Sosok Mohammad Bashir, Perdana Menteri Suriah yang Baru Usai Rezim Pemerintah al-Assad Tumbang

Al Bashir, seorang insinyur terlatih, adalah pemimpin sebuah pemerintahan semu yang didirikan pada 2017 oleh Hayat Tahrir Al-Sham (HTS)

Editor: Faisal Zamzami
Facebook/@SYMINISTRYMEDIA
Mohammad Bashir sebagai kepala otoritas transisi Suriah yang baru. Al-Bashir kini menghadapi tantangan untuk menavigasi fase transisi Suriah, mengatasi ketidakstabilan politik dan rekonstruksi wilayah yang dilanda perang yang sebelumnya berada di bawah kendali HTS 

Pada tahun 2016, Front Nusra berganti nama dan berkembang menjadi Jabhat Fateh al-Sham, sebuah koalisi faksi bersenjata dengan dukungan dari Qatar. 

Tahun berikutnya, Jabhat Fateh al-Sham berubah nama menjadi HTS dalam inisiatif perubahan nama lain yang disponsori Qatar yang bertujuan untuk melegitimasi kelompok tersebut. 

HTS telah dilarang oleh PBB, AS, Inggris, dan Uni Eropa sebagai organisasi teroris. Meskipun AS memberikan hadiah besar untuk kepala pemimpin HTS Abu Mohammad al-Julani, pemimpin ekstremis itu diwawancarai CNN minggu lalu. 

Para pejabat di Washington sedang mempertimbangkan untuk menghapus HTS dari daftar teroris AS, The Washington Post melaporkan pada tanggal 9 Desember. 

“Pejabat AS tengah berhubungan dengan semua kelompok yang terlibat dalam pertempuran di Suriah, termasuk kelompok utama yang menggulingkan Assad, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang pernah berafiliasi dengan Al-Qaeda dan masih masuk dalam daftar teroris AS,” tulis surat kabar itu. 

Seorang pejabat AS mengatakan kepada media itu bahwa pemerintah AS belum mengesampingkan kemungkinan mencabut sebutan teroris dari HTS untuk memungkinkan kontak dan kerja sama AS yang lebih dalam dengan kelompok itu.

“Kita harus cerdas … dan juga sangat memperhatikan dan pragmatis terhadap realitas di lapangan,” kata pejabat tersebut. 

Pejabat AS lainnya mengatakan Gedung Putih tengah melakukan "penilaian waktu nyata" tentang HTS, yang menguasai Damaskus pada hari Sabtu setelah serangan kilat selama dua minggu yang dilancarkan dari bentengnya di provinsi Idlib, barat laut Suriah.

Pemerintah Inggris juga mempertimbangkan untuk menghapus HTS dari daftar kelompok teroris terlarang.

Baca juga: Kronologi Pemuda di Tanjung Priok Bunuh Sahabat demi Narkoba, Korban Tewas Dibacok Pakai Celurit

Baca juga: Pemuda 19 Tahun Bunuh Wanita Open BO di Riau, Pelaku Sakit Hati Tak Dilayani Korban Usai Bayar

Baca juga: ART Kena Hipnotis, Harta Senilai Rp 600 Juta Adrian Maulana Raib

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved