Info Singkil  

Turunkan Ketegangan Sebelum Pilkada, Yuk Liburan ke Lae Treup 

Dari sekian banyak tempat wisata, berpetualang ke Lae Treup di kawasan Rawa Singkil, dapat memberikan sensasi berbeda. 

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS/DEDE ROSADI
Alur sungai Lae Treup di kawasan Rawa Singkil, Aceh Singkil. 

Dari sekian banyak tempat wisata, berpetualang ke Lae Treup di kawasan Rawa Singkil, dapat memberikan sensasi berbeda. 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah di Kabupaten Aceh Singkil, tentu menguras energi dan pikiran. 

Terutama bagi kandidat dan para pendukungnya.

Termasuk masyarakat biasa, ikut tersedot perhatiannya melihat perang urat syaraf yang menghiasi sepanjang hari. 

Ketegangan pikiran itu, dapat diredakan dengan meluangkan waktu liburan. 

Di Kabupaten Aceh Singkil, banyak tempat liburan asik.

Ada pantai, air terjun, sungai serta lokasi wisata lainnya. 

Dari sekian banyak tempat wisata, berpetualang ke Lae Treup di kawasan Rawa Singkil, dapat memberikan sensasi berbeda. 

Lantaran pengunjung dapat melihat flora dan fauna langka dunia. 

Seperti orangutan (pongo abelii), bunga vanda hookeriana, beruang, eneka jenis burung, tumbuhan aquatik serta flora dan fauna langka lainnya. 

Belum lagi sensasi naik perahu kayu membelah sungai. Naik perahu merupakan satu-satunya moda transportasi masuk ke Lae Treup.

Menuju Lae Treup dari Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil, bisa dilakukan melalui jalan darat sampai Desa Rantau Gedang atau Teluk Rumbia.

Setelahnya silahkan meminta bantuan warga lokal diantar naik perahu untuk melanjutkan petualangan. 

Pilihan lain naik perahu langsung dari Dermaga Kilangan atau Sungai Rintis.

Baca juga: Kisah AgenBRILink “Mariyati Daeng Ngintang”: Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar

Hanya saja cukup jauh, sehingga membuang waktu banyak ketika tujuan utama masuk ke bagian dalam Lae Treup.

"Sebaiknya naik dari Rantau Gedang atau Teluk Rumbia, agar lebih dekat," ujar Abdi wisatawan yang telah berkali-kali berkunjung ke Lae Treup.

Liburnya ke Lae Treup sebaiknya berangkat pagi hari, agar puas berpetualang. 

Pada pagi hari juga pengunjung dapat melihat aneka burung yang baru ke luar dari peristirahatannya. 

Perjalanan dimulai dengan naik perahu menelusuri sungai selebar lebih dari 300 meter. 

Sekitar 30 menit dari Teluk Rumbia, ke arah hulu sungai belok ke kiri untuk masuk kawasan Lae Treup

Sesaat masuk Lae Treup, langsung memberikan nuansa berbeda.

Hamparan tumbuhan aquatik terlihat sepanjang mata memandang. 

Air sungai Lae Treup berbeda dengan sungai umumnya.

 Airnya terlihat coklat dan dingin menyegarkan. 

Masuk ke bagian dalam, beristirahatlah di pondok pencari lele. 

Manjakan diri dengan mandi, sambil merasakan gigitan manja ikan kecil. 

Melihat kehadiran orangutan dari dekat merupakan keajaiban ketika berpetualangan ke Lae Treup

Lae Treup merupakan rumah bagi orangutan, hanya saja kehadirannya di alam liar tidak bisa dilihat setiap saat. 

Untuk meningkatkan peluang bertemu orangutan, sebaiknya menjaga ketenangan ketika masuk ke lokasi sarang orangutan. 

Agar lebih puas berikut beberapa tips berpetualang ke Lae Treup:

* Pastikan berpetualang ke Lae Treup bersama pemandu pengalaman, agar tidak nyasar.

Sebab di dalam terdapat banyak anak sungai yang bentuknya mirip. 

Bersama pemandu pengalaman petualang dapat menuju lokasi favorit.

Umpamanya tempat hamparan bunga vanda hookeriana, menikmati lele di pondok terapung pencari lele, melihat seribu pulau dan bertemu orangutan. 

Baca juga: Sungai Lae Soraya Meluap, Trumon Timur dan Trumon Tengah Direndam Banjir, 220 Jiwa mengungsi

* Naik perahu berukuran kecil untuk muatan tiga orang lebih disarankan.

Agar bisa masuk ke bagian dalam Lae Treup yang masih perawan. 

Perahu kecil lebih mudah bermanuver melewati alur air yang disesaki pohon bakung. 

Jika menggunakan perahu besar, maka dipastikan perjalan terhalang oleh sesaknya bakung.

Perahu yang ditumpangi wajib dilengkapi dayung, membawa bahan bakar cadangan,  kipas perahu cadangan, busi cadangan dan kunci perbaikan mesin perahu.

Sebab mesin perahu biasanya bekerja sangat keras akibat kipas perahu terlilit akar bakung.

* Bawa golok, senjata tajam ini sangat dibutuhkan untuk memotong akar bakung dan sampah dedaunan yang menyebabkan kipas perahu tidak berputar.

* Bawa beras, perlengkapan masak, makanan ringan, air minum yang banyak, obat-obatan, anti nyamuk, pakaian panjang sangat disarankan dibawa, terutama ketika hendak menginap. 

* Jangan berisik tips lain yang harus dilakukan ketika memasuki kawasan orangutan. Tujuannya agar orangutan tidak pergi mendengar kegaduhan manusia.

* Kosongkan memori telpon cerdas dan membawa batrai cadangan agar bisa mengabadikan semua momen alam liar Lae Treup Rawa Singkil. 

* Sebelum berangkat tanya dulu biaya sewa perahu dan jasa pemandu, bisanya berkisar Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu.

* Naik perahu menuju Lae Treup sebaiknya dilakukan dari Desa Rantau Gedang atau Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil pada pagi hari. Agar lebih dekat masuk ke Lae Treup serta menghirup udara segar.(*)

Baca juga: Sungai Lae Soraya Aceh Selatan Meluap, Jalan Nasional Tapaktuan-Medan Lumpuh Total di Trumon Tengah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved