Kesehatan
Masalah Kesehatan Remaja Meningkat, GEN-A Ajak Orang Tua Lebih Peduli
direktur Eksekutif GEN-A, dalam pemaparannya mengungkapkan berbagai masalah kesehatan remaja di Aceh yang memprihatinkan.
SERAMBINEWS.COM - Sebanyak 45 orang tua dan guru mengikuti sosialisasi Pengenalan Masalah Remaja dan Pentingnya Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Sabtu (21/12/2024).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) yang bekerja sama dengan Puskesmas Darul Kamal dan UNICEF Indonesia, dengan tujuan meningkatkan kesadaran orang tua dan masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapi remaja saat ini.
dr Imam Maulana, Direktur Eksekutif GEN-A, dalam pemaparannya mengungkapkan berbagai masalah kesehatan remaja di Aceh yang memprihatinkan.
Ia merujuk pada laporan terkini, seperti: 50 persen siswa Banda Aceh merokok, 30 persen remaja putri menderita anemia, anak-anak tertangkap mabuk lem, ribuan kasus narkoba melibatkan pelajar, kasus pelecehan seksual terhadap perempuan anak, hingga peningkatan angka HIV/AIDS yang didominasi oleh pasangan homo.
Baca juga: Hadapi Krisis Kesehatan Mental Dunia, GEN-A dan MBNP Gelar Forum Pemuda Inspirasi Dunia
"Kepedulian dan kontrol oleh keluarga serta masyarakat menjadi faktor pencegahan yang penting. Ayo lebih banyak ngobrol dengan anak, sampaikan kekhawatiran dan bahaya yang ada di luar sana. Orang tua memiliki wewenang lebih di keluarga, tidakkah kita khawatir dengan anak-anak kita?," ujar dr Imam dalam rilis yang diterima Serambinews.com.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti hasil penelitian berjudul Profil Bentuk-bentuk Perilaku Seksual Remaja di Kota Banda Aceh yang diterbitkan pada 2023.
Penelitian ini melibatkan 393 remaja usia 15-19 tahun.
Hasilnya menunjukkan perilaku seksual pada kategori tinggi (15,26 persen), sedang (68,42 persen), dan rendah (16,32 % ).
Secara rinci, perilaku berkencan mencapai 72,3 % , bercumbu 15,2 % , dan bersenggama 13,4 % .
Baca juga: GEN-A dan Puskesmas Ingin Jaya Kolaborasi Tangkal Hoaks Imunisasi Lewat Pelatihan Komunikasi
“Remaja cenderung menganggap berkencan sebagai gaya pacaran yang aman. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” tegasnya.
Permasalahan kesehatan remaja juga menjadi perhatian utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Menurut data Kemenkes, prevalensi anemia di kalangan remaja putri nasional mencapai 48,9 % , sementara kasus gizi buruk dan obesitas turut menjadi tantangan yang signifikan.
Kemenkes mencatat bahwa rendahnya pemahaman remaja terhadap pola makan sehat dan gaya hidup aktif menjadi pemicu utama masalah tersebut.
Selain itu, meningkatnya kasus kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan juga menunjukkan perlunya pendekatan holistik.
Kurangnya akses ke layanan kesehatan yang ramah remaja, termasuk konsultasi psikologi dan edukasi reproduksi, memperburuk situasi.
Baca juga: Capaian Imunisasi Rendah, GEN-A Latih Kader Remaja Puskesmas Teknik Permainan Edukasi Imunisasi
Dr Zaidul Akbar Ungkap Rahasia Anti Peradangan: Cukup 1 Sendok Bisa Cegah Kanker hingga Autoimun |
![]() |
---|
8 Manfaat Minum Air Kayu Manis, Bagus untuk Kesehatan Wanita |
![]() |
---|
Bahan Makanan yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes, Bantu Menjaga Gula Darah Stabil |
![]() |
---|
6 Menu Diet Sehat Tinggi Protein untuk Pertumbuhan Otot Anak, Penting Selama Masa Tumbuh Kembang |
![]() |
---|
Obesitas Bisa Hambat Kehamilan, dr Boyke Ingatkan Ibu untuk Jaga Berat Badan Ideal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.