Perang Gaza

Israel Cegah Tim Penyelamat, Biarkan Mayat Warga Gaza di Jalanan Dimangsa Binatang

Kantor media pemerintah yang berpusat di Gaza pada hari Senin mengutuk "kejahatan perang yang mengerikan" yang dilakukan oleh pasukan Israel dalam ser

Editor: Ansari Hasyim
khaberni
Anjing tampak berlindung di bawah kendaraan lapis baja Tentara Israel di Jalur Gaza. Serangan dari binatang seperti wabah tikus dan gigitan anjing liar dilaporkan menjadi ancaman serius bagi Tentara Israel di Gaza. - Kondisi mengenaskan di Gaza terungkap dengan laporan bahwa anjing dan kucing kelaparan memakan mayat warga Palestina akibat serangan militer Israel. Kucing dan anjing mulai bergantung pada bangkai, menggali kuburan, dan menjadi lebih agresif, bahkan menyerang anak-anak. Hewan-hewan yang biasanya jinak berubah menjadi predator akibat kelangkaan makanan. 

SERAMBINEWS.COM - Sejumlah kucing terlihat memakan mayat warga Palestina di Gaza tengah di tengah serangan Israel yang menghancurkan yang telah menewaskan banyak orang dan menghalangi petugas penyelamat dalam membantu para korban. 

Rekaman yang diunggah pada hari Minggu oleh pembuat video lokal Talal Mahmoud menunjukkan kucing-kucing memakan mayat-mayat warga Palestina yang berserakan di jalan dekat sekolah yang dikelola PBB di kamp pengungsi Nuseirat. 

Ambulans dan responden pertama tidak dapat menjangkau banyak daerah yang diserang karena pemboman besar-besaran Israel dalam beberapa hari terakhir. 

Kantor media pemerintah yang berpusat di Gaza pada hari Senin mengutuk "kejahatan perang yang mengerikan" yang dilakukan oleh pasukan Israel dalam serangan darat terbarunya di kamp Nuseirat, yang menurut media lokal dimulai pada akhir pekan. 

Kantor media mengatakan 17 tank dan kendaraan militer lainnya menyerbu kamp tersebut di bawah perlindungan pesawat tak berawak dan serangan udara. 

"Serangan brutal" tersebut menewaskan sedikitnya 50 orang dan menyebabkan 20 rumah hancur atau rusak parah, kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan. 

“Kami mengutuk keras agresi biadab yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap Kamp Baru di al-Nuseirat,” tambahnya. 

“Serangan ini merupakan bagian dari kampanye genosida yang lebih luas, pembunuhan sistematis, penghancuran total, dan pemindahan paksa warga sipil.”

Saat Nuseirat diserang dengan hebat, serangan pesawat nirawak Israel menghantam kamp-kamp darurat untuk para pengungsi di apa yang disebut “zona kemanusiaan” di sebelah barat Khan Younis pada Minggu malam, menewaskan 11 orang.  

Serangan udara lainnya menewaskan sedikitnya lima orang yang mengamankan pengiriman truk bantuan di dekat “zona kemanusiaan” di Rafah.

"Kami sedang duduk di tenda ketika rudal tiba-tiba mulai menghujani kami," kata Rizq Ashour, 53, seorang penyintas pemboman, kepada Middle East Eye. 

"Apa yang mereka inginkan dari kami? Mereka mengarahkan kami ke zona aman ini dan kami datang ke sini lalu mereka mengebom kami," imbuhnya. 

“Mereka tidak memiliki kemanusiaan.” 

Militer Israel mengakui telah mengebom kamp darurat di “zona kemanusiaan” Khan Younis, dengan klaim bahwa mereka menargetkan anggota Hamas. 

Ashour mengatakan mereka yang tewas adalah warga sipil.  

Kamal Adwan diserang 

Sementara itu, pasukan Israel terus mengepung rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara saat serangan udara menggempur daerah di sekitarnya. 

Pada hari Senin, Dr. Hussam Abu Safiya, direktur rumah sakit tersebut, mengatakan kepada MEE bahwa pada hari Minggu tank dan buldoser mendekati gerbang barat di bawah perlindungan tembakan gencar yang diarahkan ke fasilitas tersebut. 

Pengeboman tidak berhenti sepanjang malam, katanya, menghancurkan rumah-rumah dan bangunan-bangunan di sekitarnya. 

“Peluru menembus unit perawatan intensif, departemen bersalin, dan departemen bedah khusus,” jelas Abu Safiya. 

Ia menambahkan bahwa salah satu generator menjadi sasaran dan tidak dapat beroperasi lagi. 

Saat ini ada 91 pasien yang dirawat di rumah sakit, termasuk orang dewasa, anak-anak, dan wanita di dalam rumah sakit, yang menerima tingkat perawatan minimum, menurut Abu Safiya. 

“Pengeboman terus berlanjut dari segala arah, memengaruhi gedung, departemen, dan staf,” kata dokter tersebut.

"Ini adalah situasi yang serius dan sangat mengerikan. Dunia harus memahami bahwa rumah sakit kami menjadi sasaran dengan maksud untuk membunuh dan memaksa kami mengungsi."

Korban tewas di Gaza kini mencapai lebih dari 45.300 sejak 7 Oktober 2023, dengan lebih dari 107.000 orang terluka, kata kementerian kesehatan Palestina pada hari Senin. 

Menurut PBB, 70 persen korban adalah anak-anak dan wanita.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved