PENGAKUAN Korban Dosen Gay di Mataram, Modus Zikir Kemaluan hingga Keluarkan Penyakit Misterius

Kepada penyidik, para korban mengungkap modus yang dilakukan sang dosen saat melecehkan mahasiswanya sejak lima bulan lalu.

Editor: Amirullah
KOLASE/TRIBUN MEDAN
MODUS Keji Dosen Gay Lecehkan 15 Mahasiswa NTB, Bikin Ritual. 

SERAMBINEWS.COM - Kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang dosen Universitas Negeri Mataram (UNM), NTB, semakin menyita perhatian publik. Pelaku berinisial LR (28), yang diduga penyuka sesama jenis, dituding telah melecehkan 15 mahasiswa.

Kasus ini menjadi viral di media sosial setelah tiga mahasiswa berani melaporkan tindakan pelaku ke Polda NTB pada Kamis (26/12/2024).  

Dalam penyelidikan, para korban mengungkap modus operandi pelaku yang telah berlangsung selama lima bulan terakhir.

Ketua DPD Sasaka Nusantara Lombok Barat, Sabri, turut membeberkan pengakuan para korban mengenai cara LR melancarkan aksinya.

Modus tersebut diduga melibatkan pendekatan pribadi kepada mahasiswa dengan berbagai modus.

"Pelaku tidak melakukan sodomi tapi melakukan pelecehan seksual. Di mana korbannya mengalami tindakan kontak fisik berupa alat kelaminnya dipegang. Ada yang beberapa yang paling parah sampai mengeluarkan sperma, ada yang mandi bareng," kata Sabri, dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan youtube jurnalekbis.

Salah satu modus yang dilakukan dosen LR saat beraksi diungkap korban adalah menjalani ritual tak masuk akal.

Dosen LR meminta mahasiswanya untuk melakukan ritual bernama zikir zakar atau zikir kemaluan.

Dalam ritual tersebut, dosen LR pun memegangi alat kelamin para korbannya dengan dalih untuk ritual.

"Dalam modusnya dia (pelaku) sering menjual nama agama. Di dalam peristiwa yang dialami korban, dia bahkan mengistilahkan ada zikir zakar. Dalam keterangan pelaku dia mengatakan bahwa manusia secara garis besar anggota tubuhnya berzikir, salah satunya juga alat vital kita berzikir. Tanda dia berzikir itu adalah dengan tegak lurus, atau bahasa vulgarnya ngac***," imbuh Sabri.

Iming-iming pelaku

Tak cuma itu, para korban juga menceritakan alasannya mau mengikuti ritual di luar nalar dari sang dosen.

Pertama, korban terjebak lantaran disebut oleh sang dosen dirinya punya penyakit misterius.

Karenanya korban pasrah saat dilecehkan oleh sang dosen.

"Modusnya setiap ada korban yang dia (pelaku) dekati, dia mengatakan (ke korban) 'kamu ada penyakit di tubuhmu, harus dikeluarkan'. Nah salah satu cara mengeluarkan penyakit itu dengan onani, dia (pelaku) yang pegang alat kelamin korban," cerita Sabri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved