Viral Medsos

UAH Bantah Isu Diangkat Jadi Staf Khusus Presiden Gantikan Miftah Maulana : Banyak yang Lebih Pantas

Ustaz Adi Hidayat (UAH) membantah dirinya diangkat menjadi staf khusus Presiden menggantikan Miftah Maulana.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Tribunnewswiki.com
Ustaz Adi Hidayat (UAH) 

SERAMBINEWS.COM - Ustaz Adi Hidayat (UAH) membantah dirinya diangkat menjadi staf khusus Presiden menggantikan Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal Gus Miftah.

Seperti diketahui, Miftah Maulana merupakan staf khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dam Pembinaan Sarana Keagamaan, ia mengundurkan diri dari jabatan utusan tersebut usai videonya dakwahnya viral karena diduga menghina dan merendahkan penjual es teh beberapa waktu lalu.

Tak lama setelah kabar mundurnya Gus Miftah dari kursi Utusan Khusus Presiden, ramai di media sosial yang menyebutkan sosok pengganti Gus Miftah untuk membantu Presiden Prabowo Subianto di bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan adalah Ustadz Adi Hidayat alias UAH.

Baca juga: 3 Surah Alquran yang Dianjurkan Dibaca saat Shalat Tahajud, UAH: Sering Dibaca Rasulullah

“Teman-teman, seperti diketahui dan juga telah viral bahwa beberapa hari ini muncul narasi di media sosial juga di grup-grup WhatsApp, bahkan saya sendiri dapati beberapa pertanyaan dan yang luar biasanya juga beberapa mengucapkan ucapan selamat dan doa terkait dengan isu ditetapkannya, diresmikannya, diangkatnya sebagai Staf Khusus Presiden,” kata Ustadz Adi Hidayat dalam video klarifikasinya diunggah Selasa (10/12/2024).

Melalui kanal YouTubenya, UAH menjelaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. 

UAH menegaskan dirinya tidak menggantikan jabatan Gus Miftah dan kabar pengangkatan UAH sebagai Utusan Khusus Presiden atau Staf Khusus Presiden adalah hoaks.

“Nah melalui video ini saya ingin menyampaikan bahwa isu dimaksud tidak benar adanya. Sekali lagi kami ingin sampaikan bahwa isu dimaksud penetapan, pengangkatan, pelantikan, apapun diksinya terkait Staf Khusus Presiden itu tidaklah benar adanya,” tegas UAH.

UAH mengatakan, masih banyak orang yang lebih baik, banyak orang yang lebih pantas, lebih berwawasan dengan posisi dimaksud.

Baca juga: Sosok Tajib yang Ngaku Adik Gus Miftah, Bongkar Asal Usul Silsilah Keluarganya, Bukan Anak Kiai

Dalam hal ini sambung UAH, bapak presiden dengan kepemilikan hak prerogatif yang penuh serta wawasan yang sangat mendalam beliau akan lebih dapat menentukan staf terkait yang lebih baik dan lebih berkualitas dibandingkan dengan dirinya. 

Meski demikian, UAH berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat, mendoakan negeri, mendoakan persatuan dan mendampingi umat.

"Berusaha menjadi paku untuk negara ini siapapun yang memerintah akan terasa lebih nyaman, lebih baik untuk mendukung setiap program-program positif yang menyejahterakan, berkeadilan sosial, dan bermanfaat untuk kita semua,” pungkasnya.

Terungkap, Asal Usul Gus Miftah, Bukan Anak Kiai, Ini Sosoknya

Nama Gus Miftah menjadi sorotan di kalangan selebriti.

Kini mencuat asal usul pria yang kerap memakai kain di atas kepalanya tersebut.

Asal usul dan silsilah keluarga Gus Miftah terungkap bahkan videonya viral. 

Adalah adik Gus Miftah sendiri yang membongkarnya, dia bernama Mftahul Khaeron atau Tajib 

Menurut pengakuan Tajib seperti yang diunggah akun Youtube RTV, ternyata ayahnya bukan seorang kiai.

Ayahnya adalah seorang petani, sedangkan ibunya hanyalah pedagang sayur.

Mereka berasal dari keluarga sederhana dari Jawa yang bertransmigrasi ke Lampung.

 Sementara itu dalam beberapa ceramahnya, Gus Miftah pernah mengklaim, bahwa dirinya merupakan keturunan ke 9 dari Kiai Muhammad Ageng Besari, ulama besar asal Ponorogo, Jawa Timur.

Ia mengklaim, bahwa ayahnya bernama Muhammad Murodhi yang nasabnya tersambung ke Kiai Ilyas, putra Kiai Muhammad Ageng Besari.

Tajib meluruskan bahwa Gus Miftah adalah kakak kandungnya yang nomor tiga.

 "Alhamdulillaah sih sampai saat ini kalau memang masih diakui (adik) tapi," ungkap Tajib, dikutip dari Pos Belitung, Selasa (10/12/2024). 

Tajib mengatakan, mereka tinggal di Lampung di kawasan Jabung, yang sekarang dikenal dengan nama Adiluhur.

Menurutnya, anak pertama lahir di Palembang, Sumatera Selatan.

Lalu, anak kedua sampai kelima lahir di Jabung, Lampung, termasuk Miftah.

Tajib mengaku orang tua mereka hidup sederhana.

Ayah seorang petani dan ibu berdagang sayur di pasar.

Diungkap Tajib, sejak kecil Gus Miftah dititipkan orang tua belajar di Pesantren Bustanul Ulum, milik adik ayahnya.

Diakuinya, Miftah adalah sosok pendiam, tidak merokok, apalagi minum minuman keras.

Miftah juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Selain itu, dia mengaku jarang berkomunikasi dengan Miftah dan ekonomi saudara-saudara yang lain tidak seberuntung Miftah.

Gus Miftah Ngaku Keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari

Kasus olok-olok yang dilakukan Gus Miftah terhadap pedagang es teh bernama Sunhaji kian melebar.

Meski Gus Miftah sudah mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, tapi warganet terus 'menguliti' lelaki asal Lampung ini.

Teranyar, warganet mempersoalkan silsilah Gus Miftah.

Warganet menanyakan, apakah benar Gus Miftah memiliki nasab kepada seorang kiai.

Sebab, dalam beberapa ceramahnya, Gus Miftah pernah mengklaim, bahwa dirinya merupakan keturunan ke 9 dari Kiai Muhammad Ageng Besari, ulama besar asal Ponorogo, Jawa Timur.

Ia mengklaim, bahwa ayahnya bernama Muhammad Murodhi yang nasabnya tersambung ke Kiai Ilyas, putra Kiai Muhammad Ageng Besari.

"Ayah saya Muhammad Murodi punya bapak Kiai Muhammad Usman, punya bapak Kiai Muhammad Boniran, punya bapak Kiai Jalal Iman, punya bapak Kiai Karyonawi, punya ibu Nyai Madaru, punya bapak Kiai Ilyas, punya bapak Kiai Muhammad Besari.

Dihitung berarti saya nomor 9 dari Mbah Muhammad Besari," kata Gus Miftah, dalam sebuah ceramah, yang kebetulan sempat direkam, dan videonya diunggah di akun Youtube @kanghasansantoso berjudul Silsilah Gus Miftah.

Tidak hanya mengaku dirinya sebagai keturunan kiai, Gus Miftah juga mengaku dirinya keturunan ke 18 dari Prabu Brawijaya.

Ia mengatakan, bahwa Kiai Muhammad Ageng Besari punya ayah bernama Kiai Anom Besari makamnya di Caruban. 

Kiai Anom punya bapak namanya Abdullah Mursad, makamnya di Kediri.

Abdullah Mursad punya bapak namanya Pangeran Demang II.

"Pangeran Demang II punya bapak namanya Pangeran Demang I, punya bapak namanya Susuhunan Wirasmoro, punya bapak namanya Panembahan Praworo, punya bapak namanya Sultan Trenggono, punya bapak namanya Raden Fatah, punya bapak namanya Prabu Brawijaya. Kalau diurutkan, berarti Miftah keturunan 18 dari Prabu Brawijaya," kata Gus Miftah dalam ceramahnya itu.

Namun, tak sedikit warganet yang masih kurang yakin dengan cerita Gus Miftah tersebut.

Apalagi ketika hal ini ditanyakan langsung pada Raden Kunto Pramono, ahli warisdan keturunan ke delapan Kiai Muhammad Ageng Besari.

Menurut Kunto, seperti dikutip dari tayangan Youtube JTV Madiun, pihaknya tidak menemukan nama Gus Miftah dalam silsilah keturunan Kiai Muhammad Ageng Besari.

"Setelah saya cek, tidak ada," kata Raden Kunto Pramono.

Ia mengatakan, jika pun Gus Miftah mengklaim dirinya keturunan Kiai Muhammad Ageng Besari dari Kiai Muhammad Ilyas, maka Raden Kunto Pramono menanyakan nasab yang lebih detail.

"Dari istri ke berapa, putranya siapa-siapa dan sebagainya," kata Raden Kunto Pramono.

Sama halnya ketika masalah panggilan Gus pada diri Gus Miftah ditanyakan kepada ulama kondang Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.

Gus Baha awalnya mendoakan agar apa yang telah terjadi diampuni oleh Allah S.W.T.

"Kalau kata Nabi Yusuf, orang boleh cerita kelebihannya asal itu faktual," kata Gus Baha.

Ia pun menjelaskan berbagai hal, hingga akhirnya melemparkan guyonan yang membuat para peserta kegiatan di Universitas Islam Indonesia tertawa. 

"Memang saya termasuk Gus yang asli, itu jelas sekali," kata Gus Baha.

Profil Gus Miftah

Gus Miftah memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman

Ia lahir di Lampung, 5 Agustus 1981. 

Untuk riwayat pendidikannya sendiri, Gus Miftah diketahui mengikuti pendidikan MTs dan MAN di Pondok Pesantren Bustanul I'lum kemudian lanjut berkuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan mengambil program studi Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, angkatan 1999.

Kendati demikian, menurut laman Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Gus Miftah tidak menyelesaikan kuliahnya tersebut padahal tinggal menyelesaikan beberapa mata kuliah dan skripsi.

Lebih lanjut, Gus Miftah kemudian mendapatkan gelar SPd dari Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Unissula setelah berhasil menjalani sidang skripsi terbuka pada 6 Februari 2023.

Saat ini, Gus Miftah memimpin Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved