekan FHISIP Universitas Terbuka

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Terbuka (UT) Aceh mewisuda sebanyak 1.245 lulusan program sarjana dan pascasarjana tahap II, di Auditorium Ali Hasjmy, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Minggu (17/11/2024). 

Elviera Rosalia dari Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) menjadi peraih IPK tertinggi yakni 3,83, disusul Muhammad Sayfudin dengan IPK 3,77 dan Nilam Suri Rahmayani IPK 3,76 masing-masing berasal dari fakultas yang sama.

Rektor Universitas Terbuka, Prof Ojat Darajat MBus PhD melalui Dekan FHISIP, Dr Meita Istianda SIP MSi, dalam sambutannya menyampaikan, kepada para wisudawan berbanggalah karena tidak semua mahasiswa UT berakhir dengan wisuda. 

"Saat ini ada lebih satu juta mahasiswa yang masih berjuang untuk bisa lulus dan mengikuti wisuda. Oleh karena itu, saudara yang mengikuti wisuda hari ini adalah orang-orang hebat yang telah teruji sehingga mampu lulus meraih gelar sarjana," kata Dr Meita.

Dikatakan, wisuda bukanlah akhir dari proses belajar, tetapi justru menjadi awal untuk belajar memasuki dunia nyata yang tentu lebih kompleks. Setelah wisuda ini, para lulusan akan memasuki fase baru dalam kehidupan karir saudara dan akan dihadapkan dengan berbagai tantangan.

"Karena itu, ilmu pengetahuan yang telah saudara peroleh di UT akan menjadi pondasi paling utama yang saudara miliki dan merupakan investasi jangka panjang bagi kehidupan saudara dalam menghadapi tantangan yang lebih kompleks," kata Meita.

Dia melanjutkan, Indonesia sebentar lagi akan mendapatkan bonus demografi yang diperkirakan akan berlangsung sejak tahun 2020-2045. Bonus demografi, ditandai dengan jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan penduduk usia tidak produktif. Fenomena ini dapat menjadi peluang, namun juga dapat menjadi tantangan jika tidak dimanfaatkan dengan baik.

"Kita yakin, Indonesia optimis dapat menghasilkan efek positif dari fenomena bonus demografi. Oleh karena itulah, pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia Emas 2045, yang merupakan cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju yang dapat bersaing dan mampu menghadapi tantangan zaman," ujar Meita.

Namun, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 tersebut, taraf pendidikan rakyat Indonesia perlu ditingkatkan. Seperti diketahui, saat ini Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi di Indonesia baru mencapai 34.58 persen. Masih lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia maupun Singapura.

"Oleh karena itulah, pemerintah saat ini terus meningkatkan kualitas pendidikan, terutama pendidikan tinggi untuk melahirkan generasi emas Indonesia. Karena pendidikan diyakini sebagai kunci utama bagi suatu negara untuk unggul dalam persaingan global. Pendidikan dianggap sebagai bidang yang paling strategis untuk mewujudkan SDM yang berkualitas," pungkasnya.(rn)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved