Harga Cabai Kembali Anjlok

“Kami bingung, mau menunggu harga naik, cabai malah rusak. Terpaksa langsung jual.” MAHDI, Petani Cabai

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Harga cabai di tingkat petani di Aceh Tengah dilaporkan terus menurun hingga menyentuh angka Rp 15.000 per kilogram, Rabu (20/11/2024).

Anjloknya harga cabai menjadi pukulan berat bagi para petani yang sebelumnya berharap harga dapat stabil di level yang lebih tinggi.

Miran, seorang petani di Kecamatan Ketol mengungkapkan, anjloknya harga cabai membuat mereka kesulitan menutup biaya produksi, termasuk pembelian pupuk, ongkos kutip, dan perawatan tanaman.

“Harga cabai sudah turun jadi Rp 15.000 per kilogram. Jangankan untung, balik modal pun belum. Belum lagi ongkos kutip Rp 3 ribu per kilo,” ujar Mahdi, Selasa (19/11/2024).

Turunnya harga ini semakin menyulitkan petani, terutama karena cabai yang tidak segera terjual berisiko busuk. Akibatnya, banyak petani terpaksa menjual hasil panen dengan harga rendah untuk menghindari kerugian yang lebih besar. “Kami bingung, mau menunggu harga naik, cabai malah rusak. Terpaksa langsung jual,” tambahnya.

Menurut petani, salah satu faktor yang menyebabkan penurunan harga ini adalah melimpahnya pasokan cabai di pasar, sementara permintaan konsumen tetap rendah. Mereka berharap pemerintah daerah segera memberikan solusi untuk membantu meningkatkan harga cabai di tingkat petani.

Petani mengusulkan agar pemerintah memperluas akses pasar atau meluncurkan program pembelian langsung oleh pemerintah untuk menstabilkan harga. “Kalau ditanya solusi, ya kita kembalikan kepada pemerintah. Cuma mereka yang tahu jalan keluarnya supaya harga ini bisa naik lagi,” pungkas Mahdi.(a)