Breaking News

Video

VIDEO Yaman dan Irak Bersatu, Luncurkan Operasi Gabungan Melawan Pasukan Tentara Israel

Tentara Yaman dan faksi perlawanan Irak menyerang beberapa target di utara dan selatan Israel.

Editor: Muhammad Aziz

SERAMBINEWS.COM - Angkatan Bersenjata Yaman di pemerintah Sanaa mengumumkan pada tanggal 3 Desember, bahwa mereka telah melaksanakan beberapa operasi gabungan dengan Perlawanan Islam di Irak (IRI) melawan pasukan tentara israel, sebagai kelanjutan dari kampanye mereka dalam mendukung Gaza dan Palestina.

Tentara Yaman dan faksi perlawanan Irak menyerang beberapa target di utara dan selatan Israel.

Yahya Saree, juru bicara tentara pemerintah Sanaa, yang bergabung dengan gerakan perlawanan Ansarallah Yaman, mengatakan bahwa angkatan Bersenjata Yaman, bekerja sama dengan Perlawanan Islam di Irak, melancarkan tiga operasi militer terhadap musuh Israel selama 48 jam terakhir.

Operasi gabungan tersebut adalah dua operasi menargetkan dua target Israel di wilayah Palestina utara yang diduduki dengan sejumlah pesawat tanpa awak, dan operasi ketiga menargetkan target vital di wilayah Umm al-Rashrash (Eilat) dengan sejumlah pesawat tanpa awak.

Sejak gencatan senjata antara Israel dan Lebanon diumumkan akhir bulan lalu, tentara Yaman terus melakukan operasi angkatan laut serta serangan yang menargetkan wilayah Israel. 

Tentara Israel mengumumkan pencegatan rudal balistik Yaman di luar wilayah udara Israel pada hari Minggu. 

Hari itu, tentara Yaman menyatakan mereka menargetkan kapal perusak AS dan tiga kapal pasokan dengan rudal dan drone. 

Sumber-sumber dalam perlawanan Irak mengonfirmasi minggu lalu bahwa mereka akan melanjutkan operasi untuk mempertahankan Gaza. 

Kantor Berita Shafaq melaporkan pada tanggal 27 November, mengutip sumber dalam IRI, para pemimpin Komite Koordinasi Perlawanan Irak mengadakan pertemuan penting dan sepakat selama pertemuan tersebut untuk melanjutkan serangan melalui pesawat tanpa awak dan rudal canggih terhadap Israel pada tahap berikutnya, bahkan setelah gencatan senjata di Lebanon.

Operasi Yaman-Irak bertepatan dengan serangan besar-besaran yang didukung Turki yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok ekstremis terhadap Tentara Arab Suriah (SAA) di Suriah utara. 

Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang memimpin serangan terhadap Suriah, diketahui memiliki hubungan yang erat dengan Israel. 

Akram al-Kaabi, sekretaris jenderal Gerakan Al-Nujaba Irak, pada tanggal 3 Desember, mengatakan bahwa Upaya entitas Zionis untuk membuka front sekunder melalui agen-agennya di Suriah, yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian dan membubarkan Nexus Perlawanan, tidak akan melemahkan tekad mereka.

Fokus mereka akan tetap teguh pada Al-Aqsa, dan mereka tidak akan goyah dalam mendukung Gaza atau menyimpang dari tujuan utama mereka yaitu Pembebasan Palestina yang diduduki.(*)

VO: Dara Nazila
EV: Muhammad Aziz

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved