Breaking News

Konflik Suriah

Israel Siapkan Rencana Perang dengan Turki Pasca Mendukung Rezim Suriah yang Baru

Komite mengatakan ketegangan ini dapat meningkat menjadi konflik dan menyoroti risiko faksi-faksi Suriah yang bersekutu dengan Turki dan menciptakan a

Editor: Ansari Hasyim
AFP
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi dukungan AS siap menghadang operasi militer Turki di Suriah. 

SERAMBINEWS.COM - Sebuah komite yang dibentuk oleh pemerintah Israel mengatakan negara itu harus bersiap untuk kemungkinan perang dengan Turki, memperingatkan ambisi Turki untuk memulihkan pengaruh era Ottoman akan memicu ketegangan di kawasan tersebut.

Komite Nagel mengeluarkan laporan pada hari Senin yang merinci anggaran pertahanan dan strategi keamanan, di mana mereka menyuarakan kekhawatiran atas aspirasi Turki dan kemungkinan ketegangan di masa depan dengan Israel, menurut media Israel.

Komite mengatakan ketegangan ini dapat meningkat menjadi konflik dan menyoroti risiko faksi-faksi Suriah yang bersekutu dengan Turki dan menciptakan ancaman lebih lanjut terhadap "keamanan" Israel.

"Ancaman dari Suriah dapat berkembang menjadi sesuatu yang bahkan lebih berbahaya daripada ancaman Iran" kata laporan itu, menambahkan bahwa pasukan yang didukung Turki dapat bertindak sebagai proksi.

Laporan tersebut, bersama dengan rekomendasi, diteruskan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Katz dan Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich pada hari Senin.

Rekomendasi tersebut mencakup strategi komprehensif untuk mengatasi potensi ancaman yang mungkin dihadapi Israel.

Salah satu sarannya adalah agar anggaran pertahanan ditingkatkan hingga NIS 15 miliar ($4,1 miliar) per tahun selama lima tahun ke depan agar tentara Israel mampu menghadapi serangan apa pun.

Iran merinci lebih lanjut cara-cara yang harus dipersiapkan Israel, seperti memperoleh persenjataan canggih, sistem pertahanan udara, dan memperkuat keamanan perbatasan.

"Iran telah lama menjadi ancaman terbesar bagi kami, tetapi kekuatan baru tengah memasuki arena, dan kami harus siap menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Laporan ini memberi kami peta jalan untuk mengamankan masa depan Israel," kata Netanyahu mengacu pada laporan tersebut.

Laporan tersebut muncul saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Senin bahwa Ankara siap campur tangan untuk mencegah perpecahan Suriah dan juga akan mengambil "tindakan yang diperlukan" jika mereka melihat "risiko sekecil apa pun".

Laporan tersebut juga muncul saat Israel melanjutkan perang brutalnya di Gaza, menewaskan lebih dari 45.885 warga Palestina dan melancarkan serangan terhadap Lebanon dan Suriah.

Mahkamah Pidana Internasional telah mengajukan permohonan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang atas tindakan mereka di Gaza.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved