Laporan Eksklusif

Menu Makan Gratis Harus Menarik

Program makan bergizi gratis (MBG) yang merupakan janji kampanye Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mulai diujicoba

|
Editor: mufti
zoom-inlihat foto Menu Makan Gratis Harus Menarik
For serambinews.com
Tempe, menu makanan bergizi gratis yang dibagikan di SMK Taman Fajar Peureulak ditemukan berjamur, Kamis (9/1/2025)

Disenangi 85 persen anak

Berdasarkan data dari Disdikbud Aceh Tengah, sebanyak 2.825 siswa dari 18 sekolah di pusat Kecamatan Bebesen telah menerima manfaat program ini. Kepala Sekolah TK IT Al-Hikmah Takengon, Ricki, menyebutkan, sekitar 85 persen siswanya senang dengan menu makan bergizi yang disediakan. "Kalau soal suka atau tidaknya menu, itu kembali lagi pada selera masing-masing anak," ujar Ricki.

Ia menjelaskan bahwa sebagian anak memiliki selera makan yang baik, tetapi ada pula yang cenderung sulit atau memilih-milih makanan. Hal ini tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di rumah. "Secara keseluruhan, sekitar 85 persen anak-anak mau mengonsumsi makanan bergizi yang diberikan," tambahnya.(ra/sb/as/fa/rd)

 

Ada beberapa masukan dari orang tua siswa tentang menu makanan, di mana selera makan masyarakat beda-beda. Ini harus menjadi perhatian bagi kita bagaimana menu yang dirancang itu cocok dengan selera makan masyarakat, khususnya Kota Banda Aceh. Sulaiman Bakri, Kepala Disdikbud Kota Banda Aceh

Menunya Harus Disesuaikan dengan Kearifan Lokal

Program makan bergizi gratis yang menyasar para ibu hamil, ibu menyusui, serta para pelajar di sekolah-sekolah sudah berjalan tepat selama sepekan. Banyak anak dan masyarakat merasa terbantu dengan program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tersebut. 

Namun, juga tidak sedikit pula orang tua dan sejumlah kelompok masyarakat yang memberikan kritikan dan masukan bagi pemerintah terkait pengembangan program tersebut. Seperti di Kota Banda Aceh, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat mengaku kerap mendapat masukan dari masyarakat, khususnya terkait menu makanan yang disediakan dalam program makan bergizi gratis tersebut. 

Di mana, masyarakat dan orang tua siswa menyarankan menu yang disediakan agar disesuaikan dengan selera masyarakat daerah setempat. Tetapi, tetap dengan memperhatikan kecukupan kandungan gizinya. 

“Ada beberapa masukan dari orang tua siswa tentang menu makanan, di mana selera makan masyarakat beda-beda. Kearifan lokal masyarakat Aceh beda seleranya dengan kearifan lokal di daerah lain. Ini harus menjadi perhatian bagi kita bagaimana menu yang dirancang itu cocok dengan selera makan masyarakat, khususnya Kota Banda Aceh,” kata Kepala Disdikbud Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, kepada Serambi, Jumat (10/1/2025). 

Meski harus adanya penyesuaian menu dengan selera kearifan lokal, Sulaiman menekankan, supaya makanan yang disediakan tetap memenuhi asupan gizi sesuai standar ditentukan Badan Gizi Nasional (BGN).

“Asupan gizi itu penting sekali karena memang itu target utama kita agar anak-anak kita gizinya cukup, bisa menghilangkan stunting, menghilangkan gizi buruk dan mencerdaskan anak-anak bangsa,” ujarnya. 

“Jadi walaupun kita memilih menu yang lebih kearifan lokal, tapi gizinya tidak boleh kurang. Nah ini masukan dari masyarakat terkait menu makanan,” tambahnya.  Sebagaimana diketahui, salah satu menu yang disajikan adalah tahu dan tempe. Pengamatan Serambi di Kota Banda Aceh, sebagian anak tak menyentuh 2 jenis menu ini, meskipun sebetulnya punya kandungan nutrisi yang memadai seperti tempe. Keduanya sebetulnya sumber protein. Tapi ya, ini soal selera dan kebiasaan. Butuh waktu untuk sosialisasi kepada anak-anak.

Sulaiman menyampaikan, selama masa percobaan pihaknya mengaku penyaluran program makan bergizi gratis di Kota Banda Aceh berjalan lancar dan tidak ada masalah di lapangan.

“Khusus untuk Kota Banda Aceh tidak ada problem untuk penyediaan itu (makan bergizi gratis). Bahkan untuk anak-anak yang memang ada alergi, juga sudah didata sejak  awal. Misalnya tidak bisa makan ayam, diganti dengan daging, tidak bisa makan ikan ini diganti dengan ikan yang lain,” ungkapnya. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved