Berita Banda Aceh
Ratusan Warga Aceh Terpapar Hoax Bantuan Modal Usaha, Begini Cara Terhindar dari Informasi Hoaks
"Entah dari mana beredar informasi adanya bantuan dari pemerintah Aceh, yang pasti informasi itu keliru dan hoaks,” jelas Akkar Arafat
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Ratusan Warga Aceh Terpapar Hoax Bantuan Modal Usaha, Begini Cara Terhindar dari Informasi Hoaks
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dalam empat hari belakangan ini sejak Kamis (26/12/2024) hingga Senin (30/12/2024), ratusan warga Aceh mendatangi Kantor Gubernur Aceh.
Kedatangan ratusan warga ke Kantor Gubernur Aceh dengan maksud untuk mengajukan bantuan modal usaha dari pemerintah.
Menurut penuturan Fakriah, warga asal Labuy Aceh Besar, ia datang ke kantor Gubernur Aceh usai mendapat informasi dari warga lainnya yang juga mengajukan bantuan modal usaha.
“Kami bawa proposal bantuan usaha, saya buat bantuan untuk ternak ayam. Ini pun infonya saya tahu dari orang-orang kampung juga. Pokoknya kami tidak tahu apa-apa ini,” kata Fakriah kepada Serambinews.com.
Terkait kedatangan warga tersebut, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat, dengan tegas mengklarifikasi bahwa tidak ada bantuan yang akan diberikan oleh Pemerintah Aceh.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat yang telah datang ke kantor gubernur Aceh sejak pagi tadi. Entah dari mana beredar informasi adanya bantuan dari pemerintah Aceh, yang pasti informasi itu keliru dan hoaks,” jelasnya.
Akkar juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar, terutama yang tidak jelas sumbernya.
Menurutnya, penting bagi masyarakat untuk memastikan kebenaran informasi sebelum membuat keputusan.
"Sekali lagi kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat yang telah datang ke sini. Kami berharap penjelasan ini dapat meluruskan kebingungannya dan menghindarkan masyarakat dari penyebaran informasi yang tidak benar," ucapnya.
Cara Agar Terhindar dari Informasi Hoax! Saring Sebelum Sharing!
Informasi yang diterima ratusan warga Aceh terkait bantuan modal usaha diduga disebarkan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab.
Jika tidak ada kehati-hatian, masyarakat pun berdampak dan akhirnya mudah termakan tipuan hoax tersebut.
Tidak menutup kemungkinan juga masyarakat ikut menyebarkan informasi palsu itu, tentunya akan sangat merugikan bagi pihak.
Lalu bagaimana caranya agar tak terhasut?
Dalam Qur’an Surah Al-Hujurat Ayat 6, Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ
Yā ayyuhallażīna āmanū in jā`akum fāsiqum binaba`in fa tabayyanū an tuṣībụ qaumam bijahālatin fa tuṣbiḥụ 'alā mā fa'altum nādimīn
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara mudah agar terhindar dari informasi hoaks.
1. Verifikasi Sumber
Sebelum mempercayai atau membagikan informasi, pastikan untuk memverifikasi sumbernya.
Periksa apakah informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya dan apakah sudah diverifikasi oleh sumber-sumber berita yang kredibel.
2. Periksa Fakta
Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri?
Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.
Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh.
Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini.
Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.
3. Perhatikan Tanda-tanda Pengenalan Informasi Palsu
Biasanya informasi palsu memiliki tanda-tanda tertentu, seperti tata bahasa yang buruk, gambar yang diedit, atau klaim yang tidak masuk akal.
Jika sesuatu terlihat mencurigakan, lebih baik untuk tidak mempercayainya.
4. Kritis dan Analitis
Jadilah kritis terhadap informasi yang Anda temui di media sosial.
Bertanya-tanya tentang motivasi di balik informasi tersebut dan pertimbangkan apakah ada kepentingan tertentu yang terlibat.
5. Cek Keaslian Gambar dan Video
Jika informasi disertai dengan gambar atau video, periksa keasliannya dengan menggunakan layanan pencarian gambar terbalik seperti Google Images atau TinEye.
Ini bisa membantu Anda mengetahui apakah gambar tersebut sudah pernah digunakan di tempat lain dengan konteks yang berbeda.
6. Hindari Penyebaran Tanpa Verifikasi
Jangan langsung membagikan informasi sebelum Anda yakin akan kebenarannya.
Penyebaran informasi palsu hanya akan memperkuat persebarannya dan dapat merugikan banyak orang.
7. Ikuti Sumber Berita Terpercaya
Ikuti sumber-sumber berita yang terpercaya dan berkredibilitas baik di media sosial Anda.
Ini termasuk situs web berita resmi, akun media sosial organisasi berita, atau akun yang dikelola oleh jurnalis terkemuka.
8. Edukasi dan Kesadaran
Tingkatkan kesadaran Anda tentang bagaimana hoax dan informasi palsu menyebar di media sosial.
Berbagi pengetahuan ini dengan teman dan keluarga untuk membantu mereka juga menghindari jebakan informasi palsu.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
hoaks
hoax
Bantuan modal usaha
Warga Aceh
warga Aceh terpapar hoaks
Kantor Gubernur Aceh
informasi hoaks
Cara Hindari Informasi Hoaks
Panglima Yatim Temui Jokowi, Usulkan Program Literasi Digital dan AI untuk Santri di Aceh |
![]() |
---|
Harga Pangan Mahal, Polda Aceh Salurkan 1,2 Ton Beras Murah ke Rakyat |
![]() |
---|
Di Rakor MTQ, Plt Sekda Aceh Sampaikan Pesan Mualem: Minta Aceh Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2028 |
![]() |
---|
Tiga Pasar Tradisional di Banda Aceh & Aceh Besar Bebas dari Beras Oplosan |
![]() |
---|
Percepatan Operasional Pelayaran Krueng Geukueh-Penang, Dishub Aceh Ungkap Sarana hingga Regulasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.