Berita Politik

Andi Sinulingga: Politik itu Bukan Adu Kekerasan

Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Golkar, Andi Harianto Sinulingga (HS) mengatakan, kesiapan berdemokrasi itu penting.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Tangkap layar YouTube Serambinews
Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Golkar, Andi Harianto Sinulingga (kiri) dalam Podcast Serambi Spotlight dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Jumat (22/11/2024). 

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Golkar, Andi Harianto Sinulingga (HS) mengatakan, kesiapan berdemokrasi itu penting.

Menurutnya perlu diberikan penyadaran bahwa politik itu kompetisi adu pikiran, adu gagasan.

"Politik itu bukan adu kekerasan. Ini yang perlu dialamatkan kepada masyarakat termasuk di Aceh," kata Andi dalam Podcast Serambi Spotlight dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Jumat (22/11/2024).

Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Golkar itu mengatakan, siapapun yang menang dalam Pilkada tahun ini, harus tetap dipandu dengan gagasan dan ilmu pengetahuan.

Menurutnya masyarakat harus mendengar mana yang lebih masuk akal terhadap apa yang ditawarkan kandidat yang ada untuk membawa Aceh ke depan.

Baca juga: Daftar Negara ICC yang Bakal Menangkap PM Israel Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

"Kalau itu bisa dikomunikasikan, saya yakin potensi-potensi kekerasan itu bisa direduksi," kata Andi.

"Ada paradoks, di satu sisi ingin maju tapi di sisi lain perilakunya itu merusak kemajuan. Jadi kira-kira kalau kita bilang, mau ke hulu tapi langkahnya ke hilir." tambahnya.

Dikatakannya, tidak ada sebuah daerah atau negara yang maju dari perilaku kekerasan yang mengakar.

Karena menurutnya kekerasan akan melahirkan kekerasan baru, sama halnya setiap ide akan melahirkan ide baru.

"Orang yang orientasinya kekerasan memang otak tidak sanggup berpikir, itu prinsip dasar," kata Andi.

Baca juga: Haji Uma Bantu Tiket Kepulangan Satu Keluarga Pasien Jantung dari Jakarta, Harap Sinergi Pemerintah

"Dia tidak tahu cara mengambil sesuatu apa yang dia inginkan dengan beradab, tidak sanggup akalnya bekerja, karena itu dia pakai cara kekerasan supaya orang takut dan memberikannya kemauannya," tambahnya. 

Menurutnya perilaku seperti ini perlu direduksi, apalagi seperti Aceh dianggap terlambat secara pembangunan karena sempat menghadapi perang selama puluhan tahun.

"Ketika terlambat melakukan pembangunan, harusnya ketika damai yang dilakukan langkah-langkah untuk mempercepat pembangunan dan mengejar ketertinggalan. Jangan malah adu jotos sesama kawan," kata Andi. (*)

Baca juga: Hadi Surya dari Gerindra dan Iskandar dari Golkar Dilantik Jadi Anggota DPRA Periode 2024-2029

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved