Polisi Aniaya Ibu Kandung
7 Fakta Aipda Nikson Bunuh Ibu Kandung, Dibunuh saat Layani Pembeli di Warung, Sempat Kabur
Anggota Polrestro Bekasi, Aipda Nikson Pangaribuan (45), tega membunuh ibu kandungnya, Herlina Sianipar (61).
SERAMBINEWS.COM - Aipda Nikson Pangaribuan alias Ucok (45), anggota Polrestro Bekasi, ditangkap setelah diduga menghabisi nyawa ibu kandungnya, Herlina Sianipar (61).
Peristiwa tragis ini terjadi di rumah korban di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Setelah melakukan aksi keji tersebut, Nikson sempat melarikan diri. Namun, pelariannya tak berlangsung lama, dan ia berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.
Saat ini, Nikson sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh Bidang Propam Polda Metro Jaya.
“Yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan terkait pelanggaran kode etik, dan pemeriksaan saksi-saksi, saat ini sedang berjalan,” kata Bambang.
Berikut tujuh fakta tentang pembunuhan sadis yang dilakukan Nikson terhadap ibunya.
1. Tabung gas 3 kg jadi alat pembunuh
Nikson menghabisi ibunya dengan tabung ukuran 3 kg.
Pembunuhan itu dilakukan di sebuah warung orang tuanya di Kampung Rawajamun, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu malam, (1/12/2024), sekitar pukul 21.00 WIB.
Kapolsek Cileungsi Kompol Wahyu Maduransyah Putra menyebut pelaku menghantamkan tabung itu ke kepala korban.
Pada saat itu korban tiba-tiba didorong oleh anaknya yang seorang polisi aktif.
"Ketika ibunya terjatuh ke lantai, Nikson Pangaribuan (41) mengambil tabung 3 kg yang ada di warung dan memukulkannya ke arah kepala sebanyak 3 kali," kata Wahyu, Senin, (2/12/2024).
2. Sempat terjadi cekcok
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan sempat terjadi cekcok antara Nikson dan orang tuanya.
“Dia (Aipda Nikson) pulan di sini karena tinggal sama orang tuanya, sehingga ada sedikit cekcok sehingga dilakukan penganiayaan,” kata Rio.
3. Korban dibunuh saat melayani pembeli
Kompol Wahyu mengatakan aksi kekerasan yang berujung pada kematian itu terjadi ketika ibu Nikson tengah melayani pembeli di warungnya.
"Berdasarkan keterangan saksi, aksi pembunuhan ini terjadi saat korban melayani pembeli," kata Wahyu.
Pembeli takut setelah melihat tindakan Nikson sehingga memutuskan melarikan diri.
Saksi atau pembeli kemudian memberitahukan kejadian itu kepada temannya yang bernama Hotbin Pasaribu.
Beberapa saat kemudian ambulans dari Kirab menuju ke tempat peristiwa dan membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Kenari. Namun, saat sudah berada di RS, korban dinyatakan sudah meninggal.
Sementara itu, polisi bergerak ke lokasi selepas menerima laporan dari warga kira-kira pukul 22.30 WIB.
4. Nikson kabur lalu ditangkap
Menurut Wahyu, setelah Nikson menganiaya ibunya, dia melarikan diri menggunakan mobil pikap.
Pada hari Senin, (2/12/2024), sekitar pukul 01.00 WIB Nikson memarkirkan pikap itu di depan Rumah Sakit Hermina Cileungsi.
Polsek Cileungsi bersama tim dari Polres Bogor dan Polres Bekasi serta tim Dokkes kemudian menangkap Nikson.
"Petugas membawa pelaku ke RS Polri Kramatjati dengan menggunakan mobil ambulans."
Berdasarkan keterangan yang didapat polisi dari keluarga, Nikson diduga menderita gangguan jiwa.
Itu dibuktikan dengan ditemukannya obat soroquin dan divalproex di tempat kejadian perkara.

5. Sempat buat keributan
Nikson dilaporkan sempat membuat keributan di sekitar kedai kopi.
"Pelaku kemudian berjalan kaki menuju restoran Kopi Kenangan dan membuat keributan di sekitar tempat tersebut," kata Wahyu
Wahyu mengatakan setelah mendapat laporan adanya keributan, anggota Polsek Cileungsi mendatangi tempat kejadian dan meringkus Nikson sekitar pukul 01.00 WIB.
6. Diperiksa Propam
AKBP Rio mengatakan Nikson saat ini menjalani pemeriksaan.
"Sudah kita amankan bersama Propam Polda Metro Jaya dan saat ini sedang diperiksa juga," kata AKBP Rio.
Menurut Rio, hukuman untuk pelaku ditangani oleh Polres Bogor.
Sementara itu, kode etiknya akan dilakukan dalam sidang oleh Polda Metro Jaya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 351 ayat 3 KUHP atau pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
7. Warung TKP disebut jual miras
Warung kelontong tempat Nikson membunuh ibunya turut menjual minuman keras atau minuman beralkohol.
Hal itu disampaikan oleh Hamid selaku ketua RT setempat.
"Saya sih enggak ditutup-tutupin emang jualan, kadang-kadang bir gitu, rokok, minuman anggur," kata Hamid, Senin, (2/12/2024).
(Tribunnews/Febri/Nuryanti/Hasanuddin Aco/Tribun Bogor/Vivi Febrianti)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 7 Fakta Aipda Nikson Bunuh Ibu Kandung di Warung, Alat Pembunuh hingga Aksi Kabur dengan Pikap
Baca juga: Cabang Tafsir dan Tilawah Tunanetra Tidak Diperlombakan di MTQ ke-37 di Pidie, Ini Penjelasan Dinas
Baca juga: Profil Aipda Nikson, Polisi yang Bunuh Ibu Kandung Pakai Tabung Gas, Diduga Alami Gangguan Jiwa
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.