Berita Bireuen

Krueng Jeunieb dan Nalan Bireuen Meluap, Saluran Tertutup, Sejumlah Desa Banjir, Warga Mengungsi

Dampaknya sejumlah desa di Jeunieb, Kabupaten Bireuen banjir dengan ketinggian air berkisar 60-90 cm, sehingga puluhan warga harus mengungsi ke meunas

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Sejumlah desa di Jeunieb Bireuen, Jumat (3/1/2024) dini hari banjir luapan, salah satunya di Desa Cot Geulumpang Baroh, Jeunieb Bireuen, puluhan rumah ikut tergenang. 

Dampaknya sejumlah desa di Jeunieb, Kabupaten Bireuen banjir dengan ketinggian air berkisar 60-90 cm, sehingga puluhan warga harus mengungsi ke meunasah.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN Krueng Jeunieb dan Krueng Nalan, Kabupaten Bireuen, meluap akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak Kamis (2/1/2025) hingga Jumat (3/1/2025) dini hari. 

Dampaknya sejumlah desa di Jeunieb, Kabupaten Bireuen banjir dengan ketinggian air berkisar 60-90 cm, sehingga puluhan warga harus mengungsi ke meunasah.

Kawasan desa yang tergenang banjir luapan antara lain Desa Cot Geulumpang Baroh, Blang
Mee Barat, Lhe Simpang, Lhee Barat, Meunasah Tambo, Janggot Seungko dan Blang Raleue.

Amatan Serambinews.com, di kawasan Desa Cot Glumpang Baroh, sejumlah rumah hingga Jumat (3/1/2024) siang masih tergenang banjir, namun air mulai surut.

Ruas jalan desa tersebut ikut tergenang, sedangkan puluhan warga masih mengungsi ke meunasah karena rumah masih tergenang air, meski mulai surut. 

Sebagian warga duduk di dekat meunasah karena rumahnya tergenang, sebagian anak-anak ikut bermandi ria di genangan banjir.

Baca juga: Penembakan Bos Rental di Tangerang Mirip Kasus di Pati,Pelaku Bagian dari Jaringan Penadah Sukolilo?

Keuchik Cot Geulumpang Baro, Raja Fadhil Mubarak, kepada Serambinews.com, mengatakan hujan turun mulai pukul 06.00 WIB, Kamis (2/1/2024) hingga Jumat dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. 

Sedangkan banjir terjadi karena meluapnya Krueng Jeunieb dan Krueng Nalan, di samping saluran buangan juga dangkal.

Keuchik menyebutkan sekitar 80 kepala keluarga di gampong yang dipimpinnya harus mengungsi karena rumahnya tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai 60-90 cm.

Air mulai surut  secara perlahan sekitar pukul 09.00 WIB, Jumat (3/1/2024) dan hingga saat ini masih
banyak rumah tergenang.

“Perangkat desa membuka dapur umum di meunasah karena rumah warga tergenang,” ujarnya.

Penyebab banjir genangan katanya, saluran buangan mulai dari Desa Janggot Seungko sampai ke pinggir jalan negara dan tembus ke Desa Blang Mee Barat sudah tertutup. 

Baca juga: Ini Alasan Bos Rental Mobil asal Aceh Kejar Pelaku hingga Tewas Ditembak, Ternyata Sudah Beda Orang

Akibatnya saat hujan deras, air meluap ke perkampungan dan rumah tergenang.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved