Berita Bireuen

Petani Harap Bendung  Irigasi Hagu Peudada Bireuen Dibangun, Sudah Setahun Jebol, Sawah Telantar

Ismail menyebutkan sumber air ratusan hektare sawah di Peudada dari Irigasi Hagu dan jika Februari tahun ini tidak dibangun, maka otamatis musim tanam

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS 
Kerusakan bendung pancur irigasi Hagu di kawasan Desa Lawang, Kecamatan Peudada, Bireuen yang jebol setahun lalu hingga kini belum diperbaiki. 

Ismail menyebutkan sumber air ratusan hektare sawah di Peudada dari Irigasi Hagu dan jika Februari tahun ini tidak dibangun, maka otamatis musim tanam kali ini kembali tak bisa tanam, sehingga sudah setahun lebih.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Para petani dari belasan desa di Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, sangat mengharapkan bendung pancur irigasi Hagu di Gampong Lawang, Peudada, dibangun kembali. 

Pasalnya, sejak ambruk awal tahun 2024 hingga kini belum dibangun kembali.

“Kalau tahun ini tidak dibangun, berarti sudah empat musim tanam kami tidak bisa menanam padi, lahan produktif sudah telantar sejak lama,” ujar Ismail warga Hagu, Peudada Bireuen, Senin (6/1/2025).

Ismail menyebutkan sumber air ratusan hektare sawah di Peudada dari Irigasi Hagu dan jika Februari tahun ini tidak dibangun, maka otamatis musim tanam kali ini kembali tak bisa tanam, sehingga sudah setahun lebih.

"Kemudian, tebing Krueng Peudada juga terancam ambruk akibat abrasi, sekitar 10 meter lagi abrasi, maka akan rusak tebing sungai," ujarnya.

Para petani katanya sangat mengharapkan pemerintah untuk segera membangun bendung pancur yang rusak akibat banjir setahun lalu. 

Baca juga: Israel Siapkan Rencana Perang dengan Turki Pasca Mendukung Rezim Suriah yang Baru

Pj Bupati Bireuen, Jalaluddin SH MM bersama Kalak BPBD dan pejabat lainnya dua hari lalu melihat langsung kondisi bendung pancur tersebut.

Kunjungan ini untuk memastikan kondisi terkini kerusakan irigasi telah memutuskan suplai air ke seribuan hektare sawah produktif, sehingga menjadi lahan tidur. 

Informasi diperoleh Serambinews.com, berbagai tim sudah turun untuk penanganan bendung rusak tersebut, namun belum terealisasi. 

Bahkan kerusakan tambah parah setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut beberapa hari lalu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bendungan beton bendung pancur irigasi Hagu di Desa Hagu, Peudada Bireuen jebol dihantam luapan banjir Krueng Peudada, Sabtu (27/1/2024) malam.

Sepanjang 25 meter lebih beton bendungan patah, jebolnya bendungan tersebut berdampak kepada 1.000 hektare sawah tidak bisa ditanami sejak saat itu sampai sekarang.

Baca juga: Pasukan Pendudukan Israel Terus Menyusup ke Pedesaan Selatan Quneitra di Suriah

Dampaknya 1.000 hektare lebih sawah yang sudah ditanam padi tidak lagi mendapatkan suplai air irigasi. (*)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved