Konflik Palestina dan Israel

Serangan Israel Buat Warganya yang Disandera Hamas Tewas di Gaza Utara

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam mengatakan seorang sandera Israel tewas di Gaza utara pada Sabtu (23/11/2024).

Editor: Faisal Zamzami
Reuters
Lokasi serangan Israel terhadap sebuah rumah di Jabalia, di Jalur Gaza utara pada 10 November 2024. 

SERAMBINEWS.COM - Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam mengatakan seorang sandera Israel tewas di Gaza utara pada Sabtu (23/11/2024).

Sandera wanita tersebut tewas dalam operasi militer Israel di Gaza utara.

Juru Bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obeida mengatakan bahwa kontak telah dipulihkan dengan para penculik wanita tersebut setelah jeda beberapa minggu.

Setelah dikonfirmasi, Brigade Al-Qassam memastikan bahwa sandera Israel itu tewas di daerah Gaza utara, tempat IDF beroperasi.

Pernyataan Abu Obeida tidak mengidentifikasi lebih lanjut sandera tersebut atau mengatakan bagaimana atau kapan dia dibunuh.

Dikutip dari Al Arabiya, saat ini militer Israel tengah menyelidiki laporan tersebut.

Selama serangan Hamas pada tahun lalu, para militan menyandera 251 orang.

Dari jumlah tersebut, 97 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 34 orang yang dipastikan telah tewas.

Baca juga: Israel Usir Paksa Warga Sipil Palestina di Shujayea Kota Gaza di Bawah Ancaman Pembunuhan

Sebelumnya, operasi militer Israel di tepi utara Gaza dalam 48 jam telah menewaskan sedikitnya 120 warga Palestina.

Di antara korban tewas terdapat tujuh anggota satu keluarga yang rumahnya terkena serangan pada malam hari di pinggiran Zeitoun, Kota Gaza, kata pejabat kesehatan.

Sisanya tewas dalam serangan terpisah Israel di Gaza bagian tengah dan selatan.

Di saat yang sama, pasukan Israel meningkatkan serangan dan pemboman di tepi utara Gaza.

Militer Israel mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk mencegah pejuang Hamas melancarkan serangan dan berkumpul kembali di daerah tersebut.

Dikutip dari Reuters, penduduk setempat mengatakan bahwa mereka khawatir tujuannya adalah untuk mengosongkan secara permanen sebidang wilayah sebagai zona penyangga, yang dibantah Israel.

 
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya mengatakan pemboman Israel yang sedang berlangsung tampaknya ditujukan untuk memaksa staf rumah sakit untuk mengungsi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved