Berita Lhokseumawe
Temui Wamen PPMI, Farhan Anggota DPRK Lhokseumawe Bahas Kasus Human Trafficing
"Kami menyampaikan kepada bapak Wamen persoalan ini agar terselesaikan dengan baik. Kasus ini ibarat snowball effect/ fenomena bola salju yang...
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
"Kami menyampaikan kepada bapak Wamen persoalan ini agar terselesaikan dengan baik. Kasus ini ibarat snowball effect/ fenomena bola salju yang apabila tidak diredam terus memakan korban,” katanya.
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Wakil Ketua Komisi A DPRK Lhokseumawe yang membidangi bidang Pemerintahan, Hukum dan HAM Farhan Zuhri SHum MPd membahas kasus human traficing saat bertemu Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen PPMI) Dzulfikar A Tawalla, di Kawasan Menteng Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Pertemuan tersebut menindak lanjuti kasus human traficing yang diduga menimpa sejumlah anak Kota Lhokseumawe, beberapa tahun terakhir.
"Kami menyampaikan kepada bapak Wamen persoalan ini agar terselesaikan dengan baik. Kasus ini ibarat snowball effect/ fenomena bola salju yang apabila tidak diredam terus memakan korban,” katanya.
Menurut Farhan, sesuai data yang diperoleh dari Peneliti Kebijakan Sumatera Envirolmental Initiative Crisna Akbar, pada rentang waktu 2018-2020, ada sejumlah kasus human traficing dalam bentuk eksploitasi yang menimpa anak Aceh.
Dimana korban didominasi dari Lhokseumawe, selebihnya Aceh Utara, dan Aceh Besar.
Mereka direkrut dengan iming-iming gaji besar.
Farhan melanjutkan, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) pada dasarnya menjadikan manusia sebagai objek ekonomi yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan.
"Pada tatanan ini, eksistensi manusia tidak lagi dipandang sebagai pribadi yang memiliki jati dirinya. Keberadaannya bisa eksis jika hanya digunakan untuk mendapatkan uang dan kepuasan lahiriah," paparnya.
Baca juga: VIDEO - Rohingya Mendarat lagi di Aceh, Pj Gubernur: "Mafia Human Trafficking Sudah Keterlaluan"
Jadi Farhan di hadapan Wamen PPMI berharap, agar kedepan tidak ada lagi korban ekploitasi yang menimpa Anak Lhokseumawe serta anak Aceh secara umum, serta pelaku bisa mencari jalur lain untuk menjemput rezeki.
Wamen PPMI Dzulfikar A Tawalla, menurut Farhan, merespons positif langkah ini serta memberi sinyal advokasi untuk korban.
Bahkan dia meminta agar segera disiapkan data secara kongkrit agar permasalahan ini bisa dituntaskan dengan cepat dan tepat.(*)
Baca juga: Temui Wamen PKP, Dek Fadh Ajukan 20 Ribu Rumah untuk Aceh
Ini 12 Pejabat Pemko Lhokseumawe yang Dilantik Besok |
![]() |
---|
Jalan Santai di Lhokseumawe Ricuh, Peserta Pingsan Hingga Doorprize Diambil Paksa |
![]() |
---|
Jangan Biarkan Demokrasi Berdarah, Akademisi UIN SUNA Lhokseumawe: Saatnya Jembatani dengan Syariah |
![]() |
---|
Rektor UIN SUNA Lhokseumawe Sampaikan Pesan Penting Kepada Mahasiswa Baru Saat Penutupan PBAK |
![]() |
---|
Sempat Terbakar, Pabrik NPK PT PIM di Aceh Utara Kembali Beroperasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.