Pidie

Tgk Amri Fatmi Isi Tausiah Akhir Tahun di Pidie, Ajak Masyarakat Berdakwah dari Hal-hal Kecil 

Di hadapan ratusan jamaah, ayah empat anak itu menyampaikan perubahan besar di tengah umat dilakukan dengan melakukan amalan-amalan kecil...

Penulis: Idris Ismail | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL 
Dai Nasional asal Pidie, Dr Tgk H Amri Fatmi Anzis Lc MA menyampaikan tausiah agama akhir tahun yang diselenggarakan oleh Jamaah Safari Subuh (JSS) Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli, Pidie, Minggu (29/12/2024). Tgk Amri Fatmi Isi Tausiah Akhir Tahun di Pidie, Ajak Masyarakat Berdakwah dari Hal-hal Kecil.  

Laporan Idris Ismail I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Da'i Nasional asal Pidie, Dr Tgk H Amri Fatmi Anzis Lc MA menyampaikan tausiah agama akhir tahun yang diselenggarakan oleh Jamaah Safari Subuh (JSS) Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli, Pidie, Minggu (29/12/2024).

Di hadapan ratusan jamaah, ayah empat anak itu menyampaikan perubahan besar di tengah umat dilakukan dengan melakukan amalan-amalan kecil yang terus-menerus mewarnai aktivitas sehari-hari.

Menurut Amri Fatmi, gerakan perubahan berawal dari Masjid dengan dakwah yang ringan. Yaitu gerakan merapikan alas kaki berupa sandal yang bercokol di pelataran  halaman masjid. 

Berikutnya adalah membuang sampah pada tempatnya atau tong sampah. Patut dicatat membuang sampah yang bukan pada tempatnya itu merupakan kedhaliman. Maka, implementasikan amalan apa saja yang diketahui. "Beramal perbuatan kecil dengan semangat tinggi maka itu melahirkan dampak besar dalam dalam mewujudkan perubahan besar," ujarnya.

Selain itu, bertekad dengan komitmen tinggi jiwa Masjid menjadi tempat kajian ilmu agama sebagai Institut Muslim yang menjadi wadah perubahan jiwa. Dekade kedepan diperkirakan bakal lahir generasi Z yang membawa leadership baru dengan hadir sosok konsep kepemimpinan yang peka terhadap kondisi nasib publik.

Hal ini didasarkan jika Generasi saat ini melakukan amalan kecil yang berdampak besar. Meski kini terkadang jiwa frustasi akan menghadapi masa hadapan yang tipis dan sulit capaian harapan hidup. 

"Maka itu akan menjadi konsep hidup masyarakat merana," bebernya.

Gagasan atau ide yang brilyan para pemimpin adalah mampu menampung aspirasi umat sebagaimana harapan. Setiap harapan itu adalah sesuai dengan kearifan lokal masyarakat yang dipimpin.

Jadi, sosok  kepala daerah lebih mengetahui terhadap persoalan kedaerahannyam maka pemimpin itu musti putra daerah. "Bukan setelah mendapat kursi empuk pemimpin lalu wara-wiri ke luar negeri dengan tujuan 'Pameran' hawa nafsu," jelasnya.

Sebagaimana dinyatakan Allah SWT terhadap Nabi Daud dengan panggilan khusus terhadap sebagai khalifatullah dengan perintah kepada umat secara benar dan bersikap adil. Jangan mengikuti hawa nafsu maka penantian kehancuran akan menunggu menenggelamkan fisik dan jiwa. 

"Termasuk pejabat yang memiliki integritas, kapasitas, produktivitas, serta kontiyuitas diletakkan pada bangku panjang, maka tunggulah pemimpin itu telah masuk dhalim dan tunggulah masa kehancuran. Karenanya kita berharap di negeri penghasil emping melinjo Pidie dapat melahirkan dan menempatkan pejabat yang berakhlak mulia demi meuwujudkan kabupaten terbaik dimasa hadapan," ungkapnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved