Berita Banda Aceh
Banda Aceh Tertinggi Kasus HIV/AIDS
“Kita tidak boleh menutup mata terhadap peningkatan kasus ini.” MUSRIADI ASWAD, Wakil Ketua DPRK Banda Aceh
“Kita tidak boleh menutup mata terhadap peningkatan kasus ini.” MUSRIADI ASWAD, Wakil Ketua DPRK Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Musriadi Aswad kembali mengingatkan Pemerintah Kota (Pemko) mengenai lonjakan kasus HIV/AIDS. Di mana kota ini menjadi daerah dengan kasus tertinggi di Aceh.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Musriadi Aswad kepada Serambi, Rabu (18/12/2024). Dikatakan, data-data lonjakan itu harus kembali jadi alarm bagi Pemko Banda Aceh.
Dikatakan, berdasarkan data terbaru, Aceh menempati urutan ke 12 secara nasional dengan estimasi orang dengan HIV (ODHIV) sebanyak 1.536 orang. Sedangkan ODHIV hidup di Aceh yang mengetahui statusnya sebanyak 1.219 orang dan yang mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV) sebanyak 846 orang.
Berdasarkan laporan pada Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) online per-September 2024, dari 1.641 kasus, hanya 1.173 orang yang melakukan pengobatan. "Kota Banda Aceh menempati peringkat tertinggi se-Aceh dengan jumlah komulatif kasus dari tahun 2008 sampai November 2024, yaitu sebanyak 510 kasus HIV/AIDS. Sedangkan yang melakukan pengobatan hanya 268 orang dan 104 orang dilaporkan telah meninggal, sehingga terdapat 135 kasus yang lost to follow up (LFU) atau tidak diketahui keberadaannya," ungkap Musriadi.
Politisi PAN ini mengungkapkan, sebagian besar atau 46 persen kasus HIV di Banda Aceh ditularkan karena transmisi seksual yang menyimpang, yaitu laki-laki sex laki-laki (gay) sebanyak 242 kasus, dibandingkan dengan factor resiko lainnya.
"Dari angka tersebut maka dapat disimpulkan kasus HIV/AIDS dinilai mengancam eksistensi generasi dan pembangunan di Banda Aceh, untuk itu perlu diambil tindakan cepat dan bersama-sama untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangannya," tambahnya.
Karena itu, lanjut Musriadi, dengan disusunnya regulasi berupa qanun tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS adalah merupakan bukti konkrit adanya kepedulian dari Pemerintah. Selanjutnya upaya ini diharapkan dapat berkembang dan berlanjut ke lapisan masyarakat sehingga timbul kepedulian dan kontribusi nyata terhadap penekanan penularan epidemi HIV/AIDS dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada di Banda Aceh
"Kami mendesak Pemko dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dalam upaya pencegahan. Program edukasi mengenai HIV/AIDS harus ditingkatkan secara masif dan disesuaikan dengan kebutuhan generasi muda. Kita tidak boleh menutup mata terhadap peningkatan kasus ini. Kita tidak bisa hanya mengandalkan data, tetapi juga harus berupaya mencegah agar angka ini tidak semakin meningkat," tutup Musriadi.(mun)
Tim Penilai Adipura KLHK RI Tinjau Bank Sampah di Peunyeurat Banda Aceh |
![]() |
---|
UIN Ar-Raniry Kirim 87 Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Magang di 39 Instansi, Pustaka Kampus dan Dayah |
![]() |
---|
Niat Cari Suami di Banda Aceh, Seorang Ibu Muallaf dan Anaknya Terlantar di Halte Bus |
![]() |
---|
Kerap Alami Kecelakaan, Perempuan Diedukasi Keselamatan Dalam Berkendara |
![]() |
---|
Butuh Modal Usaha? Baitul Mal Banda Aceh Buka Pendaftaran Bantuan Modal Usaha, Baca Syaratnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.