Breaking News

Berita Banda Aceh

Pusat Kirim Tim ke Aceh, Pantau Pilkada hingga 29 November

Penempatan itu berdasarkan indeks kerawanan yang sudah dipetakan oleh Kemenko Polhukam, salah satunya adalah Provinsi Aceh.Teddy Sudjarwo

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/RIANZA ALFANDI
Ketua Tim Pemantauan Pilkada Provinsi Aceh Kemenko Polhukam, Brigjen TNI Teddy Sudjarwo. 

Penempatan itu berdasarkan indeks kerawanan yang sudah dipetakan oleh Kemenko Polhukam, salah satunya adalah Provinsi Aceh.Teddy Sudjarwo, Ketua Tim Pemantauan Pilkada Aceh Kemenko Polhukam

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menugaskan tim khusus untuk memantau jalannya penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Aceh. Ketua Tim Pemantauan Pilkada Provinsi Aceh Kemenko Polhukam, Brigjen TNI Teddy Sudjarwo mengatakan, pihaknya ditugaskan untuk memudahkan koordinasi dan melakukan pemantauan di 15 provinsi yang ada di Indonesia, termasuk Aceh.

“Penempatan itu berdasarkan indeks kerawanan yang sudah dipetakan oleh Kemenko Polhukam, salah satunya adalah Provinsi Aceh,” kata Teddy seusai Rapat Koordinasi Pimpinan Daerah Dalam Rangka Persiapan dan Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2024 se-Aceh, di Ballroom The Padee Hotel, Aceh Besar, Kamis (21/11/2024). 

Teddy menyebut, terdapat lima provinsi yang termasuk sebagai wilayah berpotensi rawan pada Pilkada serentak 2024, salah satunya yakni Aceh. Itu sebab pihaknya ditugaskan di Aceh hingga 29 November mendatang. 

“Fokusnya kami tetap membantu mensuport dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mensosialisasi Pilkada serentak,” ujarnya. Teddy menjelaskan, tim Desk Koordinasi Pilkada serentak yang dibentuk oleh Kemenko Polhukam ini memiliki komposisi keanggotaan dari 16 kementerian dan lembaga. 

“Mulai dari Kementerian Polhukam, Mendagri, Kemenkeu, Kementerian Hukum, Kemenkes, Komdigi, Jaksa Agung, TNI, Polri, BSSN, Bawaslu, KPU, DKPP, BIN, BKN, dan terakhir ada Perludem,” tuturnya. 

Seperti diketahui, sebelumnya Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Ace Hasan Syadzily menyatakan Provinsi Aceh dan empat provinsi lainnya di Papua berada pada wilayah kerentanan tinggi Pilkada 2024.

Siapkan TPS yang aman

Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA, meminta KIP dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di seluruh Aceh untuk menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang aman dari banjir. Hal itu mengingat penyelenggaran Pilkada serentak 2024 terlaksana pada musim penghujan. 

"Tolong dipetakan dan diantisipasi terutama TPS-TPS yang berada di aliran itu. Pastikan TPS itu atau alat-alat logistik aman, walaupun ada banjir ringan semata kaki barang-barang Pilkada ini terselamatkan," kata Safrizal ZA dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Pimpinan Daerah Dalam Rangka Persiapan dan Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2024 se-Aceh, di Ballroom The Padee Hotel, Aceh Besar, Kamis (21/11/2024). 

Safrizal mengungkap saat ini sejumlah wilayah di Aceh akan menghadapi becana alam hidrometeorologi basah, seperti banjir dan tanah longsor, akibat tingginya curah hujan.

Atas dasar itu, melalui rakorpimda se-Aceh ini Safrizal mengajak instansi terkait untuk melakukan berbagai upaya, termasuk memindahkan TPS ke tempat yang lebih aman. Sehingga proses pelaksaan Pilkada serentak di Tanah Rencong berjalan lancar. 

"Karena dengan curah hujan cukup tinggi maka beberapa tempat dikita akan banjir, dan beberapa tempat yang banjir itu akan menghambat pelaksanaan pencoblosan tanggal 27 November," ujarnya.

Selain itu, Safrizal juga meminta jajaran TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan di Aceh untuk membantu proses pendistribusian logistik pemilu ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.  Safrizal menjelaskan, rakorpimda yang dilaksanakan kemarin itu bertujuan untuk mengecek persiapan dan mengkoordinasikan apa yang dianggap masih kurang menjelang hari-hari terakhir sebelum memasuki masa tenang. 

Ia juga mengajak seluruh Forkopimda se-Aceh untuk sama-sama mengantisipasi hal-hal yang berpotensi dapat menurunkan derajat kesuksesan dan nilai demokrasi di Tanah Rencong. 

"Hari ini adalah pengecekan akhir, sebelum kita memasuki tahapan minggu tenang mulai tanggal 24 November. Oleh karenanya saya yakin dan percaya ini bisa kita lakukan lewat kata-kata kolaborasi, sinergi, dan komunikasi," pungkasnya.

Menurut data Panwaslih Aceh terdapat 224 TPS yang berada di daerah rawan banjir, tanah longsor, dan hujan. TPS-TPS tersebut terbagi di sejumlah kabupaten/kota di Aceh, kecuali Aceh Barat Daya (Abdya), Bener Meriah, Pidie, Simeulue, Banda Aceh, Langsa, dan Sabang.(r)

 

49 TPS Rawan Netralitas

Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA, kembali mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tetap menjaga netralitas pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.  “Kepada pegawai ASN provinsi saya sudah menasihati jaga dirimu, jaga keluargamu, jaga stafmu dari musibah Pilkada akibat tidak berlaku netral. Ini pesannya cukup pendek, tapi tolong camkan,” kata Safrizal ZA.

Hal itu disampaikan Safrizal dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Pimpinan Daerah Dalam Rangka Persiapan dan Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2024 se-Aceh, di Ballroom The Padee Hotel, Aceh Besar, Kamis (21/11/2024). 

Diketahui, berdasarkan laporan Panwaslih Aceh ada 49 TPS yang masuk dalam indikator rawan netralitas. Menurut pemetaan, TPS-TPS tersebut berada di kawasan Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, dan Subulussalam.

Safrizal menekankan agar setiap ASN yang ada di seluruh kabupaten/kota tidak melibatkan diri dalam setiap kegiatan politik pasangan calon kepala daerah. 

Ia juga mengingatkan dampak yang akan diterima pegawai ASN jika tetap bersikeras terlibat dalam politik praktis. “Jangan kecewakan dirimu dan keluargamu. Ingat pikir-pikir dulu pendapatan, sesal kemudian tak ada gunanya,” ucapnya.

“Kalau sudah kejadian, tentu sesal tiada guna lagi. Teruslah jaga netralitas dalam Pilkada, menyongsong pemimpin baru Aceh hebat,” tambahnya. 

Selain ASN, Pj Gubernur Aceh juga mengingatkan kepala desa dan jajaran perangkatnya untuk tetap menjaga netralitas pada kontestasi Pilkada serentak yang tersisa beberapa hari lagi.  Sebab, kata Safrizal, ketidaknetralan kepala desa dan perangkatnya dalam Pilkada serentak menjadi kasus paling banyak ditemukan di lapangan. 

“Ini case yang paling banyak. Teruslah imbau kepada para kepala desa dan perangkat desa untuk tetap menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pilkada ini,” ujarnya.

“Dan tolong sampaikan juga apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan termasuk gimik. 

Hari ini angkat jari saja sudah terbatas, kalau mau angkat ya angkat semua, kalau mau tutup tutup semua,” pungkasnya.(r)

 

Tim Pemantau Pilkada Aceh

Kementerian Polhukam

Mendagri

Kemenkeu

Kementerian Hukum

Kemenkes

Komdigi

Jaksa Agung

TNI

Polri

BSSN

Bawaslu

KPU

DKPP

BIN

BKN

Perludem 

 

Kondisi TPS di Aceh

49 TPS rawan netralitas

224 TPS rawan banjir

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved