Berita Nagan Raya

Ini Dugaan Penyebab Banjir Bandang di Beutong Ateuh, Camat: Ada Penebangan Kayu secara Besar-besaran

"Ini perlu evaluasi. Kita akan laporkan ke pimpinan," jelas Camat Beutong.

Penulis: Rizwan | Editor: Saifullah
DOK BPBD
Jalan putus diterjang banjir bandang di Beutong Ateuh, Nagan Raya, Selasa (24/12/2024) sore. 

Laporan Rizwan | Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Banjir bandang sudah berulang menerjang Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya.

Terbaru, peristiwa itu kembali terjadi pada Selasa (24/12/2024) sore, menyebabkan jalan desa putus, jalan nasional tertimbun longsor, dan rumah terdampak banjir lumpur.

Terkait peristiwa berulang, Camat Beutong Ateuh, Rustam Efendi menduga, banjir bandang yang sering terjadi di daerahnya karena penebangan kayu secara besar-besaran yang terjadi di lahan Pemkab yang akan diserahkan ke mantan kombatan GAM.

Selain itu, saat ini di Beutong Ateuh sudah tersedia kilang kayu sehingga penebangan tersebut perlu ada evaluasi sehingga banjir yang terjadi tidak terus terulang.

"Ini perlu evaluasi. Kita akan laporkan ke pimpinan," jelas Camat Beutong.

Seperti diberitakan, banjir bandang kembali menerjang Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya pada Selasa (24/12/2024) sore.

Banjir yang disertai longsor sempat melumpuhkan transportasi jalan nasional Nagan Raya ke Takengon, Aceh Tengah selama 16 jam.

Banjir yang melanda dataran tinggi di Beutong Ateuh sangat parah.

Karena juga menyebabkan jembatan desa di Blang Puuk putus sehingga transportasi antardesa terganggu.

Guna membersihkan longsor yang menutupi jalan nasional, tim BPBD dibantu TNI, Polri, dan masyarakat dikerahkan ke lokasi.

Transportasi yang lumpuh sejak Selasa pukul 17.30WIB, baru normal pada Rabu pukul 09.30 WIB.

Camat Beutong Ateuh, Rustam Effendi dikonfirmasi mengatakan, banjir yang melanda wilayahnya sudah berulang kali.

"Banjir kali ini juga tergolong parah. Ini banjir bandang," katanya.

Rustam mengakui, meski tidak ada korban jiwa, warga Beutong Ateuh dari empat desa sempat panik karena air yang turun dari gunung cukup parah sehingga warga mencari tempat yang aman.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved