Kesehatan

Coba Sekarang Bikin Jus Tempe Bukan Digoreng, dr Zaidul Akbar Ungkap Manfaatnya, Kaya Asam Amino

Tapi perlu diperhatikan jika membuat jus tempe gunakan tempe organik non GMO. Minuman ini juga dianjurkan dikonsumsi bagi ibu hamil.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
YouTube dr Zaidul Akbar Official
dr Zaidul Akbar dalam kajian dakwahnya mengungkap cara mengolah tempe dengan cara dijus, apa saja manfaatnya? 

SERAMBINEWS.OCOM - Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai.

Meski terkesan sebagai makanan sederhana, namun ternyata tempe termasuk makanan yang kaya vitamin dan sangat bergizi.

Umumnya di Indonesia, tempe dioleh dengan cara digoreng. Namun ternyata, menggoreng tempe tidak dianjurkan. 

Seorang dokter, pendakwah Islam dan praktisi pengobatan berdasarkan sunnah Rasulullah SAW, dr Zaidul Akbar dalam kajian dakwahnya mengungkap cara mengolah tempe.

Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official pada Senin (13/1/2025), dr Zaidul Akbar menganjurkan agar sebaiknya tempe dijus. 

"Ada yang bilang 'berarti udah benar dong saya makan tempe goreng,' bukan begitu, bukan tempe goreng tapi pernah bikin jus tempe nggak?," ujar dr Zaidul Akbar.

Baca juga: Cara Mengobati Kesemutan dan Mengecilkan Perut Buncit ala dr Zaidul Akbar

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu lantas menganjurkan membuat jus tempe

Tapi perlu diperhatikan adalah tempe yang digunakan harus tempe organik non GMO, yakni Non GMO yang mengacu pada organisme atau produk yang dibuat tanpa bantuan rekayasa genetika

"Coba bikin nanti tapi tempe yang bagus ya, tempe organik non GMO," sarannya.

Sambung dr Zaidul Akbar, tempe organik justru rasanya lebih enak jika dijus dengan cara dihaluskan mengguakan blender.

Agar semakin nikmat, campurkan madu dan jahe ke dalam jus tempe.

Selain menyehatkan, jus tempe bergungsi untuk suplemen tulang dan menguatkan tulang. 

Baca juga: Rahasia Awet Muda ala dr Zaidul Akbar, Cukup Konsumsi Kunyit 

Lebih dianjurkan lagi apabila jus tempe dikonsumsi ibu hamil karena tempe mengandung tinggi asam amino disamping anjurkan memperbanyak makanan atau minuman lainnya seperi madu, kelapa hingga kurma.

"Ibu hamil minum itu, wah mantap itu, sama juga dengan waktu hamil itu ya perbanyak minum-minuman yang mengandung asam amino, makanan juga contohnya madu, air kelapa, kurma itu kan asam amino itu," pungkasnya. 

Kandungan Gizi pada Tempe 

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, disebutkan tempe juga banyak mengandung vitamin B12, mineral seperti Ca dan Fe, tidak mengandung kolesterol dan relative bebas dari racun kimia.

Tempe sangat baik dikonsumsi oleh semua kelompok usia dikarenakan senyawa yang terdapat pada tempe adalah senyawa peptida pendek, asam amino bebas, asam-asam lemak dan karbohidrat yang lebih sederhana yang mudah diserap oleh tubuh.

Kapang yang tumbuh pada tempe menghasilkan enzim protease, lipase, amilase yang berperan dalam proses penguraian protein, lemak, dan karbohidrat komplek menjadi bentuk senyawa yang lebih sederhana.

Kandungan asam amino dalam tempe lebih tinggi 24 kali lipat dibandingkan susu kedelai.

Baca juga: Bukan Kemasan, dr Zaidul Akbar Anjurkan Beli Susu Pilihlah yang Berasal dari Grass Fed Milk,Apa Itu?

Proses fermentasi juga dapat meningkatkan asam folat dan membentuk vitamin B12 dari bakteri yang tidak terdapat dalam produk nabati lainnya. 

Penanggulangan anemia membutuhkan asupan gizi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan protein, zat besi, vitamin B12, dan asam folat dalam tubuh.

Tempe merupakan bahan pangan fungsional pilihan dengan kandungan seluruh zat gizi yang dibutuhkan untuk menanggulangi anemia.

Kandungan Gizi di dalam tempe lebih baik dibandingkan dengan kedelai dan produk turunan lainnya.

Kandungan tersebut diantaranya ialah Vitamin B2, Vitamin B12, Niasin dan juga asam pantotenat, bahkan hasil analisi Gizi tempe menunjukkan kandungan niasin sebesar 1,13 mg/100 gram berat tempe yang dimakan.

Kelompok vitamin yang terdapat di dalam tempe terdiri atas dua jenis yaitu yang larut di dalam air (Vitamin B kompleks) dan larut lemak (Vitamin A, D, E dan K).

Tempe memiliki sumber vitamin B yang potensial jenis Vitamin tersebut ialah, Vitamin B1 (Tiamin), Vitamin B2 (Riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (Niasin), Vitamin B6 (Piridoksin), dan Vitamin B12 (Sianokobalamin).

Tempe merupakan satu-satunya sumber nabati yang memiliki kandungan B12, dimana kandungan ini hanya dimiliki oleh produk hewani, sehingga tempe memiliki potensial yang lebih baik dibandingkan produk nabati lainnya.

Selama proses fermentasi dalam pembuatan tempe terjadi peningkatan Vitamin B12 yang perkirakan mencapai sekitar 6,45 kg, Riboflavin (Vitamin B6) meningkat 4-14 kali, Niasin meningkat 2-5 kali, biotin mengalami peningkatan sebesar 2-3, asam folat 4-5 kali, dan asam pentatonat hanya meningkat 2 kali lipat dibandingkan dari kandungan kedelai sebelum difermentasi.

Vitamin ini tidak dihasilkan oleh kapang Rhizopus, melainkan dari kontaminasi Klebsiella pneumoniae, dan Citrobacter freundii.

Kandungan dari Vitamin B12 di dalam tempe berkisar dari 1,5 sampai 6,3 mikrogram/ 100 gram tempe kering yang dikonsumsi, jumlah ini sudah lebih dari cukup memenuhi kebutuhan Vitamin B12 seseorang per hari.

Dengan mengkonsumsi tempe setiap hari, kandungan Vitamin B12 seorag vegetarian tidak perlu untuk dikhawatirkan karena sudah terpenuhi.

Benarkah Penderita Asam Urat Tidak Boleh Makan Tahu Tempe? Simak Penjelasan dr 

Anggapan bahwa tahu dan tempe dapat memicu asam urat telah lama berkembang di masyarakat.

Namun, dr Zaidul Akbar, seorang ahli kesehatan dan pendakwah, memberikan pandangan yang menarik untuk meluruskan isu tersebut.  

Menurut dr. Zaidul, meskipun tahu dan tempe yang terbuat dari kedelai fermentasi memang mengandung asam, tidak berarti makanan ini secara langsung menyebabkan asam urat. 

Ia menambahkan bahwa pola makan secara keseluruhan dan keseimbangan pH tubuh memainkan peran yang lebih besar dalam memicu asam urat.

Makanan seperti tahu dan tempe justru memiliki manfaat kesehatan yang tinggi karena mengandung protein nabati berkualitas dan probiotik dari proses fermentasi. 

Hal tersebut diungkap dr Zaidul Akbar melalui kanal YouTube miliknya dr Zaidul Akbar Official, dikutip Seranbinews.com.

Dalam video tersebut, awalnya ada jemaah bertanya kepada dr Zaidul Akbar mengenai rumor jika penderita asam urat tak boleh makan tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

"Benarkah tempe tahu dan kacang-kacangan tidak boleh dikonsumsi untuk pengidap asam urat?," demikian tanya jamaah tersebut.

Terkait hal itu, dr Zaidul Akbar memberikan jawaban.

Praktisi kesehatan tersebut kemudian menganalogikan dengan konsumsi kunyit yang mengandung kurkuminoid atau kurkumin.

"Misalkan kita bicara kunyit, kunyit itu ada kurkuminoid atau kurkumin disitu tapi bukan hanya kurkumin," kata dr Zaidul Akbar.

Kemudian, dr Zaidul Akbar mengungkapkan jika asam urat bukan serta merta berasal dari makanan, tapi juga ada di ketidakseimbangan pencernaan seseorang.

"Atau memang ada bahan-bahan tertentu yang menyebabkan orang itu akhirnya tinggi asam uratnya," sambungnya. 

Dia mencontohkan hal itu dengan seseorang yang sehari-hari makan tempe, namun caranya ialah digoreng dengan minyak.

Katanya, bukan salah pada kandungan tempenya, namun bisa saja yang jadi pemicunya karena minyak yang digunakan untuk menggoreng. 

"Dalam hal ini, nggak salah tempenya tadi tapi salah minyaknya, minyak yang mungkin memicu asam urat itu," timpalnya. 

dr Zaidul Akbar kemudian membagikan cara sehat mengonsumsi tempe.

Adapun caranya adalah dengan mengonsumsi tempe mentah, opsi lainnya dengan cara menghaluskan tempe menggunakan blender lalu dicampur dengan madu, kurma dan sedikit jahe.

"Justru malah sangat baik gitu asal jangan berlebihan ya," imbuhnya. 

Sementara itu, terkait kacang-kacangan yang dapat memicu asam urat, dr Zaidul Akbar membantahnya. 

Justru menurutnya, kacang-kacangan sejatinya sangat baik untuk kesehatan seperti kacang almond.

Hal tersebut bahkan sudah dibuktikan dr Zaidul Akbar bahwa kacang tidak sampai menyebabkan asam urat asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan.

Berbeda dengan kacang tanah yang digoreng, ini berisiko menaikkan asam urat karena cara mengolahnya yang salah. Kacang yang digoreng dapat menaikkan kadar asam di tubuh, begitu pula dengan tepung.

"Kacang digoreng, segala macam digoreng, itu kan asam ke badan, tepung tepung digoreng, tepungnya aja sudah asam sebenarnya,"

Maka dari itu, dr Zaidul Akbar kemudian mengimbau, jika anda mempunyai riwayat asam urat atau kadar asam di tubuh tinggi, lebih baik makanan yang dapat memicu terbentuknya asam di tubuh tidak dikonsumsi untuk beberapa saat demi menjaga kesehatan.

Mulai perbanyak puasa, banyak minum air putih dan konsumsi minuman herbal. 

Beberapa resep minuman herbal untuk mengurangi asam urat seperti campuran rimpang yang hangat terdiri dari jahe, kapulaga, serai dan lengkuas. 

"Itu sangat membantu memperbaiki metabolisme kerena asam urat itu keseimbangan yang sebenarnya dan bahan-bahan yang sifatnya membentuk asam itu ya distop atau dikurangi lah dijauhkan," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved