Kesehatan

Stop Mengupil, Ternyata Ini Potensi Bahaya Bagi Kesehatan

Alzheimer adalah penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat dan kemampuan otak penderitanya

Editor: Muhammad Hadi
Tribunnews.com/Istimewa
Ilustrasi mengupil - Stop Mengupil, Ternyata Ini Potensi Bahayanya Bagi Kesehatan 

Stop Mengupil, Ternyata Ini Potensi Bahayanya Bagi Kesehatan

SERAMBINEWS.COM - Ternyata kebiasaan mengupil sangat berbahaya bagi kesehatan.

Sebaiknya mulai saat ini stop mengupil demi menjaga kesehatan anda.

Bahaya dari mengupil ini merupakan hasil studi yang dilakukan para ilmuwan.

Penyakit ini dikenal dengan alzheimer yang terkait dengan otak manusia.

Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang kompleks dan misterius, yang telah menarik perhatian para ilmuwan selama bertahun-tahun. 

Meskipun usia menjadi faktor utama dalam peningkatan risiko penyakit ini, faktor-faktor lingkungan dan infeksi juga diyakini memiliki peran penting dalam perkembangannya.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan pada tahun 2022 memberikan wawasan baru yang mengejutkan, mengaitkan kebiasaan mengupil dengan peningkatan risiko Alzheimer.

 Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di Griffith University, Australia, ini memeriksa kemungkinan hubungan antara kerusakan jaringan hidung akibat kebiasaan mengupil dan perjalanan bakteri ke otak yang dapat memicu gejala Alzheimer.

Penemuan Awal: Bakteri Chlamydia pneumoniae dalam Otak Tikus

Mengutip sciencealert, penelitian ini melibatkan bakteri Chlamydia pneumoniae, yang dikenal dapat menyebabkan pneumonia pada manusia. 

Penelitian sebelumnya juga mengidentifikasi bahwa bakteri ini ditemukan dalam jumlah yang signifikan pada otak orang-orang yang menderita demensia dengan onset lambat.

Bakteri ini, melalui hidung, dapat masuk ke otak dan memicu perubahan patologis yang menyerupai Alzheimer.

Para ilmuwan melakukan eksperimen pada tikus dengan menggunakan C. pneumoniae untuk meneliti apakah bakteri ini dapat bergerak melalui saraf olfaktori (saraf yang menghubungkan rongga hidung dengan otak).

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa bakteri ini dapat mencapai otak tikus dalam waktu 24 hingga 72 jam setelah terinfeksi, terutama setelah terjadi kerusakan pada epitelium hidung, yang merupakan lapisan tipis jaringan pada langit-langit rongga hidung.

Proses Kerusakan dan Pembentukan Plaque Amyloid-Beta

Selain infeksi saraf, kerusakan pada jaringan hidung juga memperburuk infeksi tersebut. 

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved