Banjir

Atasi Banjir Tahunan di Padang Tiji, Komisi IV DPRA Minta Pusat Normalisasi Krueng Seulasak 

Dalam kunjungan tersebut, dihadiri Ketua Komisi IV DPRA, Nurdiansyah Alasta, Wakil Ketua Komisi IV, Tgk Anwar bersama anggota komisi dan unsur muspika

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
For serambinews.com
Anggota Komisi IV DPRA, Khalid. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Komisi IV DPRA meminta pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera I Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) agar melakukan normalisasi Krueng Seulasak di Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie.

Normalisasi Krueng Seulasak dibutuhkan segera untuk mencegah banjir tahunan yang kerap melanda daerah itu, hingga air merendam pemukiman penduduk dan badan jalan nasional lintasan Banda Aceh-Medan. 

Permintaan ini disampaikan anggota Komisi IV DPRA yang juga putra asli Padang Tiji, Khalid kepada Kepala Balai, Heru Setiawan disela-sela meninjau Waduk Rajui di Kecamatan Padang Tiji pada Jumat (10/1/2025).  

Dalam kunjungan tersebut, dihadiri Ketua Komisi IV DPRA, Nurdiansyah Alasta, Wakil Ketua Komisi IV, Tgk Anwar bersama anggota komisi dan unsur muspika setempat.

“Menindaklanjuti banjir kemarin, kita sudah meminta kepada pihak balai agar melakukan normalisasi Krueng Seulasak. Kalau tidak dilakukan normalisasi, banjir bisa terjadi dua kali setahun,” ungkap Khalid kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Minggu (12/1/2025).

Ia menyatakan proyek ini membutuhkan anggaran besar, sehingga tidak bisa mengandalkan APBA. “Normalisasi ini kalau diharapkan dari APBA tidak bisa, karena panjang sungai sekitar 15 Km,” sebut Khalid. 

Politikus Partai Golkar ini berharap masyarakat dan pemerintah daerah dapat mendukung wacana ini. Ia mengaku akan terus memperjuangkan normalisasi Krueng Seulasak, sehingga masyarakat terbebas dari banjir

Dalam kesempatan itu, Komisi IV DPRA juga berharap Waduk Rajui yang sudah selesai dikerjakan bisa segera difungsikan sehingga masyarakat Padang Tiji bisa bercocok tanam tiga kali dalam setahun. 

Saat ini, lanjut Khalid, waduk yang bisa mengairi areal sawah seluas 1.000 hektare ini sedang dalam proses sertifikasi bangunan. Ia berharap proses ini bisa cepat selesai sehingga waduk ini bisa segera difungsikan. 

“Mudah-mudahan dengan adanya waduk ini bisa meningkatkan ketahanan pangan di tiga kecamatan yaitu Padang Tiji, Laweung (Muara Tiga) dan Bate. Ini sejalan dengan program Presiden Prabowo,” katanya.(*)


Khalid, anggota Komisi IV DPRA

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved